Ketikus.com
Beranda Karier Cara Menghitung Turnover Karyawan Perbulan, Pertahun dan Rumusnya

Cara Menghitung Turnover Karyawan Perbulan, Pertahun dan Rumusnya

Fenomena perpindahan karyawan atau turnover telah menjadi tantangan utama bagi perusahaan di seluruh dunia. Berdasarkan data dari Society for Human Resource Management (SHRM) tahun 2024, rata-rata tingkat turnover karyawan di Indonesia mencapai 13,2% per tahun, dengan sektor teknologi dan retail menunjukkan angka tertinggi hingga 18%.

Kondisi ini menunjukkan bahwa memahami cara menghitung turnover karyawan bukan lagi sekadar kebutuhan administratif, melainkan strategi bisnis yang krusial untuk keberlanjutan perusahaan.

Tingginya angka pergantian karyawan tidak hanya berdampak pada biaya rekrutmen dan pelatihan yang meningkat, tetapi juga mempengaruhi produktivitas dan budaya kerja perusahaan secara keseluruhan.

Sebuah studi oleh Gallup menunjukkan bahwa biaya penggantian satu karyawan dapat mencapai 50-200% dari gaji tahunan posisi tersebut.

Oleh karena itu, kemampuan untuk mengukur dan menganalisis tingkat pergantian karyawan menjadi kompetensi wajib bagi setiap HR professional dan manajemen perusahaan.

Apa Itu Turnover Karyawan?

Turnover adalah istilah yang merujuk pada tingkat perpindahan atau pergantian karyawan dalam suatu organisasi selama periode waktu tertentu. Konsep ini mencakup berbagai situasi, mulai dari karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, diberhentikan oleh perusahaan, hingga pensiun.

Dalam konteks manajemen sumber daya manusia, turnover adalah indikator penting yang mencerminkan stabilitas dan kesehatan organisasi.

Secara sederhana, turnover adalah perbandingan antara jumlah karyawan yang keluar dengan rata-rata jumlah karyawan dalam periode tertentu. Pengukuran ini membantu perusahaan memahami seberapa sering mereka kehilangan talenta dan seberapa efektif program retensi yang telah diterapkan.

Pemahaman mendalam tentang turnover adalah langkah pertama dalam membangun strategi SDM yang efektif. Ketika perusahaan memahami pola dan tren pergantian karyawan, mereka dapat mengambil tindakan preventif untuk mempertahankan talenta terbaik dan mengurangi biaya operasional yang tidak perlu.

Rumus Turnover Karyawan Menurut Para Ahli

Rumus turnover karyawan menurut para ahli telah mengalami perkembangan dan penyempurnaan seiring dengan evolusi ilmu manajemen SDM. Beberapa tokoh terkemuka dalam bidang ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan metode perhitungan yang akurat dan aplikatif.

Menurut William B. Werther Jr. dan Keith Davis dalam bukunya “Human Resources and Personnel Management”, rumus turnover karyawan menurut para ahli diformulasikan sebagai berikut:

Turnover Rate = (Jumlah Karyawan Keluar ÷ Rata-rata Jumlah Karyawan) × 100%

Sementara itu, Gary Dessler dalam “Human Resource Management” menyempurnakan rumus turnover karyawan menurut para ahli dengan mempertimbangkan faktor waktu dan konteks organisasi:

Turnover Rate = (Jumlah Separasi ÷ Rata-rata Jumlah Karyawan dalam Periode) × 100%

Para ahli juga menekankan pentingnya membedakan antara voluntary turnover (pergantian sukarela) dan involuntary turnover (pergantian tidak sukarela) dalam perhitungan untuk mendapatkan insight yang lebih mendalam tentang kondisi organisasi.

Cara Menghitung Turnover Karyawan Bulanan

Cara menghitung turnover karyawan bulanan memerlukan pendekatan yang lebih detail dan spesifik dibandingkan perhitungan tahunan. Metode ini sangat berguna untuk monitoring real-time dan pengambilan keputusan yang cepat dalam manajemen SDM.

