Ketikus.com
Beranda Marketplace 35 Barang Sembako yang Cepat Laku Dijual Online & Offline

35 Barang Sembako yang Cepat Laku Dijual Online & Offline

35 Barang Sembako yang Cepat Laku Dijual Online & Offline

Ingin buka toko kelontong tapi takut sepi pembeli? Kamu tidak akan rugi selama barang yang dijual dibutuhkan pelanggan. Setidaknya ada 35 barang sembako yang cepat laku dan pasti laris jika dijual.

Sudah tahu apa saja jenis barang sembako yang paling laris? Kamu akan tahu sebentar lagi disini. Ini berdasarkan survey dari beberapa toko online hingga pengalaman pribadi.

Macam-Macam Barang Sembako yang Cepat Laku

Adapun jenis jenis barang sembako yang cepat laku dan laris dijual, yaitu sebagai berikut:

1. Beras

Toko kamu akan dikunjungi banyak konsumen kalau menyediakan beras. Sebaiknya, jual berbagai jenis beras seperti beras putih, beras merah, ketan hitam, dan ketan putih.

Beras putih juga terdiri dari berbagai harga dan golongan, harga 11.800/ kg saat ini paling laris di pasaran. 

Agar lebih mudah menjualnya dan bisa membidik semua market, jual beras dalam 3 varian, yaitu:

  • Beras kemasan
  • Beras kiloan
  • Beras karungan

2. Telur

Telur merupakan kebutuhan kedua yang wajib tersedia di rumah. Meski harga barang ini cenderung naik turun hal itu tidak mengurangi minat konsumen.

Telur akan selalu dibutuhkan tidak akan basi atau layu ketika dijual. Penjualan telur selalu tinggi dan banyak sekali dibutuhkan oleh semua orang.

Telur sangat mudah dijual, perputaran penjualannya sangat cepat. Ini akan jadi ide menarik untuk berjualan di toko kelontong.

3. Minyak Goreng

Awal tahun 2022 harga minyak goreng meningkat, minyak merupakan barang sembako yang cepat laku apalagi saat ini pembelian harus terbatas.

Bagi kamu yang sudah punya stok barang sebelum kenaikan harga pasti meraih untung lebih besar jika dijual sekarang.

Minyak sama pentingnya dengan beras dan telur, tiga bahan pokok ini paling laku di setiap toko, minimarket, maupun supermarket.

Agar penjualannya lebih cepat dan lebih terjangkau, kamu jualan minyak kelapa ini dana 2 bentuk, yaitu:

  • Minyak curah
  • Minyak kemasan, dan
  • Minyak jerigen

4. Bumbu Masak

Kebutuhan bumbu pelengkap hidangan sehari-hari termasuk penting dan lebih cepat habis dibandingkan gula pasir. Jual berbagai merek bumbu masak agar pelanggan tidak mencari toko lain.

Bumbu masak selalu banyak dicari, gak cuma oleh mereka yang punya usaha saja tapi oleh setiap ibu rumah tangga. Bumbu masak bahkan jadi salah satu usaha yang cukup menggiurkan.

Adapun jenis bumbu masak yang cepat laku, pasti lari dan cocok kamu jadikan ide berjualan, di antara yaitu:

  • Bawang bombay
  • Lengkuas
  • Asem
  • Garam
  • Micin
  • Merica
  • Ketumbar
  • Jahe
  • Kunyit, dan
  • Lain-lain

5. Gula Pasir dan Gula Merah

Gula digunakan untuk melengkapi bumbu masakan, perasa kue, dan menambah rasa kue. Barang ini selalu dibutuhkan oleh siapapun untuk penambah rasa manis.

Gula pasir lebih praktis digunakan sebagai perasa manis. Namun gula merah juga sangat bagus dijadikan sebagai bumbu masak. Namun jika kamu jualan gula pasir ataupun gula merah, perhatikan hal ini:

  • Pastikan kualitasnya bagus
  • Jualan dalam bentuk kemasan atau curah
  • Perhatikan tempat penyimpanan gula

6. Bawang Merah dan Bawang Putih

Bawang merah dan bawang putih merupakan alternatif ketika tidak ada bahan makanan masih bisa membuat nasi goreng.

Bumbu dasar masakan yang satu ini cepat habis jadi grosir harus memenuhi kebutuhan masyarakat supaya banjir konsumen.

Agar lebih mudah laku ketika dijual, tawarkan bawang merah da putih ini dalam beberapa varian, seperti:

  • Brambang goreng
  • Brambang kiloan
  • Brambang kupasan

7. Tabung Gas

Tabung gas juga merupakan salah satu barang sembako yang cepat laku di pasaran. Setiap rumah pasti butuh gas elpiji untuk memasak.

