Ketikus.com
Beranda Gaji Gaji TKI Korea Selatan Laki-laki dan Perempuan di Berbagai Profesi

Gaji TKI Korea Selatan Laki-laki dan Perempuan di Berbagai Profesi

Gaji TKI Korea Selatan Laki-laki dan Perempuan di Berbagai Profesi

Kamu yang berencana bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan pasti ingin tahu berapa sih gaji yang bisa didapatkan dari berbagai profesi di sana.

Gaji TKI Korea Selatan bervariasi tergantung dari jenis pekerjaan, pengalaman, dan faktor lainnya. Di artikel ini, kamu akan mendapatkan gambaran lengkap mengenai gaji TKI laki-laki dan perempuan di berbagai bidang pekerjaan yang ada di Korea Selatan.

Syarat Jadi TKI Korea Selatan

Bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan memang menjadi impian banyak orang karena peluang gaji yang lebih tinggi dan pengalaman kerja internasional. Namun, sebelum bisa berangkat dan bekerja di negara ginseng tersebut, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon TKI. Jika kamu tertarik untuk bekerja di Korea Selatan, berikut ini adalah syarat-syarat penting yang perlu kamu ketahui.

1. Usia yang Tepat

Salah satu syarat utama untuk menjadi TKI di Korea Selatan adalah batasan usia. Biasanya, calon TKI harus berada dalam rentang usia 18 hingga 39 tahun. Usia ini dianggap ideal karena sesuai dengan kapasitas fisik dan kemampuan bekerja yang dibutuhkan dalam banyak sektor pekerjaan di Korea Selatan.

Namun, ada beberapa sektor pekerjaan yang memiliki ketentuan usia yang berbeda, seperti pekerjaan di bidang teknologi atau manajerial yang kadang membutuhkan usia yang lebih tua. Pastikan untuk mengecek dengan agen atau lembaga yang mengurus penempatan kerja untuk memastikan syarat usia yang berlaku.

2. Kondisi Fisik yang Sehat

Kondisi kesehatan menjadi salah satu syarat penting untuk menjadi TKI Korea Selatan. Pekerjaan di Korea Selatan, baik itu di pabrik, pertanian, atau sektor lainnya, membutuhkan tenaga fisik yang baik. Oleh karena itu, calon TKI harus menjalani tes medis yang dilakukan oleh rumah sakit atau lembaga yang bekerjasama dengan agen penyalur tenaga kerja.

Kamu harus dinyatakan bebas dari penyakit menular atau penyakit yang bisa mengganggu kelancaran kerja. Tes kesehatan ini mencakup pemeriksaan fisik secara umum, tes darah, dan pemeriksaan kesehatan mental jika diperlukan.

3. Memiliki Keterampilan atau Pengalaman Kerja

Sebagian besar pekerjaan yang tersedia di Korea Selatan membutuhkan keterampilan tertentu, meskipun ada juga pekerjaan yang bersifat umum. Oleh karena itu, memiliki keterampilan atau pengalaman kerja yang relevan dapat menjadi keuntungan besar. Misalnya, untuk bekerja di sektor konstruksi atau pabrik, pengalaman kerja di bidang tersebut akan sangat membantu.

Jika kamu ingin bekerja di sektor teknologi atau perkantoran, maka keterampilan khusus seperti kemampuan menggunakan perangkat lunak komputer atau bahasa asing (misalnya bahasa Inggris atau Korea) akan sangat bermanfaat.

4. Kemampuan Bahasa Korea (Opsional tetapi Menguntungkan)

Meskipun tidak selalu menjadi syarat wajib, memiliki kemampuan bahasa Korea bisa sangat menguntungkan. Beberapa perusahaan atau majikan di Korea Selatan lebih memilih calon TKI yang dapat berkomunikasi dalam bahasa Korea, meskipun banyak pekerjaan yang tetap menyediakan pelatihan bahasa bagi pekerjanya.

Namun, jika kamu memiliki kemampuan dasar bahasa Korea, ini bisa memberikan nilai tambah dan mempermudah komunikasi selama bekerja dan berinteraksi dengan rekan kerja maupun atasan di Korea Selatan.

5. Mendaftar Melalui Agen Penyalur Resmi

Untuk bisa bekerja di Korea Selatan, kamu harus mendaftar melalui agen penyalur tenaga kerja yang terdaftar dan terpercaya. Proses ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pendaftaran, seleksi administrasi, tes kesehatan, hingga pelatihan.

Agen penyalur yang resmi biasanya memiliki kontrak dengan pemerintah Korea Selatan untuk mengirimkan pekerja Indonesia. Pastikan agen yang kamu pilih sudah memiliki izin resmi dari pemerintah Indonesia dan Korea Selatan agar tidak terjebak dalam penipuan atau masalah hukum.

6. Tidak Memiliki Masalah Hukum atau Catatan Kriminal

Pihak berwenang di Korea Selatan sangat memperhatikan masalah hukum dan catatan kriminal calon pekerja asing. Oleh karena itu, calon TKI yang ingin bekerja di Korea Selatan harus dipastikan tidak memiliki masalah hukum yang terkait dengan kriminalitas atau pelanggaran hukum lainnya.

Selain itu, calon TKI juga harus lulus verifikasi terkait catatan kriminal. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon TKI tidak memiliki riwayat masalah hukum yang dapat memengaruhi masa depannya di Korea Selatan.

7. Menyelesaikan Pelatihan dan Persiapan Kerja

Setelah memenuhi semua persyaratan, calon TKI harus mengikuti pelatihan dan persiapan yang diselenggarakan oleh agen penyalur tenaga kerja. Pelatihan ini mencakup materi tentang budaya kerja di Korea Selatan, hak dan kewajiban pekerja, serta teknik dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan tertentu. Pelatihan ini penting untuk membantu calon TKI lebih siap menghadapi tantangan di negara tujuan.

8. Mengurus Visa dan Dokumen yang Diperlukan

Setelah semua persyaratan dipenuhi, kamu perlu mengurus visa kerja. Untuk bekerja di Korea Selatan, TKI memerlukan visa E-9 atau E-7, tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Visa ini dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Korea Selatan setelah dokumen-dokumen yang diperlukan diserahkan, seperti paspor, surat rekomendasi dari agen penyalur, kontrak kerja, dan dokumen lainnya.