Cara menghitung turnover karyawan bulanan menggunakan rumus dasar:

Turnover Rate Bulanan = (Jumlah Karyawan Keluar dalam Bulan ÷ Total Karyawan Awal Bulan) × 100%

Alternatif lain dalam cara menghitung turnover karyawan bulanan adalah dengan menggunakan rata-rata karyawan:

Turnover Rate Bulanan = (Jumlah Karyawan Keluar ÷ [(Jumlah Karyawan Awal Bulan + Jumlah Karyawan Akhir Bulan) ÷ 2]) × 100%

Contoh praktis: Perusahaan ABC memiliki 100 karyawan di awal Januari, 5 karyawan keluar selama bulan tersebut, dan 3 karyawan baru bergabung. Maka perhitungannya adalah:

  • Karyawan keluar: 5 orang
  • Rata-rata karyawan: (100 + 98) ÷ 2 = 99 orang
  • Turnover rate bulanan: (5 ÷ 99) × 100% = 5,05%

Cara Menghitung Turnover Karyawan Per Tahun

Cara menghitung turnover karyawan per tahun memberikan gambaran komprehensif tentang stabilitas organisasi dalam jangka panjang. Metode ini paling umum digunakan untuk benchmarking dan pelaporan strategis kepada manajemen eksekutif.

Cara menghitung turnover karyawan per tahun menggunakan formula standar:

Turnover Rate Tahunan = (Total Karyawan Keluar dalam Setahun ÷ Rata-rata Jumlah Karyawan) × 100%

Untuk menghitung rata-rata jumlah karyawan, cara menghitung turnover karyawan per tahun merekomendasikan penggunaan rumus:

Rata-rata Karyawan = (Jumlah Karyawan Awal Tahun + Jumlah Karyawan Akhir Tahun) ÷ 2

Contoh implementasi: PT XYZ memiliki 500 karyawan di awal 2024, 480 karyawan di akhir 2024, dan total 65 karyawan yang keluar selama tahun tersebut. Perhitungannya:

  • Rata-rata karyawan: (500 + 480) ÷ 2 = 490 orang
  • Turnover rate tahunan: (65 ÷ 490) × 100% = 13,27%

Contoh Laporan Turnover Karyawan

Contoh laporan turnover karyawan harus mencakup berbagai aspek analitis yang membantu manajemen dalam pengambilan keputusan strategis. Laporan yang efektif tidak hanya menyajikan angka, tetapi juga memberikan insight mendalam tentang tren dan pola yang terjadi.

Contoh laporan turnover karyawan yang komprehensif meliputi:

1. Executive Summary

Bagian ini menyajikan ringkasan singkat tentang tingkat turnover periode berjalan, perbandingan dengan periode sebelumnya, dan rekomendasi utama.

2. Analisis Tren Bulanan

Contoh laporan turnover karyawan menampilkan grafik dan tabel yang menunjukkan fluktuasi tingkat pergantian karyawan sepanjang tahun, membantu identifikasi pola musiman.

3. Segmentasi Berdasarkan Departemen

Analisis turnover per divisi memberikan gambaran spesifik tentang area yang memerlukan perhatian khusus dalam strategi retensi.

4. Kategori Alasan Keluar

Klasifikasi berdasarkan voluntary dan involuntary turnover, serta kategorisasi alasan spesifik seperti resign, pensiun, atau terminasi.

5. Analisis Dampak Finansial

Perhitungan biaya langsung dan tidak langsung yang timbul akibat pergantian karyawan, termasuk biaya rekrutmen, pelatihan, dan produktivitas yang hilang.

Turn Over Karyawan yang Ideal

Turn over karyawan yang ideal bervariasi significan tergantung pada industri, ukuran perusahaan, dan kondisi pasar tenaga kerja. Namun, para ahli telah menetapkan benchmarks yang dapat dijadikan acuan untuk evaluasi kinerja organisasi.

Menurut penelitian terbaru dari Harvard Business Review, turn over karyawan yang ideal untuk sebagian besar industri berkisar antara 10-15% per tahun. Angka ini dianggap sehat karena memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan fresh talent tanpa kehilangan stabilitas operasional.

Turn over karyawan yang ideal dalam berbagai sektor:

1. Sektor Teknologi

Industri teknologi umumnya memiliki tingkat turnover yang lebih tinggi, dengan range 15-20% masih dianggap normal karena dinamika pasar yang cepat dan kompetisi talenta yang ketat.

2. Sektor Perbankan dan Keuangan

Turn over karyawan yang ideal di sektor ini relatif rendah, berkisar 8-12%, mengingat pentingnya stabilitas dan keamanan dalam operasional finansial.

3. Sektor Retail dan Perhotelan

Sektor ini memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap pergantian karyawan, dengan range 20-25% masih dianggap dapat diterima.