Baik di kota ataupun di kampung, semua orang pasti butuh gas elpiji untuk memasang. Bahkan semua jenis usaha pasti butuh gas elpiji untuk melakukan produksi.

Agar jualan kamu lebih laris, sebaiknya kamu perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Tawarkan pesan antar kepada pelanggan
  • Tawarkan layanan antar + pasang gas gratis
  • Sediakan tabung gas elpiji (3 kg, 5 kg & 12 kg)

8. Air Mineral

Salah satu produk yang cepat laku dijual di pasaran adalah air mineral. Air mineral banyak dibutuhkan untuk acara tertentu atau hanya untuk konsumsi harian.

Beberapa produk air mineral yang paling laku dijual di pasaran di antaranya adalah:

  • Air mineral kemasan 220 ml
  • Air mineral kemasan 600 ml
  • Air mineral galon

9. Bahan Pangan Sayuran, Buah-Buahan, dan Daging

Walaupun bahan pangan sayur, buah, dan daging tidak tahan lama pada suhu ruangan tetapi barang tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari.

Apalagi saat ini sudah mendekati bulan ramadan. Seluruh bahan pokok tersebut pasti banyak dicari orang.

Beberapa jenis bahan pangan yang cepat laku terutama di bulan ramadhan di antaranya adalah:

  • Buah kurma
  • Kol
  • Wortel
  • Daging ayam
  • Daging sapi
  • Bayam hijau
  • Bayam merah
  • Brokoli
  • Kembang kol
  • Terigu, dan
  • Lain-lain

10. Perlengkapan Mandi

Perlengkapan mandi juga menjadi salah satu produk yang dibutuhkan dan dicari banyak orang. Kamu bisa jual beragam jenis produk kebutuhan mandi berikut:

  • Sabun mandi batangan
  • Sabun mandi cair
  • Sampo
  • Pasta gigi
  • Sikat gigi
  • Facewash
  • Sabun colek, dan
  • Lain-lain

11. Alat Cuci Dapur & Rumah

Selain perlengkapan mandi, alat cuci dapur dan rumah juga banyak dibutuhkan dan pasti laris jika dijual. Beberapa jenis barang sembako yang cepat laku untuk kategori alat cuci dapur dan rumah, yaitu:

  • Sabun cuci piring
  • Sabun cuci lantai
  • Cuci meja dan
  • Lain-lain

12. Tepung Terigu

Tepung terigu adalah bahan dasar untuk membuat kue, roti, gorengan, dan makanan lainnya.

Contoh:

  • Tepung terigu protein rendah (Kunci Biru)
  • Tepung terigu protein sedang (Segitiga Biru)
  • Tepung terigu protein tinggi (Cakra Kembar)

13. Garam

Garam adalah bumbu utama yang selalu digunakan dalam setiap masakan.

Contoh:

  • Garam dapur beryodium
  • Garam kasar untuk ikan asin atau fermentasi

14. Kecap Manis

Kecap manis adalah bahan dapur wajib untuk masakan khas Indonesia.

Contoh:

  • Kecap Bango
  • Kecap ABC
  • Kecap Nasional

15. Saus Sambal & Tomat

Saus menjadi pelengkap makanan, terutama untuk gorengan dan mie instan.

Contoh:

  • Saus Sambal ABC
  • Saus Tomat Indofood
  • Saus Pedas Extra Hot

16. Margarin & Mentega

Dibutuhkan untuk memasak, menggoreng, dan membuat kue.

Contoh:

  • Margarin Blue Band
  • Mentega Wijsman

17. Susu Kental Manis

Susu kental manis sering digunakan untuk minuman, roti, dan campuran makanan.

Contoh:

  • Susu kental manis Frisian Flag
  • Susu kental manis Indomilk

18. Susu Bubuk & Cair

Dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Contoh:

  • Susu bubuk Dancow
  • Susu cair UHT Ultra Milk

19. Kopi Sachet

Minuman favorit berbagai kalangan yang cepat laku di warung dan minimarket.

Contoh:

  • Kopi Kapal Api
  • Kopi ABC
  • Nescafe sachet

20. Teh Celup & Teh Serbuk

Teh adalah minuman wajib di rumah tangga.

Contoh:

  • Teh celup SariWangi
  • Teh serbuk Cap Botol

21. Gula Merah

Digunakan dalam masakan dan minuman tradisional.

Contoh:

  • Gula aren cetak
  • Gula merah batok

22. Santan Kemasan

Lebih praktis dibandingkan santan perasan sendiri.

Contoh:

  • Santan Kara
  • Santan Sasa

23. Bumbu Instan

Mempermudah memasak tanpa harus meracik bumbu sendiri.

Contoh:

  • Bumbu instan Indofood
  • Bumbu gulai, rendang, opor

24. Penyedap Rasa

Membantu memperkaya cita rasa masakan.

