Ketikus.com
Beranda Ide jualan 25 Ide Usaha Makanan Awetan yang Paling Laris Modal Kecil

25 Ide Usaha Makanan Awetan yang Paling Laris Modal Kecil

Ide Usaha Makanan Awetan yang Paling Laris Modal Kecil

Mau buka usaha tapi bingung mau usaha apa? Ini ada 25 ide usaha makanan awetan yang mungkin cocok kamu coba.

Selain mudah dijalankan dan hanya butuh sedikit biaya operasional, bisnis ini juga terbilang cukup menggiurkan. Karena banyak bangat peminatnya.

Selain itu, bisnis ini juga merupakan salah satu ide usaha yang paling bagus di antara banyak jenis usaha makanan ringan. Mau nyoba?

Apa Itu Makanan Awetan?

Makanan awetan merupakan suatu produk, baik itu makanan maupun minuman yang sudah mengalami proses pendiaman lama dalam proses pengolahannya sehingga memiliki tingkat keawetan yang tinggi.

Maka dari itu, makanan awetan bukanlah berarti makanan atau minuman yang diberikan bahan pengawet. Namun makanan yang diawetakan dengan cara proses pendiaman yang cukup lama.

Nah biasanya makanan awetan ini terbuat atau berbahan dasar dari unsur nabati dan hewani. Berikut ini ada beberapa ide yang tentunya bisa kamu coba jadikan bisnis makanan awetan.

Ide Usaha Makanan Awetan Paling Laris

Bahan dasar dari unsur hewani dan nabati, merupakan makanan yang berasal dari hewan maupun tumbuhan. Dilakukannya pendiaman saat proses pengolahan bertujuan agar tahan lama.

Dengan begitu, makanan awetan ini bisa tahan lama dan tahan dari microorganisme yang membuat makanan jadi busuk. Yuuk langsung saja simak berikut adalah ide bisnis makanan awetan:

1. Dendeng Sapi

Makanan awetan yang pertama ini, merupakan makanan awetan berbahan dasar dari daging sapi yang berarti unsur hewani. Makanan ini bisa bertahan lama tanpa disimpan di freezer.

Berbentuk irisan tipis yang direbus kemudian dibaluri bumbu halus. Yang kemudian dijemur di bawah terik matahari, rasa dari dendeng ini gurih manis.

Analisa Peluang:

  • Permintaan pasar tinggi sebagai lauk tahan lama
  • Konsumen dari berbagai kalangan dan usia
  • Bisa dipasarkan secara online dan offline
  • Peluang ekspor ke luar negeri, terutama negara dengan komunitas Indonesia

Modal:

  • Investasi awal: Rp 15-30 juta
  • Peralatan utama: Penggilingan daging, alat pemotong, pengering, kompor industri
  • Bahan baku: Daging sapi berkualitas, bumbu-bumbu
  • Kemasan dan label: Rp 2-5 juta

Strategi Pengembangan:

  • Menciptakan varian rasa (original, pedas, balado, manis)
  • Membuat ukuran kemasan berbeda (kemasan ekonomis hingga premium)
  • Menjalin kerja sama dengan toko oleh-oleh dan supermarket
  • Pemasaran digital melalui marketplace dan media sosial
  • Sertifikasi halal dan BPOM untuk meningkatkan kepercayaan konsumen

2. Dendeng Ikan

Berbeda dengan dendeng diatas yang dibuat dari daging sapi. Dendeng ikan ini dibuat dari jenis ikan tertentu yang kemudian dibaluri bumbu khusus untuk selanjutnya dijemur hingga kering.

Dengan begitu, makanan awetan dending ini bisa bertahan berbulan-bulan tidak akan membusuk. Dan yang pasti kuat tahan lama tanpa disimpan didalam frezzer pun.