4. Sektor Manufaktur

Industri manufaktur menargetkan turnover rate di bawah 15% untuk mempertahankan efisiensi produksi dan mengurangi biaya pelatihan.

Proses Terjadinya Turnover Karyawan

Proses terjadinya turnover karyawan adalah fenomena kompleks yang melibatkan berbagai faktor psikologis, organisasional, dan eksternal. Memahami mekanisme ini membantu perusahaan mengidentifikasi early warning signs dan mengimplementasikan strategi pencegahan yang efektif.

1. Tahap Ketidakpuasan Awal

Proses dimulai ketika karyawan mulai merasakan ketidakpuasan terhadap aspek tertentu dari pekerjaan mereka, seperti kompensasi, lingkungan kerja, atau kesempatan pengembangan karir.

2. Evaluasi Alternatif

Karyawan mulai mengevaluasi opsi alternatif yang tersedia, baik internal maupun eksternal, dan membandingkan cost-benefit dari berbagai pilihan.

3. Pencarian Aktif

Tahap ini ditandai dengan aktivitas pencarian kerja yang lebih intensif, networking, dan pengiriman lamaran ke perusahaan lain.

4. Keputusan Final

Karyawan membuat keputusan final berdasarkan evaluasi komprehensif terhadap semua faktor yang relevan.

5. Pelaksanaan Keputusan

Tahap terakhir adalah pelaksanaan keputusan, yang meliputi penyampaian pengunduran diri dan proses transisi.

Faktor Penyebab Turnover Rate Tinggi

Tingginya tingkat pergantian karyawan dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan dan mempengaruhi kepuasan serta komitmen karyawan terhadap organisasi.

1. Kompensasi yang Tidak Kompetitif

Gaji dan benefits yang tidak sesuai dengan standar pasar menjadi pemicu utama keputusan karyawan untuk mencari alternatif yang lebih baik.

2. Kurangnya Kesempatan Pengembangan Karir

Karyawan yang merasa tidak memiliki clear career path cenderung mencari peluang di tempat lain yang menawarkan prospek pertumbuhan yang lebih baik.

3. Manajemen yang Tidak Efektif

Gaya kepemimpinan yang tidak mendukung, kurangnya komunikasi, dan micromanagement dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak kondusif.

4. Beban Kerja yang Berlebihan

Work-life balance yang buruk dan tekanan kerja yang eksesif dapat menyebabkan burnout dan mendorong karyawan untuk mencari alternatif.

5. Budaya Organisasi yang Tidak Sehat

Kurangnya transparansi, konflik interpersonal, dan ketidakadilan dalam perlakuan dapat menciptakan lingkungan kerja yang toksik.

Jenis-Jenis Turnover Karyawan Di Perusahaan

Pemahaman tentang berbagai jenis turnover karyawan memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi yang lebih targeted dan efektif dalam mengatasi masalah pergantian karyawan.

1. Voluntary Turnover

Pergantian yang terjadi atas inisiatif karyawan sendiri, biasanya karena mendapat tawaran pekerjaan yang lebih baik atau ketidakpuasan terhadap kondisi kerja saat ini.

2. Involuntary Turnover

Pergantian yang terjadi karena inisiatif perusahaan, seperti pemutusan hubungan kerja, downsizing, atau terminasi karena pelanggaran.

3. Functional Turnover

Pergantian karyawan dengan performa rendah yang sebenarnya menguntungkan perusahaan karena membuka peluang untuk mendapatkan talenta yang lebih baik.

4. Dysfunctional Turnover

Kehilangan karyawan dengan performa tinggi yang merugikan perusahaan secara signifikan, baik dari segi produktivitas maupun knowledge transfer.

5. Avoidable Turnover

Pergantian yang sebenarnya dapat dicegah melalui intervensi manajemen yang tepat, seperti perbaikan kompensasi atau lingkungan kerja.

6. Unavoidable Turnover

Pergantian yang tidak dapat dihindari karena faktor eksternal seperti pensiun, sakit berkepanjangan, atau relokasi.

Dampak dari Turnover Karyawan

Dampak turnover karyawan terhadap organisasi sangat multidimensional dan dapat mempengaruhi berbagai aspek operasional perusahaan, mulai dari finansial hingga budaya kerja.

1. Dampak Finansial Langsung

Biaya rekrutmen, seleksi, dan pelatihan karyawan baru dapat mencapai 20-30% dari gaji tahunan posisi tersebut, belum termasuk biaya opportunity cost selama proses transisi.