Contoh:

  • Masako
  • Royco
  • Sasa MSG

25. Roti Tawar & Roti Manis

Makanan cepat saji untuk sarapan atau camilan.

Contoh:

  • Roti tawar Sari Roti
  • Roti manis dengan isi coklat atau keju

26. Makanan Kaleng

Bertahan lama dan praktis untuk lauk darurat.

Contoh:

  • Sarden ABC
  • Kornet Pronas

27. Sereal Instan

Cocok untuk sarapan praktis.

Contoh:

  • Energen
  • Nestlé Koko Krunch

28. Minuman Sachet

Minuman serbuk praktis yang selalu dibutuhkan.

Contoh:

  • Nutrisari
  • Good Day

29. Air Mineral Galon & Botol

Kebutuhan dasar setiap rumah tangga.

Contoh:

  • Aqua
  • Le Minerale

30. Biskuit & Snack Ringan

Camilan favorit anak-anak dan orang dewasa.

Contoh:

  • Biskuit Roma Malkist
  • Wafer Tango

31. Sirup

Banyak dicari saat bulan puasa dan perayaan besar.

Contoh:

  • Sirup ABC
  • Sirup Marjan

32. Kerupuk

Pelengkap makanan yang selalu laku.

Contoh:

  • Kerupuk udang
  • Kerupuk putih (kerupuk kampung)

33. Tepung Beras & Tepung Maizena

Dibutuhkan untuk memasak dan membuat kue.

Contoh:

  • Tepung Beras Rose Brand
  • Tepung Maizena Maizenaku

34. Kacang-Kacangan

Bisa untuk camilan atau bahan masakan.

Contoh:

  • Kacang hijau
  • Kacang tanah

35. Ragi & Fermipan

Digunakan untuk fermentasi makanan dan minuman.

Contoh:

  • Ragi Tape
  • Fermipan untuk roti

Cara Promosi Produk Sembako Supaya Cepat Laku

Bisnis sembako selalu memiliki permintaan tinggi karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Namun, agar produk cepat laku dan usaha berkembang, diperlukan strategi promosi yang tepat.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penjualan sembako.

1. Manfaatkan Media Sosial untuk Promosi

Media sosial menjadi alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Cara promosi yang bisa dilakukan:

  • Buat akun bisnis di Facebook, Instagram, dan WhatsApp Business.
  • Posting produk sembako yang dijual beserta harga dan promo yang sedang berlangsung.
  • Gunakan fitur Facebook Marketplace dan Instagram Shopping untuk menjual langsung.
  • Manfaatkan grup komunitas di Facebook atau WhatsApp untuk promosi.

Contoh postingan:
“Promo Beras Setra Ramos 5kg, cuma Rp 65.000! Stok terbatas, buruan pesan sebelum kehabisan! DM untuk order atau hubungi WA 08xxxxx.”

2. Berikan Diskon dan Promo Menarik

Diskon dan promo selalu menjadi daya tarik bagi pelanggan. Beberapa contoh promo yang bisa diterapkan adalah:

  • Beli 2 gratis 1, misalnya beli 2 kg gula pasir gratis 1 sachet kopi.
  • Diskon spesial untuk pelanggan tetap, misalnya potongan Rp 5.000 untuk pembelian di atas Rp 100.000.
  • Gratis ongkir untuk pembelian dalam radius tertentu.
  • Promo bundling seperti paket hemat “Beras + Minyak + Gula” dengan harga lebih murah.

3. Gunakan WhatsApp Business untuk Pesanan Online

Banyak pelanggan lebih suka berbelanja dengan cara praktis. Dengan WhatsApp Business, pemilik toko bisa menerima pesanan tanpa pelanggan harus datang langsung.

Tips mengoptimalkan WhatsApp Business:

  • Buat katalog produk di WhatsApp Business dengan foto dan harga.
  • Tambahkan fitur auto-reply untuk membalas pertanyaan pelanggan dengan cepat.
  • Kirimkan update stok dan promo secara berkala ke pelanggan setia.

4. Jualan di Marketplace dan Aplikasi Pengiriman

Menjual sembako melalui marketplace dan aplikasi pengiriman bisa meningkatkan penjualan dengan lebih cepat.

Beberapa platform yang bisa digunakan:

  • Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak untuk menjangkau pembeli lebih luas.
  • GoFood, GrabMart, dan ShopeeFood untuk pembelian cepat dan pengiriman instan.

Keuntungan berjualan di marketplace dan aplikasi pengiriman antara lain:

  • Bisa menjangkau pelanggan lebih luas.
  • Memudahkan pelanggan untuk belanja dari rumah.
  • Bisa ikut program gratis ongkir dari marketplace.