9. Biaya yang Harus Dikeluarkan

Sebagai calon TKI, kamu juga perlu menyiapkan biaya yang diperlukan untuk proses perekrutan dan pemberangkatan ke Korea Selatan. Biaya ini meliputi biaya administrasi, tes kesehatan, pelatihan, dan pengurusan visa. Pastikan untuk memilih agen penyalur yang transparan mengenai biaya-biaya yang diperlukan agar tidak ada biaya tersembunyi yang bisa merugikan.

Gaji TKI Korea Selatan Laki-Laki Berdasarkan Profesinya

Bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan menawarkan peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bekerja di Indonesia. Gaji yang diterima oleh TKI laki-laki di Korea Selatan bervariasi, tergantung pada jenis pekerjaan yang diambil. Setiap sektor memiliki rentang gaji yang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh keterampilan, pengalaman, serta kondisi pekerjaan itu sendiri. Berikut ini adalah gambaran gaji TKI laki-laki di Korea Selatan berdasarkan beberapa profesi populer:

1. Gaji TKI di Sektor Konstruksi

Profesi di sektor konstruksi merupakan salah satu pilihan utama bagi banyak TKI laki-laki. Pekerjaan ini biasanya melibatkan pekerjaan fisik yang berat, seperti pembangunan gedung, jalan, dan infrastruktur lainnya. Gaji untuk pekerja konstruksi di Korea Selatan cukup menjanjikan, dengan rentang gaji sekitar 2 juta hingga 3 juta won per bulan.

Jam kerja yang panjang dan pekerjaan yang membutuhkan tenaga fisik yang tinggi sering kali sebanding dengan gaji yang lebih tinggi. Pekerja yang memiliki pengalaman atau keterampilan khusus, seperti tukang las atau tukang batu, bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja biasa.

2. Gaji TKI di Sektor Pabrik

Bekerja di pabrik juga menjadi salah satu pilihan populer bagi TKI laki-laki di Korea Selatan. Banyak TKI yang bekerja di pabrik-pabrik elektronik, otomotif, tekstil, dan makanan. Gaji untuk pekerja pabrik berkisar antara 1,5 juta hingga 2,5 juta won per bulan.

Pekerjaan di sektor pabrik bisa melibatkan perakitan produk, kontrol kualitas, atau pengemasan barang. Bagi mereka yang memiliki keterampilan khusus, seperti operator mesin atau teknisi, gaji yang diterima bisa lebih tinggi. Selain itu, sering ada insentif atau bonus yang diberikan tergantung pada kinerja pekerja.

3. Gaji TKI di Sektor Pertanian

Bekerja di sektor pertanian di Korea Selatan juga cukup banyak diminati, terutama bagi mereka yang lebih suka bekerja di luar ruangan. Pekerjaan di sektor ini bisa berupa bertani, merawat tanaman, atau bekerja di kebun buah dan sayur. Gaji yang diterima di sektor pertanian berkisar antara 1,5 juta hingga 2 juta won per bulan.

Meskipun gaji di sektor ini lebih rendah dibandingkan sektor lainnya, banyak pekerja memilih sektor pertanian karena pekerjaan ini lebih santai dan lebih banyak di luar ruangan. Sektor pertanian juga sering menjadi pilihan bagi TKI yang baru pertama kali bekerja di Korea Selatan.

4. Gaji TKI di Bidang Pelayanan (Restaurant, Hotel, dll.)

Pekerjaan di bidang pelayanan, seperti pelayan restoran, koki, atau pekerja hotel, juga banyak dilakukan oleh TKI laki-laki. Gaji untuk pekerjaan ini bervariasi tergantung pada posisi yang diambil dan lokasi kerjanya. Untuk pekerjaan di restoran atau hotel, gaji berkisar antara 1,5 juta hingga 2,5 juta won per bulan.

Jika kamu bekerja sebagai koki atau chef di restoran besar atau hotel, ada kemungkinan gaji yang lebih tinggi, terutama jika kamu memiliki keterampilan atau pengalaman khusus dalam bidang kuliner. Pekerjaan di sektor pelayanan ini biasanya juga melibatkan shift kerja yang fleksibel, sehingga kamu bisa mendapatkan waktu istirahat yang lebih banyak.

5. Gaji TKI di Sektor Logistik (Supir, Pengiriman, dll.)

Pekerjaan di sektor logistik seperti supir, pengiriman barang, atau petugas gudang juga cukup banyak dilakukan oleh TKI laki-laki di Korea Selatan. Gaji yang diterima di sektor ini berkisar antara 1,8 juta hingga 2,5 juta won per bulan, tergantung pada jenis pekerjaan dan lama pengalaman.

Pekerjaan sebagai supir truk atau pengantar barang biasanya memerlukan keahlian mengemudi yang baik, serta kemampuan untuk bekerja dengan jadwal yang ketat. Pekerjaan ini sering kali melibatkan perjalanan jauh atau pengantaran barang dalam waktu yang lama, sehingga gaji yang diterima juga sesuai dengan tingkat kesulitan dan waktu yang dihabiskan.

6. Gaji TKI di Sektor Teknologi dan IT

Walaupun lebih sedikit, ada beberapa TKI laki-laki yang bekerja di sektor teknologi dan IT di Korea Selatan. Pekerjaan di sektor ini melibatkan tugas-tugas seperti programmer, teknisi jaringan, atau developer perangkat lunak. Gaji untuk sektor ini cukup tinggi, dengan rentang sekitar 3 juta hingga 5 juta won per bulan, tergantung pada keahlian dan pengalaman yang dimiliki.

Pekerjaan di sektor teknologi membutuhkan keterampilan khusus, seperti pemrograman komputer atau manajemen jaringan. Oleh karena itu, hanya TKI dengan keterampilan teknis yang memadai yang dapat bekerja di sektor ini. Banyak perusahaan besar di Korea Selatan yang mencari tenaga ahli di bidang ini, sehingga peluangnya terbuka lebar bagi mereka yang memiliki keahlian dalam teknologi.