Analisa Peluang:

  • Alternatif sehat dengan kandungan protein tinggi
  • Segmen pasar yang sadar kesehatan
  • Permintaan stabil sepanjang tahun
  • Potensi ekspor ke negara Asia Tenggara

Modal:

  • Investasi awal: Rp 10-25 juta
  • Peralatan: Alat pengering, alat pemotong, penyimpanan
  • Bahan baku: Ikan segar (tuna, tenggiri, patin), bumbu-bumbu
  • Packaging dan branding: Rp 2-3 juta

Strategi Pengembangan:

  • Menggunakan jenis ikan berkualitas dan variasi ikan
  • Menekankan aspek kesehatan dalam pemasaran (tinggi protein, omega-3)
  • Pengembangan varian rasa sesuai selera pasar
  • Kolaborasi dengan influencer kuliner
  • Membuat kemasan ramah lingkungan untuk nilai tambah

3. Dendeng Kerbau

Dendeng berbahan dasar kerbau ini sama dengan dendeng pada umumnya. Yaitu difermentasi, dengan cara dijemur setelah dioles bumbu khasnya seperti bawang putih, ketumbar dan lainnya.

Analisa Peluang:

  • Rasa unik yang berbeda dari dendeng sapi
  • Harga bahan baku lebih terjangkau dibanding daging sapi
  • Segmen pasar penikmat kuliner tradisional
  • Berpotensi menjadi oleh-oleh khas daerah

Modal:

  • Investasi awal: Rp 12-25 juta
  • Peralatan: Mirip dengan produksi dendeng sapi
  • Bahan baku: Daging kerbau berkualitas, bumbu-bumbu
  • Packaging dan promosi: Rp 2-4 juta

Strategi Pengembangan:

  • Menonjolkan cita rasa tradisional dan autentik
  • Mengedukasi konsumen tentang kelebihan daging kerbau
  • Bermitra dengan restoran padang atau warung makan tradisional
  • Menjadikan produk sebagai oleh-oleh khas daerah
  • Mengikuti pameran kuliner dan festival makanan

4. Dendeng Kambing

Olahan selanjutnya ini merupakan dendeng kambing, namun biasanya dendeng kambing ini hanya direbus dengan dicampur bumbu khasnya. Untuk kemudian dipanggang hingga kering.

Analisa Peluang:

  • Niche market yang spesifik
  • Permintaan tinggi saat hari raya
  • Bisa menjadi produk premium dengan margin keuntungan tinggi
  • Potensi pasar ekspor ke Timur Tengah

Modal:

  • Investasi awal: Rp 15-30 juta
  • Peralatan: Pengering, pemanggang, penyimpanan
  • Bahan baku: Daging kambing berkualitas, bumbu-bumbu khusus
  • Packaging dan branding: Rp 3-5 juta

Strategi Pengembangan:

  • Formulasi bumbu untuk mengurangi aroma prengus
  • Target pasar spesifik (penikmat daging kambing)
  • Strategi pemasaran intensif menjelang hari raya
  • Pengembangan produk turunan (dendeng kambing bubuk, abon kambing)
  • Packaging premium untuk segmen menengah ke atas

5. Dendeng Paru

Dendeng paru, jika dendeng diatas tadi banyaknya berbahan dasar daging. Maka dendeng kali ini berbahan dasar paru-paru sapi maupun kerbau.

Untuk cara mengolahnya pun tidak jauh berbeda dengan dendeng kambing ataupun ikan.

Analisa Peluang:

  • Minim pesaing di pasar
  • Produk unik dengan tekstur khas
  • Permintaan stabil dari penggemar kuliner tradisional
  • Bisa dipasarkan sebagai camilan maupun lauk

Modal:

  • Investasi awal: Rp 10-20 juta
  • Peralatan: Pengering, pemotong, pengolah
  • Bahan baku: Paru sapi/kerbau, bumbu-bumbu
  • Packaging dan promosi: Rp 2-3 juta

Strategi Pengembangan:

  • Formulasi bumbu yang meresap sempurna
  • Edukasi konsumen tentang cara penyajian dan nilai gizi
  • Varian produk (original, pedas, balado)
  • Fokus pada kualitas dan kebersihan produksi
  • Pemasaran melalui food vlogger dan influencer kuliner

6. Dendeng Jantung Pisang

Dendeng yang satu ini berbahan dasar unsur nabati. Berbeda dengan dendeng lain sebelumnya, dendeng ini terbuat dari jantung pisang.