5. Pasang Spanduk dan Banner di Depan Toko

Jika memiliki warung atau toko fisik, spanduk dan banner bisa menarik perhatian pelanggan.

Tips membuat spanduk yang efektif:

  • Gunakan tulisan promo yang menarik, misalnya “MURAH! Gula Pasir Rp 13.000/kg”.
  • Pasang di tempat yang mudah terlihat, seperti depan toko atau di persimpangan jalan.
  • Gunakan warna mencolok dan huruf besar agar mudah dibaca.

6. Berikan Layanan Antar Gratis untuk Pelanggan Tetap

Untuk menarik lebih banyak pelanggan, tawarkan layanan antar gratis untuk pembelian dalam jumlah tertentu.

Beberapa contoh strategi layanan antar:

  • Gratis ongkir untuk pembelian minimal Rp 50.000 dalam radius 3 km.
  • Promo “Belanja di atas Rp 100.000, GRATIS pengiriman + bonus produk”.

7. Buat Program Keanggotaan atau Kartu Stempel

Memberikan keuntungan tambahan bagi pelanggan setia bisa meningkatkan jumlah pembelian mereka.

Contoh program yang bisa diterapkan:

  • Kartu stempel: setiap pembelian Rp 50.000 dapat 1 stempel, kumpulkan 10 stempel dapat diskon Rp 20.000.
  • Member eksklusif: pelanggan yang sering belanja mendapat harga lebih murah atau hadiah spesial setiap bulan.

8. Jual Produk dalam Kemasan Kecil untuk Pelanggan yang Berhemat

Tidak semua pelanggan membeli dalam jumlah besar. Menyediakan kemasan kecil bisa membuat produk lebih cepat laku.

Contoh kemasan kecil yang bisa dijual:

  • Gula pasir 500 gram.
  • Minyak goreng kemasan 500 ml.
  • Beras repack 2 kg.

Dengan menyediakan kemasan kecil, pelanggan dengan budget terbatas tetap bisa belanja di toko.

9. Gunakan Sistem COD (Bayar di Tempat)

Banyak pelanggan lebih nyaman berbelanja jika bisa membayar setelah barang sampai.

Cara menerapkan COD:

  • Berlaku untuk pembelian dalam area tertentu.
  • Bisa bekerja sama dengan kurir lokal atau menggunakan layanan marketplace.
  • Pastikan pelanggan yang memesan benar-benar serius untuk menghindari pembatalan pesanan.

10. Ikut Serta dalam Acara Pasar atau Bazaar

Mengikuti acara seperti pasar murah atau bazaar komunitas bisa memperkenalkan toko ke lebih banyak orang.

Keuntungan mengikuti bazaar atau pasar murah:

  • Meningkatkan penjualan dalam waktu singkat.
  • Memperkenalkan toko kepada calon pelanggan baru.
  • Bisa menjual paket sembako dalam jumlah besar.

Agar produk sembako cepat laku, strategi promosi yang efektif sangat diperlukan. Mulai dari memanfaatkan media sosial, menawarkan diskon, layanan antar, hingga menjual di marketplace.

Dengan strategi yang tepat, pelanggan akan lebih tertarik untuk membeli di toko dibandingkan di tempat lain.

Kelebihan Jualan Barang Sembako

Karena kebutuhan pokok selalu dicari setiap hari, jualan sembako menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan. Berikut beberapa kelebihan berjualan barang sembako yang bisa kamu pertimbangkan.

1. Permintaan Stabil dan Tinggi

Sembako seperti beras, gula, minyak goreng, telur, dan tepung selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak peduli kondisi ekonomi, orang tetap harus membeli sembako untuk kebutuhan sehari-hari. Ini membuat bisnis sembako lebih stabil dibandingkan bisnis lain yang mengikuti tren.

Contoh:
Saat harga minyak goreng naik, orang tetap membelinya meskipun dengan jumlah yang lebih sedikit. Ini menunjukkan bahwa permintaan sembako selalu ada.

2. Bisa Dimulai dengan Modal Kecil

Bisnis sembako bisa dimulai dari skala kecil, misalnya dengan membuka warung di rumah atau berjualan dari sistem pre-order. Tidak perlu memiliki toko besar untuk memulai usaha ini.

Contoh Modal Awal untuk Warung Sembako Kecil:

  • Beras 25 kg: Rp 400.000
  • Minyak goreng 10 liter: Rp 250.000
  • Gula pasir 10 kg: Rp 140.000
  • Telur ayam 5 kg: Rp 150.000
  • Garam, mie instan, kecap, dan lainnya: Rp 200.000
    Total modal awal: Rp 1.140.000

Dengan modal yang relatif kecil, kamu sudah bisa mulai berjualan dari rumah.