7. Gaji TKI di Sektor Keamanan

Pekerjaan sebagai petugas keamanan atau satpam juga menjadi pilihan bagi banyak TKI laki-laki yang bekerja di Korea Selatan. Gaji untuk pekerjaan ini berkisar antara 1,5 juta hingga 2 juta won per bulan. Pekerjaan ini biasanya melibatkan penjagaan di gedung-gedung, perkantoran, atau pusat perbelanjaan.

Pekerjaan sebagai petugas keamanan sering kali memiliki jadwal yang fleksibel, tetapi memerlukan kewaspadaan yang tinggi. TKI yang bekerja di sektor ini biasanya juga diberikan pelatihan khusus terkait prosedur keamanan dan cara-cara menangani situasi darurat.

Gaji TKI Korea Selatan Perempuan Berdasarkan Profesinya

Gaji TKI perempuan di Korea Selatan bervariasi tergantung pada sektor pekerjaan yang diambil. Setiap sektor memiliki tantangan dan prospek penghasilan yang berbeda. Berikut adalah gambaran mengenai gaji TKI perempuan di Korea Selatan berdasarkan berbagai profesi yang umum dijalani:

1. Gaji TKI di Sektor Pabrik

Sektor pabrik merupakan salah satu bidang yang banyak diminati oleh TKI perempuan. Pekerjaan di pabrik meliputi pekerjaan di sektor tekstil, elektronik, makanan, dan produk konsumen lainnya. Gaji yang diterima oleh pekerja pabrik perempuan berkisar antara 1,5 juta hingga 2,5 juta won per bulan.

Pekerjaan ini biasanya melibatkan proses produksi, perakitan barang, atau pengemasan produk. Bagi yang bekerja di pabrik dengan jam kerja yang panjang atau shift malam, gaji bisa lebih tinggi. Pekerja yang memiliki keterampilan khusus seperti operator mesin atau teknisi juga bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

2. Gaji TKI di Sektor Konstruksi

Meskipun sektor konstruksi lebih sering diisi oleh pekerja laki-laki, tidak sedikit juga perempuan yang memilih bekerja di bidang ini, terutama untuk pekerjaan administrasi atau pengawasan. Gaji yang diterima oleh TKI perempuan di sektor konstruksi berkisar antara 1,8 juta hingga 2,8 juta won per bulan.

Pekerjaan ini dapat mencakup tugas administratif di proyek konstruksi, pengawasan atau pekerjaan di area yang lebih ringan. Pekerja yang memiliki keterampilan tertentu, seperti arsitek atau pengawas lapangan, juga bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

3. Gaji TKI di Sektor Pelayanan (Restoran, Hotel, dll.)

Sektor pelayanan, termasuk restoran, hotel, atau tempat hiburan, banyak dijalani oleh TKI perempuan di Korea Selatan. Gaji untuk pekerja di sektor ini berkisar antara 1,5 juta hingga 2,5 juta won per bulan, tergantung pada jenis pekerjaan dan pengalaman yang dimiliki.

Bagi perempuan yang bekerja sebagai pelayan restoran atau housekeeping di hotel, jam kerja sering kali lebih fleksibel, tetapi pekerjaan ini juga memerlukan kecepatan dan keterampilan dalam melayani pelanggan. Jika bekerja di restoran atau hotel besar, gaji bisa lebih tinggi dan sering kali disertai dengan fasilitas makan atau tempat tinggal.

4. Gaji TKI di Sektor Perawatan (Asisten Rumah Tangga, Perawat Lansia)

Pekerjaan sebagai asisten rumah tangga atau perawat lansia adalah pilihan populer bagi banyak TKI perempuan. Gaji di sektor ini bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan lokasi kerja. Rata-rata gaji untuk pekerjaan ini berkisar antara 1,5 juta hingga 2 juta won per bulan.

Pekerjaan ini sering melibatkan perawatan rumah, memasak, dan membersihkan rumah, atau merawat orang tua yang sudah lanjut usia. Gaji bisa lebih tinggi jika kamu bekerja untuk keluarga yang membutuhkan perawatan khusus, seperti pasien dengan penyakit kronis.

5. Gaji TKI di Sektor Pertanian

Di sektor pertanian, banyak TKI perempuan yang bekerja di kebun buah dan sayur, serta di perkebunan lainnya. Gaji untuk pekerjaan di sektor pertanian berkisar antara 1,5 juta hingga 2 juta won per bulan.

Tugas pekerjaan ini biasanya meliputi merawat tanaman, memetik hasil pertanian, atau pekerjaan lain yang melibatkan kebersihan dan pemeliharaan tanah. Meskipun gaji di sektor ini cenderung lebih rendah dibandingkan sektor lain, pekerjaan di luar ruangan dengan suasana yang lebih santai sering menjadi pilihan bagi sebagian pekerja.

6. Gaji TKI di Bidang Kosmetik dan Kecantikan

Bekerja di bidang kecantikan, seperti menjadi terapis kecantikan atau stylist, juga bisa menjadi pilihan menarik bagi TKI perempuan. Gaji untuk pekerja di bidang ini bervariasi tergantung pada keterampilan dan jenis pekerjaan, dengan rentang sekitar 2 juta hingga 3 juta won per bulan.

Pekerjaan ini melibatkan perawatan wajah, rambut, atau tubuh, dan sering kali dilakukan di salon kecantikan atau spa. Jika kamu memiliki keahlian khusus, seperti make-up artist atau spesialis perawatan kulit, kamu bisa mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.

7. Gaji TKI di Sektor Teknologi dan IT

Meskipun sektor teknologi dan IT lebih sering diisi oleh laki-laki, ada beberapa TKI perempuan yang bekerja di bidang ini. Gaji di sektor teknologi cukup menjanjikan, dengan rentang 3 juta hingga 5 juta won per bulan, tergantung pada pengalaman dan keahlian.

Pekerjaan ini melibatkan tugas-tugas seperti programmer, analis sistem, atau dukungan teknis. Pekerja di sektor ini sering kali memiliki keterampilan khusus di bidang pemrograman komputer, desain grafis, atau manajemen jaringan. Bagi perempuan yang memiliki latar belakang pendidikan atau keterampilan di bidang teknologi, sektor ini bisa menjadi pilihan yang sangat menguntungkan.

