10 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Ada banyak sekali perbedaan bank syariah dan bank konvensional. Mulai dari prinsip dasarnya hingga produk yang mereka tawarkan. Namun, baik bank konvensional ataupun syariah, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sebelum Anda memutuskan menggunakan layanan dari salah satu bank, pastikan Anda sudah memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing produk yang ditawarkan setiap bank.
Pengertian Bank Syariah
Bank syariah adalah institusi keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini menawarkan produk dan layanan perbankan yang tidak bertentangan dengan hukum Islam (syariah), yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk aktivitas ekonomi dan keuangan.
Pengertian Bank Konvensional
Bank konvensional adalah institusi keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip perbankan tradisional yang umum digunakan secara global, tanpa mengacu pada hukum agama tertentu.
Bank ini menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan seperti simpanan, pinjaman, investasi, dan layanan lainnya dengan tujuan utama memperoleh keuntungan melalui bunga dan biaya jasa.
Apa Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional?
Berikut adalah beberapa perbedaan mendasar antara bank syariah dan bank konvensional:
1. Prinsip Dasar
- Bank Syariah: Berlandaskan pada prinsip syariat Islam, mengikuti aturan Al-Qur’an dan Hadist, serta fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN).
- Bank Konvensional: Mengacu pada peraturan nasional dan internasional, serta hukum formil negara.
2. Sistem Operasional
- Bank Syariah:
- Tidak menggunakan sistem bunga (riba).
- Menerapkan sistem bagi hasil (mudharabah, musyarakah).
- Transaksi keuangan harus halal dan terhindar dari praktik haram.
- Diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN).
- Bank Konvensional:
- Menggunakan sistem bunga untuk mendapatkan keuntungan.
- Memiliki kebebasan dalam memilih jenis produk dan layanan.
- Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3. Produk dan Layanan
- Bank Syariah:
- Tabungan: Tabungan Wadiah, Tabungan Mudharabah, Giro Syariah.
- Pembiayaan: Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Ijarah.
- Zakat, Infak, Sedekah: Layanan zakat, infak, dan sedekah.
- Produk syariah lainnya: Asuransi syariah, reksadana syariah, haji dan umrah.
- Bank Konvensional:
- Tabungan: Tabungan On Call, Tabungan Berjangka, Deposito.
- Kredit: Kredit Konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
- Kartu Kredit: Kartu Kredit Reguler, Kartu Kredit Travel.
- Layanan Lainnya: Layanan valuta asing, safe deposit box.
4. Tujuan
- Bank Syariah:
- Tidak hanya berfokus pada keuntungan.
- Menjalankan ekonomi syariah yang adil dan berkah.
- Membantu umat Islam dalam bertransaksi sesuai syariat.
- Bank Konvensional:
- Memfokuskan diri pada pencapaian keuntungan maksimal.
- Meningkatkan nilai pemegang saham.
Kelebihan Bank Syariah
1. Bebas Riba
- Prinsip dasar syariah melarang riba (bunga).
- Sistem bagi hasil diterapkan, di mana nasabah dan bank berbagi keuntungan dari usaha yang dijalankan.
- Keuntungan ini dianggap lebih adil dan sesuai dengan syariat Islam.
2. Menjalankan Transaksi Halal
- Bank syariah hanya membiayai kegiatan yang halal dan terhindar dari praktik haram.
- Hal ini sejalan dengan prinsip syariah Islam yang melarang transaksi yang mengandung unsur judi, riba, dan gharar (ketidakpastian).
- Bagi umat Islam yang ingin bertransaksi sesuai syariah, bank syariah menjadi pilihan yang tepat.
3. Mendukung Ekonomi Syariah
- Kehadiran bank syariah mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
- Masyarakat memiliki alternatif lembaga keuangan yang sesuai dengan nilai-nilai agama mereka.
- Hal ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan umat Islam dan mewujudkan ekonomi yang lebih adil dan berkah.
4. Produk dan Layanan Unik
- Bank syariah menawarkan produk dan layanan yang tidak tersedia di bank konvensional, seperti:
- Zakat, infak, dan sedekah.
- Asuransi syariah.
- Reksadana syariah.
- Haji dan umrah.
- Layanan keuangan mikro syariah.
5. Meningkatkan Kualitas Hidup
- Bank syariah memiliki program edukasi dan pembinaan untuk nasabahnya.