Namun dendeng jantung pisang ini tidak kalah menarik, soal cita rasa pun dendeng ini memiliki rasa yang cukup unik. Dan pastinya nikmat untuk disantap sebagai lauk nasi.

Analisa Peluang:

  • Produk unik dan inovatif untuk vegetarian/vegan
  • Bahan baku murah dan mudah didapat
  • Prospek bagus di pasar produk nabati
  • Cocok untuk trend makanan sehat

Modal:

  • Investasi awal: Rp 8-15 juta
  • Peralatan: Pengering, pemotong, pengolah
  • Bahan baku: Jantung pisang segar, bumbu-bumbu
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 2-3 juta

Strategi Pengembangan:

  • Menekankan aspek vegetarian/vegan dalam pemasaran
  • Kerja sama dengan komunitas vegetarian
  • Edukasi konsumen tentang manfaat kesehatan
  • Pengembangan varian rasa yang menarik
  • Masuk ke pasar produk organik dan sehat

7. Sale Pisang

Makanan awetan berikutnya ada sale pisang, yang biasa kita temukan pada toko oleh-oleh. Namun kamu bisa membuatnya sendiri dengan bahan dasar pisan ambon.

Proses pengolahannya, pisang ambon yang dibelang menjadi tiga bagian yang setelah itu dijemur terik matahari selama kurang lebih 2 hari dan kemudian digoreng hingga matang.

Analisa Peluang:

  • Permintaan stabil sebagai oleh-oleh tradisional
  • Bahan baku melimpah dan terjangkau
  • Konsumen dari berbagai kalangan
  • Proses produksi relatif sederhana

Modal:

  • Investasi awal: Rp 5-15 juta
  • Peralatan: Pengering, penggorengan, penyimpanan
  • Bahan baku: Pisang ambon berkualitas, minyak goreng
  • Kemasan dan branding: Rp 1-3 juta

Strategi Pengembangan:

  • Inovasi varian (original, cokelat, karamel, keju)
  • Pengembangan kemasan premium untuk oleh-oleh
  • Kerja sama dengan toko oleh-oleh dan hotel
  • Pemasaran digital dan marketplace
  • Menambahkan sentuhan modern pada produk tradisional

8. Asinan Betawi

Asinan merupakan makanan awetan yang terdiri dari berbagai macam sayuran sebagai bahan dasarnya. Seperti halnya asinan betawi ini yang disajikan dengan bumbu kacang dan cuka cabai.

Banyak macam dan jenis dari makanan awetan asinan ini. Dengan begitu, Banyak sekali ide usaha makanan awetan dari berbagai macam olahan nabati dan hewani.

Analisa Peluang:

  • Produk khas daerah dengan nilai budaya
  • Sesuai dengan tren makanan sehat
  • Permintaan tinggi di kota-kota besar
  • Bisa dijual sebagai makanan siap saji

Modal:

  • Investasi awal: Rp 5-15 juta
  • Peralatan: Wadah fermentasi, alat potong, penyimpanan
  • Bahan baku: Sayuran segar, bumbu asinan, cuka
  • Packaging dan pemasaran: Rp 2-3 juta

Strategi Pengembangan:

  • Pengembangan kemasan praktis dan tahan lama
  • Standarisasi rasa dan kualitas
  • Kerja sama dengan layanan pesan antar makanan
  • Membuka gerai khusus asinan
  • Variasi level kepedasan untuk menjangkau berbagai selera

9. Asinan Bogor

Berbeda dengan asinan betawi, asinan bogor ini lebih cenderung menggunakan bahan dasar buah seperti mangga, bengkuang, nanas dan lainnya.

Asinan bogor biasa disajikan dengan kuah cuka cabai dan kacang tanah yang digoreng kering sebagai taburannya.