2. Dampak Produktivitas

Kehilangan institutional knowledge dan pengalaman dapat menurunkan produktivitas tim secara keseluruhan, terutama dalam jangka pendek.

3. Dampak Moral dan Budaya

Tingginya tingkat pergantian dapat menciptakan ketidakpastian dan menurunkan moral karyawan yang tersisa, mempengaruhi budaya kerja secara negatif.

4. Dampak Terhadap Customer Service

Pergantian karyawan yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas layanan pelanggan, terutama dalam posisi yang memerlukan relationship building.

5. Dampak Terhadap Inovasi

Kehilangan talenta kreatif dan berpengalaman dapat menghambat kemampuan perusahaan dalam mengembangkan inovasi dan competitive advantage.

Tips Mengurangi Turnover Karyawan Di Perusahaan

Pengurangan tingkat pergantian karyawan memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai aspek manajemen SDM dan strategi organisasi.

1. Implementasi Program Kompensasi yang Kompetitif

Melakukan salary benchmarking secara regular dan menyesuaikan paket kompensasi dengan standar industri untuk mempertahankan daya saing.

2. Pengembangan Career Path yang Jelas

Menyediakan jalur karir yang transparan dan program pengembangan karyawan yang terstruktur untuk meningkatkan engagement dan loyalitas.

3. Peningkatan Kualitas Manajemen

Investasi dalam program leadership development dan management training untuk menciptakan lingkungan kerja yang supportive dan produktif.

4. Implementasi Flexible Work Arrangement

Menyediakan opsi remote work, flexible hours, dan program work-life balance untuk meningkatkan kepuasan karyawan.

5. Penguatan Budaya Organisasi

Membangun budaya kerja yang positif melalui program team building, employee recognition, dan komunikasi yang efektif.

6. Exit Interview dan Feedback Loop

Melakukan exit interview yang komprehensif untuk mendapatkan insight tentang alasan pergantian dan menggunakan feedback tersebut untuk perbaikan.

FAQ

Berapa tingkat turnover yang normal untuk perusahaan?

Tingkat turnover yang normal bervariasi berdasarkan industri, tetapi secara umum berkisar antara 10-15% per tahun untuk sebagian besar sektor.

Bagaimana cara menghitung turnover karyawan dengan akurat?

Cara menghitung turn over yang akurat adalah dengan menggunakan rumus: (Jumlah karyawan keluar ÷ Rata-rata jumlah karyawan) × 100%.

Apa perbedaan antara turnover bulanan dan tahunan?

Cara menghitung turnover karyawan bulanan menggunakan data satu bulan, sedangkan perhitungan tahunan menggunakan data selama 12 bulan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif.

Kapan perusahaan harus khawatir dengan tingkat turnover?

Perusahaan harus waspada ketika tingkat turnover melebihi 20% per tahun atau menunjukkan tren peningkatan yang konsisten.

Bagaimana cara membedakan voluntary dan involuntary turnover?

Voluntary turnover terjadi atas inisiatif karyawan (resign), sedangkan involuntary turnover terjadi karena keputusan perusahaan (terminasi, downsizing).

Kesimpulan

Pemahaman mendalam tentang cara menghitung turnover karyawan merupakan foundation yang krusial bagi setiap organisasi yang ingin membangun strategi SDM yang efektif.

Melalui implementasi rumus turnover karyawan menurut para ahli dan analisis yang komprehensif terhadap contoh laporan turnover karyawan, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengembangkan strategi retensi yang targeted.

Mencapai turn over karyawan yang ideal bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari proses kontinyu dalam membangun organisasi yang sustainable dan competitive.

Cara menghitung turnover karyawan bulanan dan cara menghitung turnover karyawan per tahun memberikan perspektif yang berbeda namun saling melengkapi dalam monitoring kesehatan organisasi.

Implementasi cara menghitung turn over yang sistematis, dikombinasikan dengan pemahaman yang mendalam tentang turnover adalah indikator kunci kinerja organisasi, akan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategis yang lebih informed dan efektif.

Dengan demikian, investasi dalam sistem monitoring dan analisis turnover akan memberikan return yang signifikan dalam jangka panjang melalui peningkatan produktivitas, pengurangan biaya operasional, dan penguatan competitive advantage di pasar.

Butuh penulis artikel SEO profesional? Ini rekomendasi kami.

Konsultasi
Bagikan:

Iklan

PROMO casing HP iPhone & Android murah custome karakter sesuai selera.