Daftar Gaji Advokat Muda Perbulan dan Magang
Dunia hukum di Indonesia terus berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan hukum. Data dari Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) menunjukkan bahwa jumlah advokat terdaftar mencapai lebih dari 25.000 orang pada tahun 2024.
Perkembangan ini tentunya mempengaruhi dinamika penghasilan para praktisi hukum, mulai dari advokat muda hingga yang berpengalaman puluhan tahun.
Profesi advokat kini menjadi salah satu pilihan karir yang menjanjikan bagi lulusan hukum. Meskipun demikian, besaran gaji advokat sangat bervariasi tergantung pada berbagai faktor seperti pengalaman, lokasi praktik, jenis kasus yang ditangani, dan lembaga tempat bekerja.
Pemahaman mendalam mengenai struktur penghasilan dalam profesi ini akan membantu kamu mempersiapkan karir dengan lebih baik.
Artikel ini akan mengupas tuntas seluruh aspek terkait penghasilan advokat di Indonesia, mulai dari gaji advokat perbulan hingga kompensasi untuk posisi magang.
Informasi yang disajikan berdasarkan data terbaru 2025 dan pengalaman praktisi hukum di berbagai tingkatan, sehingga kamu mendapatkan gambaran yang akurat dan komprehensif tentang prospek finansial profesi ini.
Apa itu Advokat?
Advokat merupakan profesi hukum yang memiliki kewenangan untuk memberikan jasa hukum kepada klien dalam bentuk konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan klien. Definisi ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
Profesi advokat memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sistem peradilan Indonesia. Mereka berperan sebagai penegak hukum bersama hakim, jaksa, dan polisi. Keberadaan advokat memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan akses terhadap keadilan dan perlindungan hukum yang layak.
Seorang advokat harus memiliki lisensi atau surat izin praktik yang dikeluarkan oleh organisasi advokat yang diakui, seperti PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia), IKAHI (Ikatan Advokat Indonesia), atau organisasi advokat lainnya yang terdaftar. Tanpa lisensi ini, seseorang tidak dapat menjalankan praktik sebagai advokat secara legal.
Tugas dan Tanggung Jawab Advokat
Tugas utama seorang advokat meliputi memberikan konsultasi hukum kepada klien mengenai berbagai permasalahan hukum yang dihadapi. Konsultasi ini dapat berupa penjelasan mengenai hak dan kewajiban hukum, analisis risiko hukum, serta memberikan solusi alternatif untuk menyelesaikan permasalahan.
Advokat juga bertugas mewakili klien dalam persidangan di pengadilan, baik sebagai penggugat maupun tergugat dalam perkara perdata, atau sebagai pembela dalam perkara pidana. Dalam menjalankan tugas ini, advokat harus menyiapkan strategi pembelaan, mengumpulkan bukti-bukti, dan menyusun pledoi atau duplik yang kuat.
Selain itu, advokat memiliki tanggung jawab untuk menyusun berbagai dokumen hukum seperti kontrak, perjanjian, akta, dan dokumen legal lainnya. Mereka juga dapat bertindak sebagai mediator atau negosiator dalam penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Dalam menjalankan semua tugas ini, advokat harus menjunjung tinggi kode etik profesi dan menjaga kerahasiaan klien.
Syarat Menjadi Advokat
Persyaratan utama untuk menjadi advokat adalah memiliki gelar sarjana hukum (S1) dari perguruan tinggi yang terakreditasi. Setelah lulus, calon advokat harus mengikuti pendidikan khusus profesi advokat (PKPA) yang diselenggarakan oleh organisasi advokat yang diakui. Program ini biasanya berlangsung selama 2-3 bulan.
Calon advokat juga harus lulus ujian advokat yang diselenggarakan oleh organisasi advokat. Ujian ini mencakup materi hukum substantif dan hukum acara, serta kode etik profesi advokat. Tingkat kelulusan ujian advokat umumnya berkisar antara 60-70%, sehingga persiapan yang matang sangat diperlukan.
Setelah lulus ujian, calon advokat harus melakukan sumpah advokat di hadapan pengadilan tinggi di wilayah tempat ia akan berpraktik. Proses sumpah ini menandai dimulainya karir sebagai advokat yang sah secara hukum. Advokat juga harus menjadi anggota organisasi advokat dan membayar iuran keanggotaan secara rutin.