8. Gaji TKI di Bidang Pendidikan (Pengajar Bahasa Indonesia)

Beberapa TKI perempuan juga bekerja sebagai pengajar bahasa Indonesia atau tutor untuk anak-anak di Korea Selatan. Gaji untuk pekerjaan ini berkisar antara 1,5 juta hingga 2,5 juta won per bulan, tergantung pada pengalaman mengajar dan lokasi.

Pekerjaan ini bisa dilakukan di lembaga pendidikan atau secara pribadi dengan mengajar di rumah. Sebagian besar pengajar bahasa Indonesia di Korea Selatan adalah mereka yang memiliki kemampuan bahasa Korea yang baik dan pengalaman mengajar.

Potongan Gaji TKI Korea Selatan

Bekerja di luar negeri, khususnya sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan, memberikan banyak kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. Namun, penting untuk memahami bahwa gaji yang diterima tidak sepenuhnya bersih. Ada beberapa potongan yang harus dipahami agar kamu bisa mengelola keuangan dengan baik selama bekerja di Korea Selatan. Berikut ini adalah beberapa potongan yang sering diterapkan pada gaji TKI di Korea Selatan.

1. Potongan Asuransi Kesehatan (National Health Insurance)

Salah satu potongan yang wajib ada adalah asuransi kesehatan. Di Korea Selatan, setiap pekerja, termasuk TKI, diwajibkan untuk mengikuti program asuransi kesehatan nasional. Potongan ini biasanya sekitar 3,33% dari gaji bulanan.

Asuransi kesehatan ini memberikan akses kamu ke layanan medis yang cukup lengkap di Korea Selatan, mulai dari pemeriksaan rutin hingga perawatan lebih lanjut di rumah sakit. Meskipun ada potongan untuk asuransi ini, manfaat yang didapatkan bisa sangat besar, mengingat biaya kesehatan di luar negeri cukup mahal.

2. Potongan Asuransi Pensiun (National Pension)

Potongan kedua yang harus kamu ketahui adalah asuransi pensiun. Ini adalah program pensiun yang dikelola oleh pemerintah Korea Selatan, yang memberikan tunjangan pensiun saat usia tua. Potongan untuk asuransi pensiun adalah sekitar 4,5% dari gaji bulanan kamu.

Asuransi pensiun ini berlaku bagi semua pekerja, termasuk TKI, yang terdaftar dalam sistem jaminan sosial Korea Selatan. Namun, perlu dicatat bahwa jika kamu bekerja di Korea Selatan kurang dari lima tahun, uang pensiun yang sudah dipotong dapat dikembalikan setelah kamu pulang ke Indonesia. Jika kamu bekerja lebih lama, maka pensiun tersebut akan tetap tersedia setelah masa pensiun.

3. Potongan Asuransi Pengangguran (Employment Insurance)

Potongan lain yang perlu diperhatikan adalah asuransi pengangguran. Potongan ini sekitar 0,65% dari gaji bulanan dan ditujukan untuk memberikan jaminan sosial bagi pekerja jika mereka kehilangan pekerjaan secara tidak terduga.

Meskipun banyak TKI yang tidak memanfaatkan asuransi ini karena sifat pekerjaan mereka yang umumnya kontrak, tetap saja potongan ini dipotong dari gaji bulanan mereka. Asuransi ini membantu pekerja jika mereka tidak bisa bekerja akibat pemutusan hubungan kerja atau keadaan darurat.

4. Potongan Pajak Penghasilan (Income Tax)

Pajak penghasilan di Korea Selatan dikenakan pada semua pekerja asing yang bekerja di negara tersebut. Potongan pajak ini bervariasi, tergantung pada penghasilan bulanan dan status residensi kamu di Korea Selatan. Pajak penghasilan untuk TKI biasanya berada pada kisaran 3% hingga 6% dari total gaji.

Bagi sebagian pekerja yang berasal dari negara-negara dengan perjanjian pajak dengan Korea Selatan, mereka dapat memperoleh pengurangan atau pembebasan pajak tertentu. Namun, potongan pajak tetap dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah.

5. Potongan Biaya Perumahan dan Makan

Banyak perusahaan yang memberikan fasilitas tempat tinggal dan makan bagi TKI di Korea Selatan. Jika perusahaan menyediakan tempat tinggal dan makan, sebagian besar biaya ini akan dipotong langsung dari gaji. Potongan ini bisa bervariasi, namun rata-rata berkisar antara 200.000 hingga 500.000 won per bulan, tergantung pada kebijakan perusahaan dan lokasi tempat tinggal.

Namun, jika kamu tinggal di tempat tinggal yang disediakan oleh agensi atau bekerja dengan keluarga yang menyediakan fasilitas tersebut, kamu mungkin tidak dikenakan biaya tambahan untuk tempat tinggal dan makan. Sebaliknya, jika kamu tinggal di tempat kost atau apartemen sendiri, biaya sewa dan makan akan menjadi tanggung jawab kamu sepenuhnya.

6. Biaya Agen atau Manpower (Penyalur Tenaga Kerja)

Banyak TKI yang bekerja melalui agen penyalur tenaga kerja atau perusahaan manpower. Agen ini biasanya akan memotong biaya mereka, yang bisa berupa biaya pendaftaran atau biaya administrasi. Biaya ini bisa berkisar antara 1 juta hingga 2 juta won pada awal kedatangan. Biaya ini biasanya dibayar pada awal kontrak dan tidak dipotong langsung dari gaji bulanan, tetapi ini bisa memengaruhi jumlah uang yang diterima pada bulan pertama.

Agen atau perusahaan penyalur tenaga kerja biasanya juga menyediakan bantuan terkait izin kerja dan visa, sehingga potongan biaya ini bisa dianggap sebagai biaya untuk memperoleh pekerjaan di luar negeri.

7. Potongan Biaya Komunikasi

Sebagian besar TKI juga akan dikenakan biaya untuk komunikasi, seperti biaya telepon, internet, atau kebutuhan lainnya yang mendukung pekerjaan mereka di Korea Selatan. Biaya ini bisa berbeda-beda tergantung pada kebijakan perusahaan atau agensi, dan bisa dipotong langsung dari gaji kamu.