3. Perputaran Uang Cepat

Karena barang yang dijual adalah kebutuhan pokok, produk cepat habis dan perputaran uang lebih cepat dibandingkan bisnis lain. Ini membantu pedagang mendapatkan keuntungan harian tanpa harus menunggu lama.

Contoh:
Jika sehari bisa menjual 10 kg beras dengan keuntungan Rp 1.500 per kg, maka dalam sebulan keuntungan dari beras saja bisa mencapai Rp 450.000. Jika ditambah dengan produk lain, keuntungan tentu lebih besar.

4. Barang Tidak Mudah Kedaluwarsa

Sebagian besar produk sembako seperti beras, gula, garam, dan tepung memiliki masa simpan yang lama. Ini mengurangi risiko kerugian akibat barang yang tidak laku atau rusak.

Contoh Barang Sembako dengan Masa Simpan Lama:

  • Beras: 6–12 bulan
  • Gula pasir: 2 tahun
  • Garam: 3–5 tahun
  • Minyak goreng: 6 bulan – 1 tahun

Berbeda dengan bisnis makanan siap saji yang cepat basi, sembako bisa disimpan lebih lama tanpa khawatir rugi besar.

5. Mudah Mendapatkan Supplier

Barang sembako tersedia di banyak agen dan distributor dengan harga grosir. Kamu bisa memilih supplier terbaik yang menawarkan harga paling murah untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.

Tips Mendapatkan Supplier Murah:

  • Beli langsung di distributor besar untuk harga lebih murah.
  • Bergabung dalam komunitas pedagang sembako untuk mendapatkan informasi supplier terbaik.
  • Manfaatkan marketplace untuk mencari harga terbaik dari berbagai supplier.

6. Bisa Menjangkau Semua Kalangan

Sembako adalah kebutuhan dasar yang dibeli oleh semua orang, dari berbagai latar belakang ekonomi. Ini membuat pasarnya lebih luas dibandingkan bisnis lain yang hanya menyasar kalangan tertentu.

Contoh:

  • Rumah tangga membutuhkan sembako untuk konsumsi sehari-hari.
  • Warung makan dan restoran membutuhkan sembako dalam jumlah besar.
  • Kantor dan instansi pemerintah sering memesan paket sembako untuk acara atau bantuan sosial.

Karena semua orang butuh sembako, peluang penjualannya pun lebih besar.

7. Bisa Dikombinasikan dengan Produk Lain

Jika sudah punya warung sembako, kamu bisa menambah produk lain seperti gas elpiji, air galon, pulsa, hingga makanan ringan. Ini bisa meningkatkan keuntungan tanpa perlu modal besar tambahan.

Contoh Kombinasi Produk di Warung Sembako:

  • Sembako + Gas Elpiji
  • Sembako + Air Minum Galon
  • Sembako + Pulsa dan Token Listrik
  • Sembako + Makanan Ringan

Dengan menjual berbagai produk, pelanggan lebih sering datang, dan keuntungan juga meningkat.

8. Bisa Jualan Secara Online dan Offline

Selain berjualan di warung atau toko, sembako juga bisa dijual secara online melalui marketplace atau WhatsApp Business. Ini memperluas jangkauan pelanggan tanpa perlu tambahan biaya sewa tempat.

Cara Jualan Sembako Online:

  • Buat toko di Shopee, Tokopedia, atau Bukalapak.
  • Manfaatkan WhatsApp Business untuk menerima pesanan dari tetangga dan pelanggan tetap.
  • Jual melalui aplikasi pengiriman seperti GoFood, GrabMart, atau ShopeeFood untuk layanan cepat antar.

Dengan memanfaatkan platform online, bisnis sembako bisa berkembang lebih cepat.

9. Bisa Dikembangkan Menjadi Bisnis Grosir

Jika usaha semakin berkembang, kamu bisa menjadi agen atau distributor sembako dengan menjual dalam jumlah besar kepada pedagang kecil. Ini bisa meningkatkan keuntungan dengan sistem harga grosir.

Contoh Pengembangan Bisnis Grosir:

  • Dari warung kecil → jadi agen beras atau minyak goreng.
  • Dari penjualan biasa → jadi supplier sembako untuk kantin atau warung makan.
  • Dari toko fisik → buka toko online dan jual ke luar kota.

Dengan skala yang lebih besar, keuntungan juga semakin tinggi.

10. Bisnis yang Tahan Krisis

Saat pandemi atau krisis ekonomi, banyak bisnis lain mengalami penurunan penjualan, tetapi sembako tetap laku karena merupakan kebutuhan utama. Ini menjadikannya bisnis yang lebih aman dibandingkan bisnis lain yang bergantung pada tren atau daya beli masyarakat.

Contoh:
Saat pandemi, permintaan sembako tetap tinggi bahkan meningkat, sementara bisnis pakaian dan elektronik mengalami penurunan.