Daftar Gaji Advokat Perbulan
1. Advokat Junior (1-3 Tahun Pengalaman)
Gaji pengacara S1 yang baru memulai karir biasanya berkisar antara Rp 4.000.000 hingga Rp 8.000.000 per bulan. Rentang gaji advokat ini sangat tergantung pada lokasi praktik dan ukuran firma hukum tempat bekerja. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, gaji cenderung lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
Advokat junior yang bekerja di firma hukum kecil atau kantor advokat perorangan biasanya mendapatkan gaji advokat perbulan di kisaran Rp 4.000.000 hingga Rp 6.000.000. Sementara itu, mereka yang beruntung bekerja di firma hukum menengah dapat memperoleh kompensasi hingga Rp 8.000.000 per bulan.
Faktor yang mempengaruhi gaji advokat junior antara lain kemampuan bahasa asing, spesialisasi bidang hukum tertentu, dan prestasi akademik. Advokat yang menguasai bahasa Inggris dengan baik dan memiliki spesialisasi di bidang hukum bisnis atau hukum internasional cenderung mendapatkan kompensasi yang lebih baik.
2. Advokat Menengah (4-7 Tahun Pengalaman)
Gaji pengacara S2 atau advokat dengan pengalaman menengah umumnya berada di rentang Rp 8.000.000 hingga Rp 15.000.000 per bulan. Pada tingkat ini, advokat sudah memiliki klien tetap dan reputasi yang cukup baik di bidangnya. Mereka juga mulai menangani kasus-kasus yang lebih kompleks dan bernilai tinggi.
Advokat menengah yang bekerja di firma hukum besar atau firma berafiliasi asing dapat memperoleh gaji advokat perbulan hingga Rp 20.000.000. Kompensasi ini belum termasuk bonus kinerja dan tunjangan lainnya yang bisa menambah penghasilan total mereka.
Pada level ini, gaji pengacara S2 juga dipengaruhi oleh kemampuan mengembangkan bisnis (business development) dan membawa klien baru ke firma. Advokat yang mampu menghasilkan revenue signifikan bagi firma biasanya mendapatkan kompensasi tambahan berupa bonus atau peningkatan persentase bagi hasil.
3. Advokat Senior (8-15 Tahun Pengalaman)
Advokat senior dengan pengalaman 8-15 tahun memiliki gaji advokat yang berkisar antara Rp 15.000.000 hingga Rp 35.000.000 per bulan. Pada tingkat ini, mereka biasanya sudah menjadi associate partner atau senior associate di firma hukum besar.
Gaji advokat perbulan untuk level senior sangat bervariasi tergantung pada spesialisasi dan track record. Advokat yang menangani merger & akuisisi, IPO, atau proyek infrastruktur skala besar dapat memperoleh kompensasi yang jauh lebih tinggi dari rata-rata.
Advokat senior juga sering mendapatkan penghasilan tambahan dari fee sharing atau profit sharing dari kasus-kasus besar yang mereka tangani. Sistem kompensasi pada level ini biasanya lebih kompleks dan mencakup berbagai komponen seperti gaji pokok, bonus kinerja, dan insentif jangka panjang.
4. Advokat Partner (15+ Tahun Pengalaman)
Partner di firma hukum besar memiliki gaji advokat yang dapat mencapai Rp 50.000.000 hingga Rp 200.000.000 per bulan, bahkan lebih untuk firma-firma top tier. Kompensasi pada level ini sangat tergantung pada kontribusi terhadap pendapatan firma dan kepemilikan saham dalam firma.
Gaji pengacara S1 maupun gaji pengacara S2 yang telah mencapai level partner tidak lagi hanya bergantung pada gaji tetap, tetapi lebih pada profit sharing dan equity ownership. Mereka juga sering memiliki portofolio investasi dan bisnis sampingan yang menambah kekayaan mereka.
Partner di firma berafiliasi asing atau firma internasional dapat memperoleh gaji advokat perbulan yang setara dengan standar internasional, yaitu ratusan ribu hingga jutaan dollar per tahun. Level kompensasi ini mencerminkan tanggung jawab mereka dalam mengelola firma dan mengembangkan bisnis di tingkat regional atau global.
Daftar Gaji Advokat Magang
1. Magang Tidak Dibayar (Unpaid Internship)
Banyak firma hukum, terutama yang bergengsi tinggi, menawarkan program magang tanpa kompensasi finansial. Meskipun tidak mendapatkan gaji advokat magang, peserta program ini memperoleh pengalaman berharga dan kesempatan untuk belajar dari advokat senior.