Analisa Peluang:

  • Produk khas daerah dengan permintaan stabil
  • Diminati sebagai kuliner segar dan sehat
  • Margin keuntungan cukup baik
  • Potensi pengembangan varian

Modal:

  • Investasi awal: Rp 5-15 juta
  • Peralatan: Wadah fermentasi, alat potong, penyimpanan
  • Bahan baku: Buah-buahan segar, bumbu asinan, kacang
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 2-3 juta

Strategi Pengembangan:

  • Menjaga kesegaran produk dengan teknologi kemasan
  • Pengembangan varian buah yang digunakan
  • Membuka outlet di lokasi strategis
  • Memasarkan sebagai makanan sehat dan rendah kalori
  • Kolaborasi dengan bisnis kuliner Bogor lainnya

10. Asinan Jagung Bakar

Jenis asinan ini memang jarang terdengar bukan? Namun jangan salah, cita rasa yang unik dan pastinya bisa memanjakan lidah kamu yang suka akan kuliner atau makanan bercita rasa unik.

Makanan awetan ini terdiri dari jagung bakar yang sudah diserut. Kemudian potongan mentimun dan kuah cuka pedas dan kacang tanah goreng pun menjadi topping yang unik.

Analisa Peluang:

  • Produk unik dengan pesaing terbatas
  • Peluang menjadi trendsetter kuliner baru
  • Target pasar pecinta kuliner fusion
  • Cocok untuk food truck atau stand

Modal:

  • Investasi awal: Rp 7-15 juta
  • Peralatan: Alat pembakar jagung, wadah, peralatan pengolahan
  • Bahan baku: Jagung manis, mentimun, bumbu asinan
  • Kemasan dan promosi: Rp 2-3 juta

Strategi Pengembangan:

  • Menciptakan identitas produk yang kuat
  • Aktif di media sosial dengan konten visual menarik
  • Kerja sama dengan festival kuliner
  • Pengembangan varian dengan bahan tambahan unik
  • Membuat sistem franchise untuk perluasan bisnis

11. Acar

Acar ini merupakan makanan awetan yang berbahan dasar unsur nabati. Biasanya acar terdiri dari timun, sawi yang direndam air asam cuka. Dan kemudian, difermentasi untuk beberapa hari.

Analisa Peluang:

  • Produk pendamping makanan dengan permintaan stabil
  • Bisa dipasarkan ke rumah makan dan katering
  • Proses produksi relatif sederhana
  • Bahan baku murah dan mudah didapat

Modal:

  • Investasi awal: Rp 3-10 juta
  • Peralatan: Wadah fermentasi, alat potong, botol kemasan
  • Bahan baku: Timun, wortel, paprika, cuka
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 1-2 juta

Strategi Pengembangan:

  • Standardisasi resep untuk konsistensi rasa
  • Pengembangan varian acar (pedas, manis, original)
  • Kemitraan dengan restoran dan katering
  • Kemasan praktis dan tahan lama
  • Edukasi konsumen tentang manfaat probiotik dalam acar

12. Kimchi

Kimchi sebenarnya bukan makanan awetan asal Indonesia dan berasal dari negara Korea. Namun sangat banyak dipasarkan di Indonesia.

Kimchi berbahan dasar sayuran seperti sawi, lobak dan lainnya. Yang kemudian dibaluri bumbu khas, selanjutnya difermentasi untuk beberapa waktu yang lama.

Analisa Peluang:

  • Tren makanan Korea yang semakin populer
  • Permintaan tinggi dari penggemar K-culture
  • Manfaat kesehatan sebagai makanan fermentasi
  • Bisa dipasarkan di kota-kota besar

Modal:

  • Investasi awal: Rp 10-20 juta
  • Peralatan: Wadah fermentasi khusus, alat pengolah
  • Bahan baku: Sawi putih, lobak, cabai bubuk Korea, bawang putih
  • Branding dan pemasaran: Rp 3-5 juta

Strategi Pengembangan:

  • Menyesuaikan tingkat kepedasan dengan selera lokal
  • Kerja sama dengan restoran Korea dan supermarket
  • Pemasaran sebagai makanan sehat kaya probiotik
  • Mengembangkan produk turunan (kimchi jjigae instan)
  • Kelas tutorial pembuatan kimchi sebagai strategi branding

13. Buah Kaleng

Contoh makanan awetan selanjutnya adalah buah kaleng. Makanan ini biasanya dibuat dengan cara fermentasi berbagai jenis buah yang dimasukkan pada toples kedap udara.