8. Potongan Lain-Lain

Selain potongan yang disebutkan di atas, ada juga beberapa potongan kecil yang mungkin diterapkan tergantung pada jenis pekerjaan dan perusahaan. Beberapa potongan ini bisa termasuk biaya transportasi, biaya pelatihan, atau biaya lain yang mungkin ditentukan oleh atasan atau tempat kerja.

Gaji TKI Korea Selatan Jika Dirupiahkan

Bagi kamu yang berencana bekerja di Korea Selatan sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), penting untuk mengetahui berapa gaji yang bisa diterima setiap bulannya. Gaji yang diterima oleh TKI di Korea Selatan memang cukup menggiurkan, namun kamu juga perlu memahami konversinya ke dalam Rupiah, karena perbedaan nilai mata uang bisa mempengaruhi jumlah yang kamu terima.

Berikut ini adalah informasi mengenai gaji TKI Korea Selatan dalam beberapa profesi jika dirupiahkan, menggunakan nilai tukar rata-rata 1 won = 12,5 rupiah (nilai tukar ini dapat bervariasi tergantung pada fluktuasi pasar).

1. Gaji TKI Korea Selatan di Sektor Manufaktur

TKI yang bekerja di sektor manufaktur, seperti pabrik tekstil, elektronik, atau otomotif, biasanya mendapatkan gaji sekitar 1.800.000 hingga 2.000.000 won per bulan. Jika dirupiahkan, maka gaji mereka berada di kisaran Rp 22.500.000 hingga Rp 25.000.000 per bulan.

Gaji ini adalah gaji standar untuk pekerja yang bekerja full-time dengan jam kerja yang cukup panjang. Potongan-potongan seperti asuransi dan biaya tempat tinggal bisa mengurangi jumlah yang diterima, namun tetap saja, gaji ini cukup besar dibandingkan dengan standar gaji di Indonesia.

2. Gaji TKI Korea Selatan di Sektor Konstruksi

Bagi pekerja yang bekerja di sektor konstruksi, misalnya sebagai tukang bangunan atau pekerja konstruksi lainnya, gaji yang diterima sekitar 2.000.000 hingga 2.500.000 won per bulan. Jika dirupiahkan, gaji ini menjadi sekitar Rp 25.000.000 hingga Rp 31.250.000 per bulan.

Pekerjaan di sektor ini umumnya lebih berat dan memerlukan fisik yang kuat, namun gaji yang lebih tinggi sebanding dengan tantangan yang dihadapi di lapangan.

3. Gaji TKI Korea Selatan di Sektor Pertanian dan Perkebunan

Untuk TKI yang bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, gaji bulanan mereka bisa berkisar antara 1.500.000 hingga 1.800.000 won. Jika dirupiahkan, maka gaji ini sekitar Rp 18.750.000 hingga Rp 22.500.000 per bulan.

Pekerjaan di sektor ini biasanya lebih ringan, namun bisa lebih bergantung pada musim dan kondisi alam. Banyak pekerja di sektor ini juga mendapatkan tempat tinggal dan makan yang disediakan oleh pemberi kerja.

4. Gaji TKI Korea Selatan di Sektor Perawatan (Caregiver)

Untuk TKI yang bekerja sebagai caregiver atau perawat lansia, gaji yang diterima berkisar antara 1.800.000 hingga 2.200.000 won per bulan. Jika dirupiahkan, gaji ini berkisar antara Rp 22.500.000 hingga Rp 27.500.000 per bulan.

Pekerjaan di sektor perawatan ini cenderung melibatkan tugas yang berat, tetapi memberikan gaji yang lebih tinggi karena tanggung jawab yang besar dalam merawat orang lain, terutama lansia.

5. Gaji TKI Korea Selatan di Sektor Jasa (Restoran, Hotel, dll.)

Bagi mereka yang bekerja di sektor jasa, seperti pelayan restoran, pekerja hotel, atau pekerja toko, gaji yang diterima berkisar antara 1.500.000 hingga 1.800.000 won per bulan. Dalam Rupiah, ini berarti sekitar Rp 18.750.000 hingga Rp 22.500.000 per bulan.

Namun, pekerja di sektor jasa seringkali mendapatkan tips tambahan dari pelanggan, yang bisa menambah penghasilan mereka, meskipun ini tidak selalu terjadi di semua tempat.

6. Gaji TKI Korea Selatan di Sektor Teknologi dan Administrasi

Untuk TKI yang memiliki keterampilan khusus, seperti di sektor teknologi atau pekerjaan administratif, gaji mereka dapat mencapai sekitar 2.500.000 hingga 3.000.000 won per bulan. Jika dirupiahkan, gaji ini sekitar Rp 31.250.000 hingga Rp 37.500.000 per bulan.

Pekerjaan di sektor ini membutuhkan keahlian khusus, namun memberikan gaji yang lebih tinggi dan juga sering kali lebih stabil dibandingkan dengan sektor lainnya.

Risiko Kerja Sebagai TKI Korea Selatan

Seperti halnya bekerja di luar negeri, ada berbagai risiko yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk bekerja di negara ini. Memahami risiko-risiko ini sangat penting agar kamu dapat mempersiapkan diri dan mengelola situasi yang mungkin terjadi selama bekerja di Korea Selatan.

Berikut ini adalah beberapa risiko kerja sebagai TKI di Korea Selatan yang perlu kamu ketahui:

1. Kondisi Kerja yang Berat

Di beberapa sektor, seperti manufaktur, konstruksi, dan pertanian, kondisi kerja bisa sangat berat. Kamu mungkin harus bekerja dengan jam kerja yang panjang, dalam suhu yang ekstrem, atau dengan tugas yang memerlukan tenaga fisik yang besar. Misalnya, pekerjaan di pabrik atau di sektor konstruksi sering melibatkan pengangkatan beban berat dan bekerja dengan peralatan berbahaya.