Program magang tanpa bayaran biasanya berlangsung selama 3-6 bulan dan menjadi stepping stone untuk mendapatkan posisi full-time di firma yang sama. Gaji advokat muda yang nantinya diterima setelah program magang selesai biasanya lebih kompetitif dibandingkan fresh graduate yang tidak memiliki pengalaman magang.
Meskipun tidak ada kompensasi finansial, beberapa firma menyediakan tunjangan transportasi atau makan siang untuk peserta magang. Nilai investasi dalam pengembangan karir dari program ini sangat signifikan untuk jangka panjang.
2. Magang Berbayar di Firma Kecil-Menengah
Firma hukum kecil hingga menengah umumnya memberikan gaji advokat magang berkisar antara Rp 1.500.000 hingga Rp 3.000.000 per bulan. Kompensasi ini relatif rendah namun cukup untuk membantu biaya hidup mahasiswa atau fresh graduate.
Gaji advokat muda pada posisi magang di level ini biasanya disertai dengan tanggung jawab yang cukup besar dalam membantu kasus-kasus yang ditangani firma. Peserta magang sering dilibatkan dalam research hukum, penyusunan draft dokumen, dan pendampingan ke pengadilan.
Keuntungan dari magang berbayar di firma kecil-menengah adalah exposure yang lebih luas terhadap berbagai jenis kasus dan interaksi langsung dengan klien. Gaji advokat magang mungkin tidak besar, tetapi pengalaman yang diperoleh sangat berharga untuk pengembangan karir.
3. Magang di Firma Besar dan Internasional
Firma hukum besar dan internasional biasanya menawarkan gaji advokat magang yang lebih kompetitif, berkisar antara Rp 3.000.000 hingga Rp 6.000.000 per bulan. Program magang di firma-firma ini sangat selektif dan hanya menerima kandidat dengan prestasi akademik terbaik.
Gaji advokat muda yang mengikuti program magang di firma internasional juga mendapatkan benefit tambahan seperti training khusus, mentoring intensif, dan akses ke network profesional yang luas. Program ini sering menjadi jalur fast-track untuk karir advokat yang sukses.
Peserta magang di firma besar biasanya mendapatkan certificate of completion yang diakui secara luas di industri hukum. Gaji advokat magang yang kompetitif ini mencerminkan investasi firma dalam mengembangkan talenta muda untuk kebutuhan jangka panjang.
4. Program Training Khusus
Beberapa firma menyelenggarakan program training khusus yang menggabungkan elemen magang dengan pelatihan formal. Gaji advokat magang untuk program ini berkisar antara Rp 2.500.000 hingga Rp 5.000.000 per bulan, tergantung pada durasi dan intensitas program.
Program training ini biasanya berlangsung 6-12 bulan dan mencakup rotasi di berbagai departemen dalam firma. Gaji advokat muda peserta program ini sering kali langsung dinaikkan setelah menyelesaikan training dan diangkat sebagai associate junior.
Keunggulan program training adalah kurikulum yang terstruktur dan evaluasi berkala untuk memastikan peserta menguasai kompetensi yang dibutuhkan. Gaji advokat magang mungkin sedikit lebih rendah dibandingkan posisi regular, tetapi jaminan pengembangan karir yang jelas menjadi kompensasi yang berharga.
Gaji Advokat LBH
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) merupakan organisasi yang memberikan layanan hukum gratis kepada masyarakat kurang mampu. Gaji advokat LBH umumnya lebih rendah dibandingkan firma komersial, namun memiliki nilai sosial yang tinggi dan memberikan pengalaman praktik yang sangat berharga.
Gaji advokat LBH untuk posisi junior berkisar antara Rp 3.000.000 hingga Rp 5.000.000 per bulan. Meskipun nominal ini di bawah standar firma komersial, banyak advokat muda yang memilih berkarir di LBH karena kesempatan menangani berbagai jenis kasus dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Advokat senior di LBH dapat memperoleh gaji advokat LBH hingga Rp 8.000.000 per bulan, tergantung pada ukuran dan funding organisasi. Beberapa LBH yang memiliki donor internasional atau program khusus dapat memberikan kompensasi yang lebih kompetitif.
Keuntungan bekerja di LBH bukan hanya dari aspek finansial, tetapi juga pengalaman menangani kasus-kasus yang beragam dan memiliki dampak sosial yang nyata. Gaji advokat LBH mungkin tidak setinggi firma komersial, namun kepuasan profesional dan personal yang diperoleh sangat signifikan.