Berjualan sembako adalah bisnis yang stabil, menguntungkan, dan bisa dimulai dengan modal kecil. Dengan permintaan yang selalu ada, perputaran uang cepat, serta fleksibilitas dalam cara penjualan, usaha ini menjadi salah satu pilihan terbaik bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis sendiri.

Faktor Penghambat Jualan Sembako

Meskipun bisnis sembako memiliki banyak keuntungan, ada beberapa tantangan yang bisa menjadi penghambat kelancaran usaha ini. Dengan mengetahui faktor-faktor ini, kamu bisa mencari solusi untuk mengatasinya agar bisnis tetap berjalan lancar dan berkembang.

1. Persaingan Ketat

Banyaknya warung, toko kelontong, minimarket, dan supermarket yang menjual sembako membuat persaingan menjadi sangat ketat. Jika tidak memiliki strategi yang tepat, usahamu bisa kalah saing.

Solusi:

  • Berikan harga yang kompetitif dengan tetap mempertahankan keuntungan.
  • Tawarkan layanan tambahan seperti antar barang atau sistem utang untuk pelanggan tetap.
  • Buat strategi promosi seperti diskon atau bonus pembelian tertentu.

2. Modal Awal yang Terbatas

Beberapa produk sembako seperti beras, minyak goreng, dan gula memerlukan modal besar jika ingin membeli dalam jumlah banyak agar mendapatkan harga grosir. Jika modal terbatas, stok barang bisa kurang dan pelanggan beralih ke toko lain.

Solusi:

  • Mulai dengan barang yang paling banyak dicari dan tambah stok sedikit demi sedikit.
  • Cari supplier yang memberikan sistem pembayaran fleksibel (misalnya, bayar setelah barang laku).
  • Gunakan pinjaman modal usaha dengan bunga rendah jika benar-benar diperlukan.

3. Fluktuasi Harga Sembako

Harga sembako sering mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak terduga, terutama saat mendekati hari raya atau ada gangguan distribusi. Jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa mengurangi keuntungan atau bahkan menyebabkan kerugian.

Solusi:

  • Selalu update harga dari berbagai supplier untuk mendapatkan harga terbaik.
  • Beli stok lebih banyak sebelum harga naik jika memungkinkan.
  • Gunakan strategi harga dinamis: naikkan harga dengan wajar saat harga beli meningkat.

4. Sulitnya Mendapatkan Supplier yang Murah

Tidak semua pedagang memiliki akses ke supplier dengan harga terbaik. Jika membeli barang dengan harga tinggi, margin keuntungan bisa kecil, dan sulit bersaing dengan toko lain.

Solusi:

  • Cari supplier dari berbagai sumber, termasuk marketplace, distributor besar, atau agen langsung.
  • Gabung dalam komunitas pedagang sembako untuk berbagi informasi tentang supplier terpercaya.
  • Lakukan negosiasi harga atau beli dalam jumlah lebih besar agar mendapatkan diskon.

5. Barang Kedaluwarsa atau Rusak

Beberapa produk sembako seperti mie instan, susu, atau minyak goreng memiliki masa kedaluwarsa. Jika tidak dikelola dengan baik, barang bisa basi atau rusak sebelum terjual, menyebabkan kerugian.

Solusi:

  • Terapkan sistem FIFO (First In, First Out), yaitu menjual barang yang lebih lama disimpan terlebih dahulu.
  • Simpan barang dengan baik agar tidak cepat rusak, misalnya dengan menjaga kelembapan dan suhu ruangan.
  • Periksa tanggal kedaluwarsa secara rutin dan jual dengan harga promo jika mendekati tanggal habis.

6. Kredit atau Utang yang Sulit Ditagih

Banyak pelanggan yang meminta utang atau pembayaran tertunda, terutama jika toko sembako berada di lingkungan perkampungan. Jika terlalu banyak piutang yang sulit ditagih, bisa menyebabkan arus kas terganggu.

Solusi:

  • Batasi jumlah utang yang diberikan kepada pelanggan.
  • Buat catatan utang yang jelas dan tentukan tenggat waktu pembayaran.
  • Gunakan sistem kartu pelanggan atau aplikasi pencatatan keuangan untuk mengontrol utang.

7. Kurangnya Inovasi dalam Pemasaran

Jika hanya mengandalkan pelanggan tetap tanpa strategi pemasaran baru, bisnis sembako bisa sulit berkembang dan kalah saing dengan toko lain yang lebih inovatif.

Solusi:

  • Manfaatkan media sosial dan WhatsApp Business untuk mempromosikan barang.
  • Buat promo menarik seperti “beli 2 gratis 1” untuk produk tertentu.
  • Berikan layanan antar agar lebih menarik bagi pelanggan yang sibuk atau tidak bisa datang langsung ke toko.