- Hal ini dapat membantu meningkatkan literasi keuangan syariah dan mendorong masyarakat untuk mengelola keuangannya dengan lebih baik.
- Selain itu, bank syariah juga sering terlibat dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Kekurangan Bank Syariah
1. Pilihan Produk Terbatas
- Dibandingkan dengan bank konvensional, bank syariah masih memiliki pilihan produk dan layanan yang lebih terbatas.
- Hal ini karena masih dalam tahap pengembangan dan belum semua instrumen keuangan syariah tersedia.
- Nasabah mungkin perlu mencari beberapa bank syariah untuk memenuhi semua kebutuhan keuangannya.
2. Persyaratan yang Lebih Ketat
- Bank syariah umumnya memiliki persyaratan yang lebih ketat untuk pembiayaan, seperti:
- Agunan yang lebih besar.
- Pendapatan yang lebih tinggi.
- Riwayat kredit yang bersih.
- Melakukan akad syariah.
- Hal ini bisa menjadi kendala bagi some nasabah.
3. Biaya yang Lebih Tinggi
- Biaya layanan di bank syariah mungkin sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bank konvensional.
- Hal ini karena bank syariah masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan biaya operasional yang lebih besar.
- Selain itu, sistem bagi hasil mungkin menghasilkan keuntungan yang lebih kecil bagi nasabah dibandingkan dengan sistem bunga di bank konvensional.
4. Kurang Terjangkau
- Kantor cabang bank syariah masih belum tersebar luas seperti bank konvensional.
- Hal ini bisa menyulitkan nasabah untuk mengakses layanan bank syariah, terutama di daerah pedesaan.
- Selain itu, layanan online banking syariah mungkin belum secanggih bank konvensional.
5. Kurangnya Pemahaman Masyarakat
- Masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep dan prinsip perbankan syariah.
- Hal ini dapat menyebabkan keraguan dan keengganan untuk menggunakan layanan bank syariah.
- Diperlukan edukasi dan sosialisasi yang lebih gencar untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di masyarakat.
Kelebihan Bank Konvensional
1. Produk dan Layanan Beragam
- Bank konvensional menawarkan berbagai macam produk dan layanan keuangan yang lengkap, seperti:
- Tabungan.
- Deposito.
- Kredit.
- Kartu kredit.
- Layanan valuta asing.
- Safe deposit box.
- Layanan wealth management.
- Hal ini memungkinkan nasabah untuk memenuhi berbagai kebutuhan keuangannya dalam satu tempat.
2. Jaringan Luas dan Akses Mudah
- Bank konvensional memiliki jaringan kantor cabang dan ATM yang luas di seluruh Indonesia.
- Hal ini memudahkan nasabah untuk mengakses layanan bank, seperti:
- Menyetor dan menarik tunai.
- Melakukan transfer uang.
- Membayar tagihan.
- Mengambil kredit.
- Selain itu, bank konvensional juga menawarkan layanan online banking dan mobile banking yang canggih.
3. Suku Bunga Kompetitif
- Bank konvensional umumnya menawarkan suku bunga yang kompetitif untuk tabungan dan deposito.
- Hal ini dapat membantu nasabah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari uangnya.
- Selain itu, bank konvensional juga menawarkan berbagai jenis kredit dengan suku bunga yang menarik.
4. Pengalaman Panjang dan Kredibilitas Tinggi
- Bank konvensional telah berdiri dan beroperasi selama bertahun-tahun, sehingga memiliki pengalaman yang panjang dan kredibilitas yang tinggi.
- Hal ini memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi nasabah untuk menitipkan dananya di bank konvensional.
- Bank konvensional juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga nasabah terlindungi dari praktik-praktik yang tidak bertanggung jawab.
5. Inovasi dan Teknologi Terdepan
- Bank konvensional terus berinovasi dan mengembangkan teknologi terbaru untuk memberikan layanan terbaik bagi nasabahnya.
- Hal ini dapat dilihat dari berbagai produk dan layanan baru yang diluncurkan, seperti:
- Layanan mobile banking yang canggih.
- Layanan e-commerce yang terintegrasi.
- Layanan financial technology (fintech) yang inovatif.
Kekurangan Bank Konvensional
1. Sistem Bunga (Riba)
- Bank konvensional menggunakan sistem bunga (riba) untuk mendapatkan keuntungan.