LBH juga sering menjadi tempat yang ideal untuk fresh graduate mengembangkan skill praktik sebelum pindah ke firma komersial. Gaji advokat LBH yang modest diimbangi dengan training intensif dan exposure terhadap real case yang tidak bisa diperoleh di tempat lain.
Banyak advokat sukses yang memulai karir mereka di LBH sebelum mendirikan firma sendiri atau bergabung dengan firma besar. Gaji advokat LBH memang tidak besar, tetapi network dan reputasi yang dibangun di sini sering menjadi modal berharga untuk karir jangka panjang.
Perbedaan Advokat, Pengacara, dan Konsultan Hukum
Dalam praktik sehari-hari, istilah advokat dan pengacara sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya memiliki perbedaan legal yang jelas. Advokat adalah istilah resmi yang digunakan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003, sementara pengacara adalah istilah umum yang lebih populer di masyarakat.
Advokat memiliki kewenangan untuk mewakili klien di pengadilan dan memiliki hak untuk tidak dituntut secara pidana atau perdata dalam menjalankan tugas profesinya (privilege). Kewenangan ini diperoleh setelah melalui proses sumpah advokat di hadapan pengadilan tinggi.
Konsultan hukum memiliki ruang lingkup yang berbeda dengan advokat. Mereka umumnya fokus pada pemberian nasihat hukum dan penyusunan dokumen legal, namun tidak memiliki kewenangan untuk mewakili klien di pengadilan. Gaji pengacara S1 yang bekerja sebagai konsultan hukum biasanya setara dengan advokat junior.
Perbedaan lain terletak pada kewajiban keanggotaan organisasi profesi. Advokat wajib menjadi anggota organisasi advokat yang diakui, sementara konsultan hukum tidak memiliki kewajiban serupa. Hal ini juga mempengaruhi struktur gaji pengacara S2 dan benefits yang diterima.
Dalam hal tanggung jawab profesional, advokat terikat dengan kode etik yang lebih ketat dan dapat dikenai sanksi disiplin oleh organisasi profesi. Konsultan hukum memiliki kebebasan yang lebih besar namun juga perlindungan hukum yang lebih terbatas.
Gaji advokat dan konsultan hukum dapat berbeda signifikan tergantung pada jenis klien dan kompleksitas kasus yang ditangani. Namun secara umum, advokat yang dapat menangani litigasi memiliki earning potential yang lebih tinggi.
Cara Menjadi Advokat
Langkah pertama untuk menjadi advokat adalah menyelesaikan pendidikan sarjana hukum (S1) di fakultas hukum yang terakreditasi. Pilihan universitas dan IPK yang diraih akan mempengaruhi peluang diterima di firma hukum terbaik dan pada akhirnya gaji advokat yang akan diperoleh.
Setelah lulus S1, calon advokat harus mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang diselenggarakan oleh organisasi advokat. Program ini mencakup materi hukum praktis, etika profesi, dan keterampilan advocacy yang tidak diajarkan di bangku kuliah.
Tahap selanjutnya adalah mengikuti ujian advokat yang diselenggarakan secara berkala oleh organisasi advokat. Persiapan ujian ini memerlukan waktu dan biaya yang cukup besar, namun merupakan investasi penting untuk masa depan karir dan gaji advokat perbulan yang akan diterima.
Setelah lulus ujian, calon advokat harus melakukan magang atau bekerja di bawah supervisi advokat senior selama periode tertentu. Pengalaman ini sangat berharga untuk memahami praktik hukum yang sesungguhnya dan membangun network profesional.
Proses sumpah advokat di pengadilan tinggi merupakan langkah final untuk menjadi advokat yang sah. Setelah disumpah, advokat dapat membuka praktik sendiri atau bergabung dengan firma hukum dengan gaji advokat muda sesuai tingkat pengalaman dan kompetensi.
Pengembangan karir advokat tidak berhenti setelah sumpah. Continuous learning, spesialisasi di bidang tertentu, dan membangun reputasi akan menentukan trajectory gaji advokat di masa depan.
Aturan dan Kode Etik Advokat
Profesi advokat diatur oleh berbagai peraturan perundang-undangan, terutama Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Aturan ini mengatur tentang persyaratan, kewenangan, hak, dan kewajiban advokat dalam menjalankan profesinya.