Analisa Peluang:

  • Permintaan stabil sepanjang tahun
  • Bisa memanfaatkan buah musiman saat panen raya
  • Target pasar rumah tangga dan industri F&B
  • Daya tahan produk yang panjang

Modal:

  • Investasi awal: Rp 20-50 juta
  • Peralatan: Mesin pengalengan, sterilisasi, pengolahan buah
  • Bahan baku: Buah-buahan segar, gula, pengawet alami
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 5-10 juta

Strategi Pengembangan:

  • Fokus pada buah lokal berkualitas
  • Penggunaan pengawet alami sebagai nilai tambah
  • Pengembangan berbagai ukuran kemasan
  • Kerja sama dengan hotel, bakery, dan restoran
  • Sertifikasi BPOM dan halal untuk penetrasi pasar lebih luas

14. Sayuran Beku

Makanan awetan ini sangat banyak tersedia di supermarket. Makanan awetan yang terdiri dari sayuran beku, seperti wortel, brokoli, kacang polong, jagung, dan jenis sayuran lainnya.

Analisa Peluang:

  • Tren makanan praktis yang terus berkembang
  • Target konsumen perkotaan dengan mobilitas tinggi
  • Nilai tambah dari kemudahan penyimpanan dan penyajian
  • Potensi kerjasama dengan supermarket dan minimarket

Modal:

  • Investasi awal: Rp 25-50 juta
  • Peralatan: Freezer industri, mesin packaging, alat blanching
  • Bahan baku: Sayuran segar berkualitas
  • Kemasan dan promosi: Rp 5-10 juta

Strategi Pengembangan:

  • Menjaga rantai dingin dalam distribusi
  • Kombinasi sayuran siap masak untuk berbagai hidangan
  • Pemasaran digital dengan fokus pada kemudahan penggunaan
  • Pengembangan teknologi kemasan ramah lingkungan
  • Edukasi konsumen tentang nutrisi yang tetap terjaga

15. Keripik Buah

Selanjutnya adalah keripik buah, keripik buah ini biasanya terbuat dari berbagai jenis buah. Seperti buah apel, mangga dan jenis buah lainnya.

Pengolahannya pun terbilang sederhana, hanya dengan menggoreng irisan buah tersebut hingga cukup kering. Untuk kemudian di tiriskan hingga tidak mengandung minyak.

Analisa Peluang:

  • Camilan sehat dengan permintaan meningkat
  • Alternatif keripik yang lebih bergizi
  • Segmen pasar anak-anak hingga dewasa
  • Potensi ekspor ke negara tetangga

Modal:

  • Investasi awal: Rp 15-30 juta
  • Peralatan: Mesin vacuum frying, pengering, packaging
  • Bahan baku: Buah-buahan segar, minyak berkualitas
  • Kemasan dan branding: Rp 3-5 juta

Strategi Pengembangan:

  • Varian aneka buah (apel, nangka, salak, mangga)
  • Kemasan menarik dengan brand identity kuat
  • Pemasaran sebagai snack sehat tanpa MSG
  • Penetrasi pasar online dan toko oleh-oleh
  • Pengembangan kemasan ekonomis hingga premium

16. Keripik Umbi-Umbian

Jika tadi berbahan buah-buahan, kini makanan awetan berupa keripik berbahan dasar umbi-umbian. Seperti ubi jalar, singkong, hingga kentang. Tentunya bisa dijadikan keripik tahan lama.

Analisa Peluang:

  • Bahan baku melimpah dan terjangkau
  • Permintaan stabil sebagai camilan tradisional
  • Potensi inovasi rasa dan bentuk
  • Cocok untuk semua kalangan

Modal:

  • Investasi awal: Rp 10-25 juta
  • Peralatan: Penggoreng, pengering, pemotong, packaging
  • Bahan baku: Singkong, ubi jalar, kentang, talas
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 2-5 juta

Strategi Pengembangan:

  • Pengembangan varian rasa (original, balado, keju, BBQ)
  • Inovasi bentuk dan potongan yang unik
  • Menekankan aspek bebas pengawet dan pewarna buatan
  • Kerja sama dengan distributor snack dan minimarket
  • Mengembangkan kemasan ekonomis untuk penetrasi pasar luas

17. Selai

Makanan awetan selanjutnya yang berbahan dasar unsur nabati yaitu selai. Selai merupakan buah yang dihancurkan hingga bertekstur lembut dan biasanya disajikan bersama roti tawar.