- Hal ini bertentangan dengan prinsip syariat Islam yang melarang riba.
- Bagi umat Islam yang ingin bertransaksi sesuai syariah, bank konvensional bukan merupakan pilihan yang tepat.
2. Risiko Ketidakpastian
- Sistem bunga di bank konvensional mengandung unsur ketidakpastian (gharar).
- Hal ini karena nasabah tidak mengetahui secara pasti berapa keuntungan yang akan diperolehnya.
- Selain itu, nasabah juga menanggung risiko kerugian jika nilai investasi mereka turun.
3. Potensi Penyalahgunaan Dana
- Bank konvensional tidak memiliki batasan dalam membiayai berbagai kegiatan.
- Hal ini berpotensi terjadinya penyalahgunaan dana, seperti pembiayaan kegiatan yang tidak halal atau bertentangan dengan norma dan nilai sosial.
4. Biaya Layanan yang Tinggi
- Bank konvensional umumnya membebankan biaya layanan yang cukup tinggi untuk berbagai transaksi, seperti:
- Biaya transfer.
- Biaya penarikan tunai.
- Biaya administrasi kartu kredit.
- Biaya valuta asing.
- Hal ini dapat memberatkan nasabah, terutama bagi nasabah yang sering melakukan transaksi.
5. Kurang Peduli Terhadap Aspek Sosial
- Bank konvensional umumnya lebih fokus pada keuntungan dan profitabilitas.
- Kurang memperhatikan aspek sosial dan lingkungan dalam menjalankan bisnisnya.
- Hal ini berbeda dengan bank syariah yang memiliki prinsip untuk menyeimbangkan antara keuntungan dan kemaslahatan umat.
Tabel Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Aspek | Bank Syariah | Bank Konvensional |
---|---|---|
Prinsip Dasar | Berlandaskan syariat Islam, mengikuti Al-Qur’an dan Hadist, serta fatwa DSN | Mengacu pada peraturan nasional dan internasional, serta hukum formil negara |
Sistem Operasional | – Tidak menggunakan sistem bunga (riba).<br>- Menerapkan sistem bagi hasil (mudharabah, musyarakah).<br>- Transaksi keuangan harus halal dan terhindar dari praktik haram.<br>- Diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN). | – Menggunakan sistem bunga untuk mendapatkan keuntungan.<br>- Memiliki kebebasan dalam memilih jenis produk dan layanan.<br>- Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). |
Produk dan Layanan | – Tabungan: Tabungan Wadiah, Tabungan Mudharabah, Giro Syariah.<br>- Pembiayaan: Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Ijarah.<br>- Zakat, Infak, Sedekah: Layanan zakat, infak, dan sedekah.<br>- Produk syariah lainnya: Asuransi syariah, reksadana syariah, haji dan umrah. | – Tabungan: Tabungan On Call, Tabungan Berjangka, Deposito.<br>- Kredit: Kredit Konsumer, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).<br>- Kartu Kredit: Kartu Kredit Reguler, Kartu Kredit Travel.<br>- Layanan Lainnya: Layanan valuta asing, safe deposit box. |
Tujuan | – Tidak hanya berfokus pada keuntungan.<br>- Menjalankan ekonomi syariah yang adil dan berkah.<br>- Membantu umat Islam dalam bertransaksi sesuai syariat. | – Memfokuskan diri pada pencapaian keuntungan maksimal.<br>- Meningkatkan nilai pemegang saham. |
Kelebihan | – Bebas riba.<br>- Transaksi halal.<br>- Mendukung ekonomi syariah.<br>- Produk dan layanan unik.<br>- Meningkatkan kualitas hidup. | – Produk dan layanan beragam.<br>- Jaringan luas dan akses mudah.<br>- Suku bunga kompetitif.<br>- Pengalaman panjang dan kredibilitas tinggi.<br>- Inovasi dan teknologi terdepan. |
Kekurangan | – Pilihan produk terbatas.<br>- Persyaratan yang lebih ketat.<br>- Biaya yang lebih tinggi.<br>- Kurang terjangkau.<br>- Kurangnya pemahaman masyarakat. | – Sistem bunga (riba).<br>- Risiko ketidakpastian.<br>- Potensi penyalahgunaan dana.<br>- Biaya layanan yang tinggi.<br>- Kurang peduli terhadap aspek sosial. |
Butuh penulis artikel SEO profesional? Ini rekomendasi kami.
Konsultasi