8. Gangguan Distribusi dan Stok Kosong

Kadang, stok barang di supplier habis atau terjadi keterlambatan distribusi karena masalah transportasi atau kebijakan pemerintah. Ini bisa menyebabkan toko kehabisan stok dan kehilangan pelanggan.

Solusi:

  • Selalu siapkan alternatif supplier agar tidak bergantung pada satu pemasok saja.
  • Pantau tren permintaan pelanggan untuk mengatur stok lebih baik.
  • Simpan stok barang yang paling laris dalam jumlah lebih banyak untuk mengantisipasi keterlambatan pasokan.

9. Lokasi Kurang Strategis

Jika toko sembako berada di lokasi yang kurang strategis, seperti jalan kecil yang sulit diakses, pelanggan bisa memilih berbelanja di tempat lain yang lebih mudah dijangkau.

Solusi:

  • Pastikan lokasi toko dekat dengan pemukiman atau jalur yang sering dilewati orang.
  • Jika lokasi kurang strategis, maksimalkan penjualan online dan layanan antar.
  • Pasang papan nama yang jelas agar lebih mudah ditemukan pelanggan.

10. Minimarket dan Supermarket Menjadi Kompetitor Besar

Banyak orang lebih memilih berbelanja di minimarket atau supermarket karena lebih lengkap dan sering menawarkan promo menarik. Ini bisa mengurangi jumlah pelanggan warung atau toko sembako kecil.

Solusi:

  • Fokus pada pelayanan yang lebih ramah dan personal, karena minimarket cenderung lebih formal.
  • Jual produk dengan harga sedikit lebih murah dari minimarket jika memungkinkan.
  • Tambahkan produk yang tidak selalu tersedia di minimarket, seperti sayur segar atau bahan dapur tertentu.

Meskipun bisnis sembako memiliki prospek yang menjanjikan, ada berbagai tantangan yang bisa menghambat perkembangannya. Namun, dengan strategi yang tepat seperti mencari supplier murah, mengelola stok dengan baik, dan melakukan inovasi pemasaran, bisnis ini tetap bisa berjalan lancar dan menghasilkan keuntungan yang stabil.

Tips Jualan Barang Sembako Supaya Cepat Laku

Menjual barang sembako bisa menjadi bisnis yang menguntungkan karena kebutuhan masyarakat terhadap produk ini sangat tinggi. Namun, persaingan yang ketat membuat kamu harus menerapkan strategi yang tepat agar dagangan cepat laku dan bisnis semakin berkembang. Berikut adalah beberapa tips jualan sembako supaya cepat laku dan laris manis.

1. Pilih Lokasi yang Strategis

Lokasi yang tepat sangat mempengaruhi kesuksesan usaha sembako. Jika tempat jualan sulit diakses, pelanggan akan lebih memilih toko lain yang lebih dekat dan mudah dijangkau.

Solusi:

  • Pilih lokasi di dekat pemukiman padat penduduk.
  • Jika lokasimu kurang strategis, tawarkan layanan antar ke pelanggan.
  • Gunakan media sosial atau aplikasi pesan instan untuk menjangkau pelanggan yang tidak bisa datang langsung.

2. Sediakan Barang yang Paling Laris

Beberapa produk sembako memiliki permintaan tinggi dan selalu dicari oleh pelanggan. Menyediakan stok barang yang tepat akan meningkatkan peluang penjualan.

Solusi:

  • Pastikan selalu ada stok produk utama seperti beras, minyak goreng, gula, telur, dan mie instan.
  • Sesuaikan stok dengan tren permintaan, misalnya bahan pokok tertentu yang laris saat bulan Ramadan.
  • Cek data penjualan untuk mengetahui barang mana yang paling sering dibeli.

3. Tawarkan Harga Kompetitif

Pelanggan akan memilih toko dengan harga yang lebih murah atau setidaknya sebanding dengan pesaing. Jika harga terlalu tinggi, mereka akan beralih ke toko lain.

Solusi:

  • Bandingkan harga dengan kompetitor di sekitar.
  • Beli stok dalam jumlah besar dari grosir atau distributor untuk mendapatkan harga lebih murah.
  • Tawarkan promo atau diskon kecil untuk menarik pelanggan.

4. Berikan Layanan yang Ramah dan Cepat

Pelayanan yang baik akan membuat pelanggan merasa nyaman dan kembali berbelanja.

Solusi:

  • Sapa pelanggan dengan ramah dan berikan pelayanan yang cepat.
  • Jika pelanggan meminta bantuan, layani dengan sabar dan profesional.
  • Bangun hubungan baik dengan pelanggan agar mereka loyal terhadap toko.