Kode etik advokat merupakan panduan moral dan profesional yang harus dipatuhi oleh setiap advokat. Pelanggaran terhadap kode etik dapat berakibat pada sanksi mulai dari teguran, skorsing, hingga pencabutan izin praktik yang tentunya akan mempengaruhi gaji advokat dan karir secara keseluruhan.
Prinsip-prinsip utama dalam kode etik advokat meliputi kejujuran, integritas, kerahasiaan klien, kompetisi yang sehat, dan penghindaran konflik kepentingan. Advokat harus menjaga standar profesional tinggi dalam setiap aspek praktiknya.
Organisasi advokat memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan penegakan disiplin terhadap anggotanya. Sistem pengawasan ini penting untuk menjaga kredibilitas profesi dan memastikan gaji pengacara S1 maupun gaji pengacara S2 mencerminkan kualitas layanan yang diberikan.
Advokat juga memiliki kewajiban untuk terus mengembangkan kompetensi melalui pendidikan berkelanjutan. Banyak organisasi advokat yang mensyaratkan minimum jam pelatihan per tahun untuk mempertahankan keanggotaan aktif.
Transparansi dalam fee arrangement juga merupakan bagian penting dari kode etik. Advokat harus memberikan informasi yang jelas mengenai struktur biaya dan gaji advokat yang akan dikenakan kepada klien sejak awal engagement.
FAQ
Berapa gaji advokat fresh graduate?
Gaji advokat fresh graduate berkisar antara Rp 4.000.000 hingga Rp 8.000.000 per bulan, tergantung pada lokasi praktik dan ukuran firma hukum tempat bekerja.
Apakah gaji pengacara S1 dan S2 berbeda?
Gaji pengacara S1 dan gaji pengacara S2 dapat berbeda, namun lebih dipengaruhi oleh pengalaman dan kompetensi praktis daripada tingkat pendidikan formal semata.
Bagaimana sistem pembayaran untuk advokat?
Gaji advokat perbulan dapat berupa gaji tetap, fee per kasus, retainer fee, atau kombinasi dari berbagai metode pembayaran tergantung kesepakatan dengan klien atau firma.
Apakah bekerja di PERADI mendapat gaji?
Gaji advokat Peradi sebagai organisasi profesi biasanya diberikan untuk posisi administratif atau manajemen organisasi, dengan rentang yang bervariasi tergantung posisi dan tanggung jawab.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapat gaji tinggi sebagai advokat?
Untuk mencapai gaji advokat yang tinggi, umumnya dibutuhkan 5-10 tahun pengalaman praktik dengan konsistensi dalam membangun reputasi dan expertise.
Apakah advokat bisa memiliki penghasilan tambahan?
Ya, gaji advokat muda maupun senior dapat ditambah dengan penghasilan dari training, seminar, menulis artikel hukum, atau konsultasi khusus.
Bagaimana prospect gaji advokat di masa depan?
Gaji advokat perbulan diprediksi akan terus meningkat seiring dengan kompleksitas regulasi bisnis dan meningkatnya kesadaran hukum masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Profesi advokat di Indonesia menawarkan prospek karir yang menarik dengan gaji advokat yang bervariasi berdasarkan pengalaman, lokasi, dan spesialisasi. Gaji advokat perbulan untuk level junior berkisar Rp 4-8 juta, sementara advokat senior dapat memperoleh hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah per bulan.
Gaji pengacara S1 dan gaji pengacara S2 tidak selalu berbeda signifikan, karena faktor pengalaman praktis dan kompetensi lebih berpengaruh dibandingkan tingkat pendidikan formal. Gaji advokat Peradi sebagai organisasi profesi mencerminkan pentingnya struktur organisasi dalam mengatur profesi ini.
Untuk pemula, gaji advokat LBH mungkin lebih rendah namun memberikan pengalaman berharga. Gaji pengacara S2 yang memulai karir di LBH dapat berkembang pesat setelah pindah ke sektor komersial. Gaji advokat magang berkisar Rp 1,5-6 juta tergantung firma dan lokasi.
Gaji advokat muda akan terus meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi dan kompleksitas hukum bisnis di Indonesia. Kunci sukses dalam profesi ini adalah kombinasi antara kompetensi teknis, integritas profesional, dan kemampuan membangun relasi yang kuat dengan klien dan kolega.
Penulis artikel SEO:
Konsultasi




