Gaji Air Traffic Controller di Indonesia Terbaru

Pernahkah kamu membayangkan bekerja di menara pengawas bandara, mengatur lalu lintas pesawat yang datang dan pergi?

Profesi Air Traffic Controller (ATC) memang menjadi salah satu pekerjaan yang menarik perhatian banyak orang, terutama karena tanggung jawabnya yang besar dan tentunya kompensasi finansial yang menjanjikan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai gaji air traffic controller di Indonesia terbaru, jalur pendidikannya, hingga persyaratan yang dibutuhkan untuk menekuni profesi ini.

Apa itu Air Traffic Controller?

Air Traffic Controller atau yang sering disingkat ATC adalah profesi yang bertugas mengatur lalu lintas udara agar pesawat dapat lepas landas dan mendarat dengan aman, serta memastikan jarak antar pesawat tetap terjaga selama penerbangan. Sebagai petugas yang mengatur keselamatan ribuan nyawa setiap harinya, tidak heran jika gaji air traffic controller di Indonesia terbilang cukup tinggi.

Pekerjaan sebagai ATC membutuhkan konsentrasi tinggi, kemampuan multitasking yang baik, serta ketenangan dalam menghadapi situasi darurat. Selain itu, ATC juga harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan tegas kepada pilot. Di Indonesia sendiri, profesi ATC telah berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan industri penerbangan nasional.

Tahukah kamu bahwa sekolah Air Traffic Controller di Indonesia telah menghasilkan ratusan lulusan berkualitas yang kini tersebar di berbagai bandara? Mereka tidak hanya bekerja di bandara-bandara besar, tetapi juga di bandara-bandara kecil yang tersebar di seluruh pelosok tanah air.

Gaji Air Traffic Controller di Indonesia

Bicara soal gaji air traffic controller di Indonesia, banyak orang penasaran tentang berapa nominal yang bisa didapatkan dari profesi ini. Berdasarkan data terbaru tahun 2025, rerata gaji ATC di Indonesia berkisar antara Rp8 juta hingga Rp45 juta per bulan, tergantung pada beberapa faktor seperti:

1. Pengalaman kerja
2. Lokasi bandara tempat bekerja
3. Kelas bandara
4. Jam kerja dan shift
5. Sertifikasi yang dimiliki

Perlu diketahui bahwa gaji air traffic controller di Indonesia juga dipengaruhi oleh tunjangan dan fasilitas yang diterima. Biasanya, ATC mendapatkan tunjangan kesehatan, asuransi jiwa, tunjangan perumahan, dan berbagai insentif lainnya.

Kemudian, ATC yang bertugas di bandara dengan tingkat kepadatan tinggi seperti Bandara Soekarno-Hatta atau Bandara Ngurah Rai cenderung memiliki gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang bertugas di bandara dengan kepadatan rendah.

Gaji ATC Senior

Seiring bertambahnya pengalaman dan masa kerja, gaji ATC senior tentunya akan semakin meningkat. ATC dengan pengalaman lebih dari 10 tahun bisa mendapatkan gaji pokok berkisar antara Rp25 juta hingga Rp45 juta per bulan, belum termasuk tunjangan dan insentif lainnya.

Gaji ATC senior di Indonesia juga ditentukan oleh sertifikasi dan rating yang dimiliki. Semakin banyak rating yang dimiliki, semakin tinggi pula gaji yang bisa didapatkan. Rating tersebut meliputi Aerodrome Control Rating, Approach Control Rating, dan Area Control Rating.

Selain itu, gaji ATC senior juga dipengaruhi oleh posisi struktural yang dijabat. Seorang Supervisor ATC atau Manager ATC bisa mendapatkan gaji yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ATC biasa. Beberapa ATC senior bahkan bisa mendapatkan gaji hingga Rp60 juta per bulan untuk posisi managerial tertentu.

Gaji ATC Pemula

Bagi mereka yang baru menyelesaikan pendidikan dan pelatihan, gaji ATC pemula tentu tidak setinggi ATC senior. Namun demikian, nominal yang ditawarkan tetap menarik untuk ukuran fresh graduate. Gaji ATC pemula di Indonesia berkisar antara Rp8 juta hingga Rp12 juta per bulan, tergantung pada lokasi penempatan dan kelas bandara.

Meskipun terdengar tidak terlalu tinggi, gaji ATC pemula ini akan terus meningkat seiring dengan masa kerja dan peningkatan kompetensi. Biasanya, setelah 1-2 tahun bekerja dan mendapatkan rating tambahan, gaji seorang ATC bisa naik hingga 30-50%.

Perlu digarisbawahi bahwa ATC pemula juga mendapatkan berbagai tunjangan seperti:

• Tunjangan kesehatan
• Tunjangan perumahan
• Asuransi jiwa
• Tunjangan transportasi
• Tunjangan komunikasi

Gaji ATC di Luar Negeri

Jika dibandingkan dengan gaji ATC di luar negeri, memang terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Di Amerika Serikat misalnya, gaji rata-rata ATC bisa mencapai $130,000 atau sekitar Rp2 miliar per tahun. Sementara di Singapura, gaji ATC di luar negeri berkisar antara SGD 100,000 hingga SGD 200,000 per tahun atau sekitar Rp1,1 miliar hingga Rp2,2 miliar.

Gaji ATC di luar negeri yang tinggi ini sebanding dengan tingkat tanggung jawab dan stres yang dihadapi, mengingat kepadatan lalu lintas udara di negara-negara maju jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Di Eropa, gaji ATC bisa mencapai €100,000 atau sekitar Rp1,7 miliar per tahun, terutama di negara-negara seperti Jerman, Prancis, dan Inggris.