5. Manfaatkan Media Sosial dan WhatsApp Business

Promosi online bisa meningkatkan penjualan dan menjangkau lebih banyak pelanggan.

Solusi:

  • Buat grup WhatsApp pelanggan tetap untuk berbagi informasi stok dan promo.
  • Gunakan Facebook atau Instagram untuk mempromosikan produk dan layanan antar.
  • Posting testimoni pelanggan agar lebih meyakinkan calon pembeli.

6. Tawarkan Layanan Antar (Delivery Service)

Banyak pelanggan yang tidak sempat datang langsung ke toko. Layanan antar akan sangat membantu dan meningkatkan penjualan.

Solusi:

  • Tentukan minimal pembelian agar layanan antar tetap menguntungkan.
  • Gunakan motor atau sepeda untuk pengantaran dalam jarak dekat.
  • Promosikan layanan ini di media sosial atau grup WhatsApp pelanggan.

7. Buat Paket Hemat atau Bundling Produk

Pelanggan sering mencari cara untuk berhemat, dan paket bundling bisa menjadi solusi menarik.

Solusi:

  • Gabungkan produk yang sering dibeli bersama, misalnya “Paket Masak Hemat” (minyak goreng, beras, dan gula).
  • Tawarkan harga lebih murah jika membeli dalam jumlah tertentu.
  • Promosikan paket hemat ini melalui spanduk atau media sosial.

8. Berikan Bonus atau Hadiah Kecil

Strategi ini bisa meningkatkan loyalitas pelanggan dan membuat mereka lebih sering berbelanja.

Solusi:

  • Berikan bonus kecil seperti satu bungkus mie instan untuk pembelian dalam jumlah besar.
  • Tawarkan diskon atau hadiah kecil untuk pelanggan tetap.
  • Gunakan sistem poin atau kartu loyalitas untuk pelanggan yang sering berbelanja.

9. Jaga Kebersihan dan Kerapihan Toko

Toko yang bersih dan rapi akan meningkatkan kenyamanan pelanggan dan membuat mereka betah berbelanja.

Solusi:

  • Tata barang dengan rapi agar pelanggan mudah mencari produk.
  • Pastikan area toko selalu bersih dan bebas dari bau tidak sedap.
  • Gunakan rak atau etalase yang tertata baik agar produk terlihat menarik.

10. Sediakan Berbagai Metode Pembayaran

Tidak semua pelanggan membawa uang tunai. Dengan menyediakan pembayaran non-tunai, kamu bisa menarik lebih banyak pembeli.

Solusi:

  • Gunakan QRIS agar pelanggan bisa membayar dengan dompet digital (Gopay, OVO, Dana, ShopeePay).
  • Terima pembayaran melalui transfer bank untuk pelanggan yang berbelanja dalam jumlah besar.
  • Jika memungkinkan, sediakan mesin EDC untuk kartu debit atau kredit.

11. Jangan Biarkan Stok Kosong

Stok yang habis bisa membuat pelanggan kecewa dan memilih toko lain.

Solusi:

  • Cek stok barang secara rutin dan buat daftar barang yang perlu segera dibeli.
  • Gunakan sistem pencatatan stok untuk menghindari kehabisan barang penting.
  • Pastikan ada supplier cadangan jika supplier utama mengalami keterlambatan pasokan.

12. Tambahkan Produk Pelengkap

Selain sembako, pelanggan sering mencari produk lain yang berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari.

Solusi:

  • Tambahkan produk seperti gas LPG, galon air, atau bumbu dapur.
  • Jual produk rumah tangga seperti sabun cuci, deterjen, dan perlengkapan kebersihan.
  • Jika memungkinkan, tambahkan jualan sayur segar untuk meningkatkan daya tarik toko.

13. Gunakan Strategi Promosi yang Menarik

Promosi yang efektif akan menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Solusi:

  • Buat promo harian atau mingguan, seperti diskon untuk pelanggan yang membeli lebih dari jumlah tertentu.
  • Pasang banner atau spanduk di depan toko agar lebih menarik perhatian.
  • Berikan promo khusus saat momen tertentu, seperti bulan Ramadan atau akhir tahun.

Menjalankan bisnis sembako agar cepat laku memerlukan strategi yang tepat. Dengan memilih lokasi strategis, menyediakan stok barang yang paling dicari, memberikan harga kompetitif, serta memanfaatkan media sosial dan layanan antar, bisnis sembako bisa berkembang pesat dan mendapatkan pelanggan setia.

Kesimpulan

Jika kamu ingin membuka usaha warung sembako atau toko kelontong, pastikan stok barang-barang di atas selalu tersedia. Barang-barang tersebut adalah produk cepat laku, dibutuhkan setiap hari, dan memiliki pasar luas.

Komentar
Bagikan:

Iklan