Selai seringkali terbuat dari buah stroberi, nanas, anggur yang bercita rasa asam. Dengan ditambahkan gula dan dimasak hingga agak lengket sampai bisa dikonsumsi.

Analisa Peluang:

  • Produk pelengkap sarapan dengan permintaan stabil
  • Bisa memanfaatkan buah musiman
  • Margin keuntungan cukup baik
  • Target pasar keluarga dan bisnis bakery

Modal:

  • Investasi awal: Rp 10-20 juta
  • Peralatan: Kompor industri, panci besar, blender, alat sterilisasi
  • Bahan baku: Buah-buahan segar, gula, pengawet alami
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 3-5 juta

Strategi Pengembangan:

  • Pengembangan varian dengan buah lokal
  • Menciptakan selai rendah gula untuk segmen kesehatan
  • Kemasan praktis single serving untuk hotel dan restoran
  • Kerja sama dengan toko roti dan kafe
  • Memasarkan sebagai produk premium dengan bahan organik

18. Ikan Asin

Kemudian ada ikan asin yang tentu berbahan dasar ikan. Ikan terlebih dulu dibersihkan hingga organ dalamnya serta sisiknya.

Untuk selanjutnya dibaluri dengan garam dan kemudian dijemur pada terik matahari hingga kering. Biasanya waktu penjemuran memakan waktu berhari-hari.

Analisa Peluang:

  • Produk tradisional dengan permintaan stabil
  • Bahan baku melimpah di daerah pesisir
  • Konsumen dari berbagai kalangan
  • Bisa dipasarkan ke seluruh Indonesia

Modal:

  • Investasi awal: Rp 10-25 juta
  • Peralatan: Area penjemuran, wadah penggaraman, penyimpanan
  • Bahan baku: Ikan segar berbagai jenis, garam berkualitas
  • Kemasan dan distribusi: Rp 2-5 juta

Strategi Pengembangan:

  • Peningkatan standar kebersihan dan sanitasi
  • Pengembangan kemasan vacuum untuk menjaga kualitas
  • Varian ikan dengan kualitas premium
  • Edukasi konsumen tentang cara penyimpanan yang benar
  • Kerja sama dengan distributor makanan dan supermarket

19. Telur Asin

Telur asin merupakan makanan awetan yang selanjutnya dan terdiri dari unsur hewani. Biasanya telur yang digunakan adalah telur bebek.

Telur yang sudah dibersihkan kemudian dimasukkan kedalam lumpur yang sudah dicampur dengan banyak garam. Kemudian telur akan disimpan dalam tungku hingga dalamnya matang.

Analisa Peluang:

  • Produk tradisional dengan permintaan stabil
  • Proses produksi relatif mudah
  • Konsumen dari berbagai kalangan
  • Margin keuntungan cukup baik

Modal:

  • Investasi awal: Rp 5-15 juta
  • Peralatan: Wadah pengasinan, tungku, area produksi
  • Bahan baku: Telur bebek segar, tanah liat/abu, garam
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 2-3 juta

Strategi Pengembangan:

  • Inovasi metode pengasinan untuk kualitas konsisten
  • Pengembangan varian (original, bakar, rebus)
  • Kemasan praktis dan menarik
  • Pemasaran digital dengan konten edukatif
  • Kerja sama dengan toko oleh-oleh dan supermarket

20. Daging Asap

Makanan awetan terakhir dalam pembahasan kali ini adalah daging asap. Daging asap ini biasanya terbuat dari daging sapi maupun daging ikan. Jika ikan, biasanya jenis ikan cakalang.

Daging yang sudah dibersihkan, selanjutnya dilumuri bumbu dan dimasukan kedalam tong atau ruangan pembakaran. Kemudian akan diasapi dengan waktu yang lama hingga matang.