Risiko cedera akibat kecelakaan kerja cukup tinggi di sektor-sektor tersebut. Meskipun ada asuransi kesehatan dan jaminan sosial, beberapa pekerja mungkin merasa kesulitan mengakses fasilitas kesehatan atau bahkan mengalami kesulitan dengan prosedur klaim.

2. Perbedaan Budaya dan Bahasa

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh TKI di Korea Selatan adalah perbedaan budaya dan bahasa. Bahasa Korea adalah bahasa utama yang digunakan di tempat kerja, dan meskipun beberapa perusahaan mungkin memberikan pelatihan bahasa, banyak pekerja merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan atasan atau rekan kerja.

Selain itu, perbedaan budaya dalam hal etika kerja, sikap terhadap otoritas, dan hubungan antar sesama pekerja bisa memicu perasaan stres atau ketidaknyamanan. Pekerja yang tidak terbiasa dengan budaya kerja di Korea Selatan mungkin merasa terisolasi atau tertekan.

3. Eksploitasi dan Perlakuan Tidak Adil

Di beberapa kasus, TKI yang bekerja di Korea Selatan dapat menjadi korban eksploitasi atau perlakuan tidak adil dari majikan atau agen tenaga kerja. Hal ini bisa mencakup masalah seperti gaji yang tidak dibayar penuh, jam kerja yang terlalu panjang tanpa kompensasi yang layak, atau perlakuan kasar.

Tidak jarang juga ditemukan kasus pekerja yang tidak diberi izin libur yang memadai atau tidak diberikan fasilitas yang dijanjikan, seperti tempat tinggal dan makan yang layak. Meskipun ada hukum yang melindungi hak-hak pekerja di Korea Selatan, penerapannya tidak selalu konsisten.

4. Kesehatan dan Keamanan Kerja

Risiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja juga menjadi perhatian besar bagi TKI di Korea Selatan. Bekerja di sektor konstruksi, manufaktur, atau pekerjaan yang melibatkan bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja, cedera fisik, atau penyakit terkait pekerjaan.

Meskipun ada program asuransi kesehatan, beberapa pekerja merasa kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis yang sesuai dengan kondisi mereka. Selain itu, risiko terpapar penyakit menular atau kondisi kesehatan lainnya juga bisa terjadi, terutama bagi pekerja yang tinggal di lingkungan yang padat atau tidak higienis.

5. Perlakuan Diskriminatif atau Rasial

Meskipun Korea Selatan dikenal dengan budaya kerjanya yang disiplin dan maju, masih ada isu terkait diskriminasi rasial atau perlakuan yang kurang adil terhadap pekerja asing, termasuk TKI. Beberapa TKI mungkin mengalami perlakuan yang kurang menghargai dari rekan kerja atau majikan karena mereka berasal dari negara yang berbeda.

Diskriminasi ini bisa berupa penghinaan verbal, perbedaan dalam cara perlakuan, atau bahkan pemangkasan gaji tanpa alasan yang jelas. Meski ada undang-undang yang melindungi hak-hak pekerja asing, pelaksanaannya terkadang tidak sepenuhnya adil.

6. Keterbatasan Akses ke Hak-Hak Hukum

Sebagian besar TKI yang bekerja di Korea Selatan memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi mengenai hak-hak hukum mereka. Terkadang, pekerja merasa takut untuk melaporkan masalah atau keluhan mereka karena takut akan pembalasan atau pemutusan kontrak kerja.

Selain itu, tidak semua TKI memiliki pemahaman yang baik tentang hukum ketenagakerjaan Korea Selatan, yang dapat membuat mereka rentan terhadap eksploitasi atau tindakan yang merugikan oleh majikan atau agen tenaga kerja.

7. Keterasingan Sosial dan Keluarga

Bekerja di luar negeri, terutama di negara yang memiliki budaya dan bahasa yang sangat berbeda, dapat menyebabkan perasaan terisolasi atau kesepian. TKI seringkali jauh dari keluarga dan teman-teman mereka, yang bisa menyebabkan stres emosional.

Perasaan kesepian ini seringkali diperburuk oleh perbedaan budaya, terutama jika kamu tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerja atau majikan. Hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mental dan produktivitas kerja kamu.

8. Masalah Keuangan

Walaupun gaji di Korea Selatan lebih tinggi dibandingkan di Indonesia, beberapa TKI mungkin menghadapi masalah keuangan, terutama terkait dengan pengelolaan pengeluaran dan hutang. Biaya hidup di Korea Selatan, meskipun lebih murah daripada di negara maju lainnya, tetap lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.

Selain itu, potongan-potongan untuk asuransi, pajak, dan biaya hidup dapat mengurangi gaji yang diterima, sehingga mempengaruhi tabungan atau pengiriman uang ke keluarga. Beberapa pekerja juga menghadapi kesulitan dalam mengatur pengeluaran karena perbedaan nilai mata uang.

9. Pemutusan Hubungan Kerja

Risiko pemutusan hubungan kerja (PHK) atau kehilangan pekerjaan adalah salah satu risiko yang tidak bisa dihindari oleh TKI. Meskipun sebagian besar pekerja memiliki kontrak, ada beberapa kasus di mana pekerjaan dihentikan secara sepihak tanpa pemberitahuan yang jelas, terutama di sektor-sektor yang tidak stabil.

Hal ini bisa terjadi karena alasan-alasan tertentu, seperti penurunan permintaan dalam industri tertentu, atau masalah antara pekerja dan majikan. Pekerja yang kehilangan pekerjaan di luar negeri sering kali kesulitan mencari pekerjaan baru atau bahkan pulang ke Indonesia.

