10 Cara Mengatasi Kesulitan Ekonomi Menurut Islam + Doanya

Cara mengatasi kesulitan ekonomi menurut Islam melibatkan prinsip-prinsip seperti sabar, tawakal, dan berbagai praktik yang sesuai dengan ajaran agama.
Apabila dijalankan dengan baik, ekonomi akan berjalan dengan baik dan lancar. Di artikel ini sudah kami tuliskan beberapa cara yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi kesulitan ekonomi menurut ajaran Islam.
Cara Mengatasi Kesulitan Ekonomi Menurut Islam
Berikut ini adalah cara mengatasi kesulitan ekonomi menurut Islam:
1. Berdoa dan Meminta Pertolongan kepada Allah
Berdoa merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam mengatasi kesulitan ekonomi menurut ajaran Islam. Dengan berdoa, seseorang mengakui keterbatasan dirinya dan memohon pertolongan serta petunjuk dari Allah SWT. Doa yang tulus dan ikhlas diyakini dapat membawa berkah dan kemudahan dalam menghadapi ujian ekonomi.
2. Meningkatkan Iman dan Taqwa
Iman yang kuat dan taqwa (ketakwaan) yang tinggi adalah pondasi utama dalam menghadapi cobaan ekonomi. Dengan memperkuat iman dan menjaga taqwa, seseorang akan lebih mampu menghadapi tekanan ekonomi dengan sikap yang tenang dan penuh keteguhan.
3. Bersabar dalam Menghadapi Cobaan
Sabar merupakan salah satu sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama dalam menghadapi ujian ekonomi. Bersabar bukan hanya menahan diri dari keluhan, tetapi juga menjaga hati agar tetap tenang dan yakin bahwa setiap cobaan pasti ada hikmahnya.
4. Berinfaq dan Bersedekah
Berinfaq dan bersedekah adalah amal yang sangat ditekankan dalam Islam. Memberikan sebagian dari rezeki kepada yang membutuhkan tidak hanya menolong sesama, tetapi juga membuka pintu rezeki yang lebih besar dan mendatangkan berkah dari Allah SWT.
5. Bekerja Keras dan Berusaha
Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari penghasilan yang halal. Dengan bekerja keras dan tawakal kepada Allah, seseorang dapat meraih rezeki yang diberkahi dan memperoleh kehidupan yang lebih baik.
6. Hidup Hemat dan Bijak dalam Pengeluaran
Pengelolaan keuangan yang bijak dan hidup hemat adalah prinsip yang sangat dianjurkan dalam Islam. Menghindari pemborosan, membatasi pengeluaran hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting, dan menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran merupakan tindakan yang bijaksana dalam mengelola ekonomi pribadi.
7. Tidak Terjerumus dalam Riba
Riba (bunga) merupakan praktik yang diharamkan dalam Islam karena dianggap merugikan dan melanggar prinsip keadilan ekonomi. Menghindari transaksi yang melibatkan riba, baik sebagai pemberi maupun penerima, adalah langkah penting dalam menjaga keberkahan dan keadilan dalam ekonomi.
8. Mencari Ilmu dan Keterampilan
Mencari ilmu dan meningkatkan keterampilan adalah investasi jangka panjang yang dianjurkan dalam Islam. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, seseorang dapat meningkatkan potensi ekonomi dan membuka peluang baru dalam mendapatkan rezeki yang berkah.
9. Menjaga Komitmen dan Amanah
Menjaga komitmen dalam setiap transaksi dan menjalankan amanah dengan baik adalah prinsip yang sangat ditekankan dalam Islam. Dengan menjaga integritas dan amanah, seseorang dapat membangun kepercayaan dalam hubungan bisnis dan memperoleh berkah dalam setiap transaksi yang dilakukan.
10. Bertawakal kepada Allah
Tawakal adalah sikap pasrah dan percaya sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT. Bertawakal kepada Allah dalam menghadapi kesulitan ekonomi berarti melepaskan kekhawatiran dan kecemasan, serta meyakini bahwa Allah SWT akan memberikan jalan keluar yang terbaik bagi hamba-Nya yang bertawakal dengan ikhlas.
Doa Minta Rezeki Saat Mengalami Kesulitan Ekonomi
Saat mengalami kesulitan ekonomi, umat Islam dianjurkan untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT dengan penuh keyakinan dan tawakal. Berikut beberapa doa yang dapat diamalkan:
1. Doa dari Al-Quran
- Surat Al-Baqarah ayat 126:
رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
Artinya: “Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan berikanlah petunjuk kepada kami dalam urusan kami.”
- Surat Ash-Sharaf ayat 15:
وَاذْكُرْنَا يَا رَبَّنَا إِذْ كُنَّا أَوْلِيَاءَ لَكَ لَا نَعْبُدُ مِنْ دُونِكَ شَيْئًا أَفَلَا تَنْقُذُنَا مِنَ الْعَذَابِ
Artinya: “Dan ingatlah kami, ya Tuhan kami, ketika kami menjadi hamba-Mu yang setia, kami tidak menyembah selain Engkau. Maka tidakkah Engkau menyelamatkan kami dari azab?”
- Surat Al-Insyiqaq ayat 5-6:
وَأَنَّهُ هُوَ الْمُغْنِيُّ وَالْمُعْطِيُّ
Artinya: “Dan bahwa Dia-lah yang memberi kekayaan dan kemiskinan.”
2. Hadist Nabi Muhammad SAW
- HR. Tirmidzi:
اللَّهُمَّ أَغْنِنَا بِلاَ كَلَلٍ وَأَكْرِمْنَا بِلاَ ذَلَّةٍ
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kekayaan kepada kami tanpa rasa lelah, dan muliakanlah kami tanpa kehinaan.”
- HR. Ibnu Majah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dari karunia dan pemberian-Mu.”