Dengan begitu, daging yang sudah diasap ini mampu kuat tanpa disimpan didalam frezzer selama berbulan-bulan looh.

Analisa Peluang:

  • Produk premium dengan margin keuntungan tinggi
  • Penggemar kuliner BBQ yang meningkat
  • Potensi ekspor ke negara tetangga
  • Cocok untuk segmen menengah ke atas

Modal:

  • Investasi awal: Rp 20-50 juta
  • Peralatan: Ruang pengasapan, termometer, lemari pendingin
  • Bahan baku: Daging sapi/ikan berkualitas, kayu asap khusus
  • Branding dan pemasaran: Rp 5-10 juta

Strategi Pengembangan:

  • Pengembangan teknik pengasapan tradisional dan modern
  • Variasi jenis kayu untuk aroma berbeda
  • Pemasaran sebagai produk premium
  • Kerja sama dengan restoran dan hotel berbintang
  • Mengembangkan bumbu saus pelengkap sebagai produk turunan

21. Manisan Buah

Banyak orang yang menyukai manisan buah bahkan di rumah biasanya beberapa orang buat sendiri. Nah, supaya lebih praktis, kamu bisa jadikan ini sebagai ladang usaha.

Pembelinya tentu akan banyak, karena buah juga merupakan salah satu makanan sehat yang banyak direkomendasikan dokter.

Analisa Peluang:

  • Produk tradisional dengan permintaan stabil
  • Bisa memanfaatkan buah musiman saat panen raya
  • Target pasar dari anak-anak hingga dewasa
  • Daya tahan produk yang baik

Modal:

  • Investasi awal: Rp 8-20 juta
  • Peralatan: Panci besar, kompor industri, alat pengering
  • Bahan baku: Buah-buahan segar, gula, pengawet alami
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 2-5 juta

Strategi Pengembangan:

  • Pengembangan varian buah lokal dan eksotis
  • Menciptakan manisan dengan kadar gula rendah untuk segmen kesehatan
  • Kemasan premium untuk oleh-oleh dan hadiah
  • Pemasaran digital dengan konten visual menarik
  • Program membership untuk pelanggan setia

22. Bakso Ikan Kering

Bakso ikan juga digemari banyak orang. Di semua daerah, terutama di Jawa Barat, hampir di setiap kotanya ada yang jualan bakso ikan.

Tidak hanya bisa dijual sebagai makanan basah saja, ide jualan makanan kering menggunakan bahan dasar bakso ikan juga sangat menarik. Bahkan ini menjadi salah satu ide yang unik dengan jumlah pesaing yang masih minim.

Analisa Peluang:

  • Produk inovatif dengan pesaing terbatas
  • Mudah disimpan dan disajikan
  • Tinggi protein dan bergizi
  • Target pasar keluarga muda dan profesional

Modal:

  • Investasi awal: Rp 15-30 juta
  • Peralatan: Mesin penggiling daging ikan, pengering, pengemas
  • Bahan baku: Ikan segar berkualitas, bumbu-bumbu
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 3-6 juta

Strategi Pengembangan:

  • Pengembangan varian rasa (original, pedas, barbeque)
  • Menciptakan kemasan ready-to-cook
  • Edukasi konsumen tentang cara penyajian yang beragam
  • Kerja sama dengan influencer kuliner
  • Distribusi ke supermarket dan minimarket nasional

23. Bawang Goreng Kemasan

Bawang goreng dibutuhkan banyak orang baik sebagai bumbu masakan ataupun ditaburkan ke makanan secara langsung sebelum disantap.

Bawang goreng juga bisa dijadikan sebagai salah satu ide usaha makanan awetan yang menarik. Karena target marketnya bukan hanya ke pengusaha saja, tapi juga ke warga langsung. Jadi pasarnya akan jauh lebih besar lagi.

Bahkan lebih luas, karena semua orang di Indonesia butuh bawang goreng untuk berbagai olahan masakan mereka.