Cara Menjadi TKI Korea Selatan

Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan bisa menjadi pilihan yang menarik untuk kamu yang ingin bekerja di luar negeri dengan penghasilan yang lebih besar. Namun, untuk dapat bekerja secara legal dan aman di negara ini, ada beberapa langkah yang perlu kamu lakukan. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara menjadi TKI Korea Selatan yang bisa kamu ikuti:

1. Persiapkan Persyaratan Dasar

Sebelum memulai proses pendaftaran untuk menjadi TKI di Korea Selatan, pastikan kamu sudah memenuhi persyaratan dasar yang diperlukan. Beberapa persyaratan yang umumnya dibutuhkan adalah:

  • Usia: Umumnya, usia minimal untuk menjadi TKI di Korea Selatan adalah 18 tahun dan maksimal 39 tahun.
  • Kesehatan: Kamu harus dalam kondisi kesehatan yang baik, bebas dari penyakit menular dan kondisi medis yang dapat mengganggu pekerjaan.
  • Pendidikan: Sebagian besar pekerjaan di Korea Selatan membutuhkan minimal pendidikan SMA atau sederajat. Namun, beberapa pekerjaan yang lebih spesifik mungkin memerlukan keahlian tertentu.
  • Berpengetahuan dan terlatih: Beberapa sektor pekerjaan, seperti di bidang manufaktur, konstruksi, atau perawatan, akan lebih mudah diakses jika kamu memiliki keterampilan atau pelatihan yang relevan.

2. Mendaftar Melalui BP2MI

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) adalah lembaga pemerintah yang bertugas untuk mengelola penempatan TKI ke luar negeri, termasuk Korea Selatan. Kamu bisa mendaftar sebagai TKI melalui BP2MI dengan langkah-langkah berikut:

  • Kunjungi kantor BP2MI: Kamu bisa mendatangi kantor BP2MI di daerah tempat tinggal atau membuka situs resmi BP2MI untuk memperoleh informasi terbaru mengenai persyaratan dan prosedur pendaftaran.
  • Pilih jalur penempatan: Korea Selatan memiliki beberapa jalur penempatan untuk TKI, seperti jalur EPS (Employment Permit System) yang memungkinkan TKI bekerja di sektor-sektor tertentu, termasuk manufaktur, konstruksi, pertanian, dan lainnya.
    • EPS adalah sistem yang dipilih oleh pemerintah Korea Selatan untuk mempermudah penempatan TKI di sektor yang membutuhkan tenaga kerja asing.
  • Ikuti proses seleksi: Setelah mendaftar, kamu akan mengikuti beberapa tahap seleksi yang meliputi tes tertulis dan wawancara. Tes ini bertujuan untuk memastikan kamu memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh pemerintah Korea Selatan.

3. Tes Keterampilan dan Bahasa

Salah satu tahap penting dalam proses menjadi TKI Korea Selatan adalah mengikuti tes keterampilan dan bahasa. Tes ini dilakukan untuk memastikan bahwa kamu memiliki kemampuan yang cukup untuk bekerja di Korea Selatan.

  • Tes Keterampilan: Tes ini disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan kamu jalani di Korea Selatan. Misalnya, jika kamu akan bekerja di sektor manufaktur atau konstruksi, kamu akan diuji tentang keterampilan teknis dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan tersebut.
  • Tes Bahasa Korea: Selain keterampilan teknis, kemampuan berbahasa Korea juga penting. Meskipun tidak selalu diwajibkan, menguasai bahasa Korea dapat memudahkan komunikasi dengan majikan dan rekan kerja. Tes bahasa Korea ini akan menguji kemampuan dasar dalam memahami bahasa Korea, baik dalam berbicara maupun menulis.

4. Pelatihan Pra-Penempatan

Setelah lulus dari tes seleksi, kamu akan mengikuti pelatihan pra-penempatan yang diadakan oleh BP2MI atau lembaga pelatihan yang bekerja sama dengan pemerintah. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan TKI dalam menghadapi tantangan kerja di luar negeri, seperti:

  • Pengenalan budaya Korea Selatan: Agar kamu lebih siap dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja dan sosial di Korea Selatan.
  • Pengenalan hak-hak TKI: Pelatihan ini juga mengajarkan tentang hak-hak yang kamu miliki sebagai pekerja migran, termasuk mengenai gaji, jam kerja, dan prosedur jika mengalami masalah.
  • Pelatihan keterampilan tambahan: Jika diperlukan, kamu juga bisa mendapatkan pelatihan keterampilan tambahan sesuai dengan pekerjaan yang akan kamu jalani di Korea Selatan.

5. Penerbitan Visa dan Dokumentasi

Setelah mengikuti pelatihan, BP2MI akan mengurus proses penerbitan visa kerja untuk kamu. Proses ini meliputi pembuatan visa E-9 yang memungkinkan kamu bekerja di Korea Selatan dalam berbagai sektor pekerjaan.

  • Visa E-9 adalah visa yang diberikan kepada TKI yang bekerja dalam sektor non-teknis atau sektor-sektor yang sudah disepakati oleh pemerintah Korea Selatan. Proses pengajuan visa ini memerlukan dokumen-dokumen seperti paspor, surat keterangan sehat, serta bukti keterampilan atau pelatihan yang telah diikuti.
  • Dokumentasi lainnya: Selain visa, kamu juga akan diberikan kontrak kerja yang mengatur hak dan kewajiban antara kamu dan majikan di Korea Selatan. Pastikan untuk memeriksa kontrak ini dengan teliti.

6. Pemberangkatan ke Korea Selatan

Setelah visa diterbitkan dan semua persyaratan lengkap, kamu akan diberangkatkan ke Korea Selatan. Biasanya, keberangkatan akan diatur oleh agen penempatan yang bekerja sama dengan BP2MI. Pada saat keberangkatan, pastikan kamu membawa semua dokumen yang diperlukan, seperti paspor, visa, dan kontrak kerja.

7. Tiba di Korea Selatan dan Mulai Bekerja

Setibanya di Korea Selatan, kamu akan menjalani beberapa prosedur administrasi, seperti registrasi di kantor imigrasi dan orientasi singkat. Setelah itu, kamu akan langsung bekerja sesuai dengan pekerjaan yang telah disepakati dalam kontrak.

8. Patuhi Peraturan dan Aturan di Korea Selatan

Selama bekerja di Korea Selatan, pastikan untuk selalu mematuhi peraturan dan aturan yang berlaku, baik di tempat kerja maupun di negara tersebut. Hal ini penting untuk menjaga agar kamu tetap bekerja secara legal dan aman.