Namun, untuk bekerja sebagai ATC di luar negeri, dibutuhkan sertifikasi internasional dan kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik. Belum lagi persaingan yang ketat dengan penduduk lokal.

Gaji ATC Airnav

AirNav Indonesia adalah perusahaan BUMN yang mengelola navigasi penerbangan di Indonesia. Gaji ATC Airnav tentu menjadi incaran banyak orang yang berminat menekuni profesi ini. Berdasarkan informasi terbaru, gaji ATC Airnav untuk level pemula berkisar antara Rp10 juta hingga Rp15 juta per bulan.

Sementara untuk ATC dengan pengalaman 5-10 tahun, gaji ATC Airnav bisa mencapai Rp20 juta hingga Rp35 juta per bulan. Angka ini akan terus meningkat seiring dengan masa kerja dan jabatan yang diduduki.

Perlu diketahui bahwa AirNav Indonesia juga memberikan berbagai tunjangan menarik bagi karyawannya, seperti:

• Tunjangan kinerja
• Asuransi kesehatan
• Dana pensiun
• Fasilitas rumah dinas (untuk penempatan tertentu)
• Tunjangan hari raya
• Bonus tahunan

Sekolah Air Traffic Controller di Indonesia

Bagi kamu yang tertarik untuk menjadi ATC, kamu perlu mengetahui sekolah Air Traffic Controller di Indonesia yang bisa mewujudkan cita-citamu. Saat ini, terdapat beberapa institusi pendidikan yang menyediakan program pendidikan dan pelatihan ATC, di antaranya:

1. Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) – Dahulu dikenal sebagai STPI (Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia), PPI merupakan sekolah Air Traffic Controller di Indonesia yang paling dikenal dan diakui kualitasnya. PPI berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan RI.
2. Aviation Training Center (ATC) – Selain PPI, terdapat juga beberapa sekolah ATC swasta yang bekerjasama dengan industri penerbangan, seperti Aviation Training Center yang menawarkan program pelatihan ATC.
3. Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) – ATKP juga merupakan salah satu sekolah ATC yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, seperti Surabaya, Makassar, dan Medan.

Rata-rata durasi pendidikan ATC berkisar antara 1-3 tahun, tergantung pada jenjang pendidikan yang diambil. Setelah lulus, kamu akan mendapatkan lisensi ATC yang diakui secara nasional dan bisa langsung bekerja di bandara-bandara yang membutuhkan.

Syarat Menjadi ATC

Tidak semua orang bisa menjadi ATC karena profesi ini memiliki syarat menjadi ATC yang cukup ketat. Beberapa syarat menjadi ATC di Indonesia antara lain:

1. Pendidikan Minimal: Lulusan SMA/SMK jurusan IPA atau sederajat dengan nilai rata-rata minimal 7,5.
2. Usia: Antara 17-25 tahun untuk pendidikan D3 dan maksimal 28 tahun untuk pendidikan S1.
3. Kesehatan: Harus lulus tes kesehatan, termasuk tes mata, pendengaran, dan tidak buta warna.
4. Tinggi Badan: Minimal 160 cm untuk pria dan 155 cm untuk wanita.
5. Bahasa Inggris: Memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, minimal skor TOEFL 500 atau IELTS 5,5.
6. Psikotes: Lulus tes psikologi yang meliputi tes intelegensi, kepribadian, dan minat.

Selain syarat menjadi ATC tersebut, calon ATC juga harus memiliki kemampuan bekerja di bawah tekanan, konsentrasi yang baik, serta kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.

ATC Online

Di era digital ini, teknologi juga merambah dunia penerbangan dengan adanya sistem ATC online. ATC online adalah simulasi pengaturan lalu lintas udara yang dilakukan secara virtual melalui jaringan internet. Sistem ATC online ini sering digunakan untuk pelatihan dan simulasi bagi calon ATC sebelum terjun langsung mengatur lalu lintas udara yang sebenarnya.

Beberapa platform ATC online yang populer di kalangan komunitas penerbangan antara lain VATSIM (Virtual Air Traffic Simulation Network), IVAO (International Virtual Aviation Organization), dan PilotEdge. Melalui platform ini, kamu bisa merasakan pengalaman menjadi ATC dalam lingkungan simulasi yang realistis.

Meskipun simulasi ATC online tidak bisa sepenuhnya menggantikan pengalaman menjadi ATC sungguhan, namun platform ini cukup berguna untuk memberikan gambaran tentang bagaimana pekerjaan seorang ATC sebenarnya.

Kesimpulan

Profesi Air Traffic Controller memang menawarkan prospek karir yang menjanjikan dengan gaji air traffic controller di Indonesia yang cukup menggiurkan. Mulai dari gaji ATC pemula yang berkisar Rp8-12 juta, hingga gaji ATC senior yang bisa mencapai Rp45 juta per bulan. Bahkan gaji ATC di luar negeri bisa mencapai miliaran rupiah per tahun.

Untuk mewujudkan cita-cita menjadi ATC, kamu bisa mendaftar di berbagai sekolah Air Traffic Controller di Indonesia seperti PPI, ATC, atau ATKP. Namun, perlu diingat bahwa menjadi ATC bukanlah hal yang mudah karena terdapat berbagai syarat menjadi ATC yang harus dipenuhi.

Bagi kamu yang tertarik dengan profesi ini namun belum siap untuk terjun langsung, bisa mencoba simulasi ATC online terlebih dahulu untuk merasakan bagaimana rasanya mengatur lalu lintas udara. Atau, jika kamu sudah yakin dengan pilihanmu, segera daftarkan diri ke sekolah ATC terdekat dan siapkan diri untuk masa depan yang cerah sebagai Air Traffic Controller profesional dengan gaji ATC Airnav yang menjanjikan.