Analisa Peluang:

  • Permintaan stabil sebagai pelengkap masakan
  • Proses produksi relatif sederhana
  • Target pasar rumah tangga dan bisnis kuliner
  • Margin keuntungan cukup baik

Modal:

  • Investasi awal: Rp 10-20 juta
  • Peralatan: Penggorengan industri, spinner minyak, pengemas
  • Bahan baku: Bawang merah berkualitas, minyak premium
  • Kemasan dan branding: Rp 2-5 juta

Strategi Pengembangan:

  • Fokus pada kualitas dan kerenyahan produk
  • Pengembangan varian (original, pedas, ekstra renyah)
  • Kemasan berbagai ukuran (rumah tangga hingga katering)
  • Kerja sama dengan distributor bumbu dapur
  • Pemasaran konten resep masakan di media sosial

24. Sambal Kemasan Tahan Lama

Orang yang suka pedas itu banyak banget jumlahnya. Bahkan di seluruh Indonesia semua suku hampir suka dengan makanan pedas. Sambal menjadi produk yang paling menarik untuk kita jadikan ide usaha makanan awetan.

Apalagi jika dikemas menggunakan kemasan yang menarik. Tentu marketnya akan luas dan pasti lebih mudah menjualnya.

Analisa Peluang:

  • Permintaan tinggi dari berbagai segmen konsumen
  • Sesuai dengan kuliner Indonesia yang kaya rempah
  • Bisa menjadi pelengkap berbagai makanan
  • Potensi ekspor ke komunitas Indonesia di luar negeri

Modal:

  • Investasi awal: Rp 15-30 juta
  • Peralatan: Blender industri, kompor, alat sterilisasi, pengemas
  • Bahan baku: Cabai berkualitas, rempah-rempah, pengawet alami
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 3-7 juta

Strategi Pengembangan:

  • Pengembangan berbagai varian sambal nusantara
  • Standardisasi level kepedasan (level 1-10)
  • Penggunaan teknologi pengawetan tanpa bahan kimia
  • Penetrasi pasar ekspor melalui e-commerce
  • Kolaborasi dengan chef terkenal untuk resep signature

25. Bunga Telang Kering

Ini menjadi salah satu ide yang sangat unik dan masih jarang pesaingnya. Jika kamu ingin punya usaha dengan tingkat persaingan rendah dan peluang lakunya tinggi, bunga telang kering bisa menjadi salah satu ide usaha makanan awetan yang paling kami rekomendasikan.

Analisa Peluang:

  • Tren minuman dan makanan berbahan alami
  • Nilai tambah dari manfaat kesehatan
  • Permintaan meningkat dari kafe dan restoran
  • Cocok untuk segmen konsumen peduli kesehatan

Modal:

  • Investasi awal: Rp 5-15 juta
  • Peralatan: Area budidaya, pengering, pengemas kedap udara
  • Bahan baku: Bibit bunga telang, lahan tanam
  • Kemasan dan pemasaran: Rp 2-4 juta

Strategi Pengembangan:

  • Budidaya organik sebagai nilai tambah
  • Pengembangan produk turunan (teh celup, bubuk instan)
  • Edukasi konsumen tentang manfaat kesehatan
  • Kerja sama dengan kafe, restoran, dan hotel
  • Pemasaran sebagai superfood dengan kemasan premium

Kesimpulan

Bisnis makanan awetan memiliki prospek yang menjanjikan dengan beragam pilihan produk yang bisa dikembangkan. Keunggulan utama bisnis ini adalah daya tahan produk yang lama, proses distribusi yang lebih mudah, dan kemampuan menjangkau pasar yang lebih luas.

Untuk memulai usaha makanan awetan, penting untuk memperhatikan kualitas bahan baku, proses produksi yang higienis, kemasan yang menarik, serta strategi pemasaran yang tepat.

Dengan modal mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 50 juta (tergantung skala usaha), Anda bisa memulai bisnis makanan awetan yang menguntungkan. Pastikan untuk mengurus perizinan seperti PIRT, sertifikasi halal, dan izin BPOM untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperluas jangkauan pasar.

Butuh penulis artikel SEO profesional? Ini rekomendasi kami.

Konsultasi
Bagikan:

Iklan

PROMO casing HP iPhone & Android murah custome karakter sesuai selera.