Keuntungan Menjadi TKI Korea Selatan

Bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan menawarkan berbagai keuntungan yang menarik. Tidak heran jika banyak orang tertarik untuk mencoba peruntungan di Negeri Ginseng ini. Berikut adalah beberapa keuntungan menjadi TKI di Korea Selatan yang bisa kamu dapatkan:

1. Gaji Tinggi dan Penghasilan Stabil

Salah satu daya tarik utama bekerja di Korea Selatan adalah gaji yang tinggi dibandingkan dengan upah di Indonesia. Rata-rata gaji TKI di Korea Selatan berkisar antara KRW 2.000.000 – 3.500.000 per bulan (sekitar Rp24 juta – Rp42 juta), tergantung pada jenis pekerjaan dan pengalaman kerja.

Selain itu, pekerja juga mendapatkan upah lembur yang cukup besar jika bekerja di luar jam kerja normal. Dengan sistem gaji yang stabil, kamu bisa menabung lebih banyak dan meningkatkan taraf hidup keluarga di Indonesia.

2. Fasilitas dan Tunjangan yang Memadai

TKI di Korea Selatan juga mendapatkan berbagai fasilitas dan tunjangan yang membantu mereka bekerja dengan nyaman, seperti:

  • Tempat tinggal (asrama atau apartemen yang disediakan oleh perusahaan)
  • Makan atau tunjangan makan dari perusahaan
  • Asuransi kesehatan untuk menjamin biaya pengobatan
  • Dana pensiun (National Pension Service, NPS) yang bisa dicairkan setelah kembali ke Indonesia

Dengan adanya tunjangan ini, biaya hidup di Korea Selatan bisa lebih ringan sehingga kamu bisa lebih banyak menabung.

3. Kontrak Kerja yang Jelas dan Perlindungan Hukum

Pemerintah Korea Selatan memiliki sistem Employment Permit System (EPS) yang memastikan bahwa TKI bekerja secara legal dan mendapatkan perlindungan hukum yang baik.

  • Kontrak kerja resmi dengan hak dan kewajiban yang jelas
  • Hak-hak pekerja dilindungi, termasuk jam kerja, upah minimum, dan cuti
  • Dukungan dari Kedutaan Besar RI di Korea Selatan jika ada masalah

Dengan sistem ini, pekerja memiliki kepastian hukum yang kuat dan lebih terjamin selama bekerja di Korea Selatan.

4. Peluang Lembur dengan Bayaran Besar

Banyak perusahaan di Korea Selatan menawarkan kesempatan lembur dengan bayaran tambahan. Upah lembur di Korea bisa mencapai 1,5 kali lipat dari gaji per jam normal, sehingga kamu bisa meningkatkan pendapatan bulanan secara signifikan.

Semakin sering kamu mengambil jam lembur, semakin besar juga tabungan yang bisa kamu kumpulkan selama bekerja di sana.

5. Peluang Belajar Bahasa dan Budaya Korea

Bekerja di Korea Selatan memberi kesempatan untuk belajar bahasa Korea secara langsung dari lingkungan kerja dan masyarakat sekitar. Ini menjadi nilai tambah yang bisa meningkatkan peluang kariermu di masa depan, baik di Korea Selatan maupun di Indonesia.

Selain itu, kamu juga bisa menikmati budaya Korea, seperti:

  • Makanan khas Korea seperti kimchi, ramyeon, dan bibimbap
  • Tempat wisata menarik, seperti Namsan Tower, Pulau Jeju, dan Gyeongbokgung Palace
  • Budaya kerja yang disiplin dan bisa meningkatkan keterampilan profesional

6. Tabungan dalam Mata Uang Asing (KRW)

Salah satu keuntungan besar bekerja di Korea Selatan adalah kamu bisa menabung dalam mata uang asing (Won Korea, KRW). Dengan nilai tukar yang lebih tinggi dibandingkan Rupiah, uang yang kamu simpan bisa lebih berharga saat dikirim ke Indonesia.

Banyak TKI yang sukses menabung selama bekerja di Korea Selatan dan kemudian menggunakan uang tersebut untuk:

  • Membuka usaha di Indonesia
  • Membeli rumah atau kendaraan
  • Membantu pendidikan keluarga

7. Peluang Perpanjangan Kontrak atau Pindah ke Pekerjaan yang Lebih Baik

Jika kamu memiliki kinerja yang baik, banyak perusahaan di Korea Selatan yang bersedia memperpanjang kontrak kerja. Selain itu, kamu juga bisa mencari peluang pekerjaan lain dengan gaji yang lebih tinggi setelah menyelesaikan kontrak pertama.

Bahkan, beberapa TKI yang mahir berbahasa Korea dan memiliki pengalaman kerja yang cukup bisa mendapatkan pekerjaan dengan level lebih tinggi di perusahaan yang lebih besar.

8. Kesempatan Mendapatkan Dana Pensiun (NPS Korea)

Pekerja asing di Korea Selatan berhak mendapatkan dana pensiun dari National Pension Service (NPS) setelah kembali ke Indonesia.

  • Besarnya dana pensiun tergantung pada jumlah iuran yang dibayarkan selama bekerja
  • Uang ini bisa dicairkan setelah masa kerja selesai dan kembali ke Indonesia

Banyak TKI yang mendapatkan tabungan tambahan dari dana pensiun ini, yang bisa digunakan untuk keperluan setelah pulang ke tanah air.

9. Meningkatkan Keterampilan dan Pengalaman Kerja

Bekerja di Korea Selatan memberikan pengalaman kerja internasional yang sangat berharga. Dengan pengalaman ini, kamu bisa mendapatkan peluang kerja yang lebih baik jika ingin melanjutkan karier di Indonesia atau di negara lain.

Selain itu, keterampilan yang kamu dapatkan juga bisa digunakan untuk memulai usaha sendiri setelah kembali ke Indonesia, misalnya:

  • Membuka bengkel atau usaha perbaikan mesin bagi yang bekerja di manufaktur
  • Menjalankan usaha kuliner Korea bagi yang bekerja di restoran
  • Mengembangkan bisnis ekspor-impor dengan koneksi dari Korea Selatan

Butuh penulis artikel SEO profesional? Ini rekomendasi kami.

Konsultasi
Bagikan:

Iklan

PROMO casing HP iPhone & Android murah custome karakter sesuai selera.