Contoh Surat Pernyataan Hutang Piutang yang Baik dan Benar

Surat pernyataan hutang piutang adalah dokumen resmi yang berisi kesepakatan antara pemberi pinjaman dan penerima pinjaman mengenai sejumlah uang yang dipinjamkan.

Surat ini penting untuk memastikan transparansi dan menghindari perselisihan di kemudian hari.

Bagi Anda yang akan melakukan akan hutang piutang, perlu membuat surat perjanjian seperti ini. Jika masih bingung cara membuatnya, di artikel ini kami sudah menuliskan contoh surat pernyataan hutang piutang secara lengkap.

Ini akan memberikan Anda referensi untuk menulis surat hutang piutang dengan baik dan benar. Silahkan baca dan simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.

Bagian-Bagian dalam Surat Pernyataan Hutang Piutang

Surat pernyataan hutang piutang terdiri dari beberapa bagian, diantaranya:

1. Kop Surat

Jika surat ini dibuat oleh perusahaan atau instansi resmi, maka kop surat berisi nama perusahaan, alamat, nomor telepon, dan email.

2. Judul Surat

Judul surat biasanya ditulis sebagai “Surat Pernyataan Hutang Piutang” dan diletakkan di tengah halaman dengan format huruf kapital.

3. Identitas Pihak Pertama (Pemberi Pinjaman)

Identitas pihak pertama meliputi:

• Nama lengkap
• Alamat
• Nomor KTP atau identitas lainnya

4. Identitas Pihak Kedua (Penerima Pinjaman)

Identitas pihak kedua meliputi:

• Nama lengkap
• Alamat
• Nomor KTP atau identitas lainnya

5. Isi Surat

Isi surat mencakup:

• Jumlah uang yang dipinjam
• Tanggal peminjaman
• Tanggal pengembalian
• Cara pengembalian (tunai atau transfer bank)
• Bunga atau biaya tambahan (jika ada)

6. Saksi-Saksi

Nama dan tanda tangan saksi-saksi yang menyaksikan penandatanganan surat.

7. Tanda Tangan

Tanda tangan kedua belah pihak di atas materai, serta saksi-saksi jika diperlukan.

Contoh Surat Pernyataan Hutang Piutang

---

PT. Contoh Perusahaan
Jl. Contoh Alamat No. 123, Kota Contoh
Telepon: (021) 12345678
Email: contoh@perusahaan.com

---

SURAT PERNYATAAN HUTANG PIUTANG

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Pihak Pertama (Pemberi Pinjaman):
Nama: John Doe
Alamat: Jl. Contoh Alamat No. 456, Kota Contoh
Nomor KTP: 1234567890123456

Pihak Kedua (Penerima Pinjaman):
Nama: Jane Smith
Alamat: Jl. Contoh Alamat No. 789, Kota Contoh
Nomor KTP: 6543210987654321

Dengan ini menyatakan bahwa pihak kedua telah menerima pinjaman uang tunai sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dari pihak pertama pada tanggal 1 Juli 2024. Pihak kedua berjanji untuk mengembalikan jumlah tersebut kepada pihak pertama paling lambat tanggal 1 Juli 2025, dengan cara transfer bank ke rekening BCA nomor 123-456-789 atas nama John Doe.

Apabila pihak kedua tidak dapat mengembalikan uang tersebut sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, maka pihak kedua bersedia untuk dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sadar tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Contoh, 1 Juli 2024

Pihak Pertama,
Materai Rp10.000,-
(tanda tangan)
John Doe

Pihak Kedua,
(tanda tangan)
Jane Smith

Saksi-Saksi:

1. Nama Saksi 1
   (tanda tangan)
2. Nama Saksi 2
   (tanda tangan)

---

Tips Membuat Surat Pernyataan Hutang Piutang

Untuk membuat surat pernyataan hutang piutang yang baik dan benar, ikuti tips berikut:

1. Pastikan Identitas Lengkap

Sertakan identitas lengkap kedua belah pihak untuk menghindari kesalahpahaman.

2. Gunakan Bahasa yang Jelas

Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti oleh kedua belah pihak.

3. Tulis Tanggal dan Jumlah dengan Jelas

Pastikan tanggal peminjaman dan pengembalian serta jumlah uang yang dipinjam ditulis dengan jelas.

4. Sertakan Saksi

Kehadiran saksi dapat memberikan kekuatan hukum lebih pada surat pernyataan tersebut.

5. Gunakan Materai

Materai memberikan kekuatan hukum lebih pada surat pernyataan.

Dengan mengikuti panduan dan contoh di atas, Anda dapat membuat surat pernyataan hutang piutang yang resmi dan mengikat secara hukum.

Pastikan untuk selalu membuat surat pernyataan setiap kali melakukan transaksi pinjaman uang untuk melindungi hak dan kewajiban kedua belah pihak.