Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan Ringan, Bakso, Basreng
Analisis SWOT sebelum mulai usaha makanan penting banget lho. Ini akan meningkatkan kesuksesan bisnis kuliner kamu. Jika kamu belum paham, di sini saya berikan contoh analisis swot usaha makanan yang baik & benar.
Ini adalah contoh proses analisa SWOT untuk usaha makanan ringan dan beberapa jenis usaha makanan lainnya.
Kamu bisa lihat dan tiru bagaimana analisa secara lengkap di sini.
Apa itu Analisis SWOT?
SWOT ini merupakan singkatan dari bahasa Inggris yang berartikan S=Strenght W=Weakness O=Opportunity T=Threats.
Dimana SWOT ini berfungsi sebagai acuan analisa suatu produk yang akan dipasarkan. Untuk melihat potensi dan kekurangan serta peluang ancaman dari produk tersebut.
Maka dari itu, banyak pebisnis terutama dibidang kuliner yang menggunakan analisis SWOT. Dikarenakan analisis SWOT sangat mempengaruhi kondisi bisnis dimasa depan.
Komponen SWOT
Seperti yang sudah dijelaskan diatas tadi, bahwa SWOT ini dapat dikatakan sebagai pondasi suatu usaha atau bisnis. Berikut ini adalah penjelasan dari ke 4 bagian SWOT:
1. Strength (Kekuatan)
Bagian pertama ini adalah kekuatan yang mendasari dari suatu usaha yang akan didirikan. Hasil dari analisa berisi dari kelebihan suatu produk makanan.
Baik itu dari segi kelebihan produk dibandingkan kompetitor kamu. Ataupun dari segi kelebihan seberapa baiknya ketahanan produk makanan kamu dengan yg lain.
2. Weakness (Kelemahan)
Sedangkan bagian kedua ini merupakan kebalikan dari yang pertama. Yaitu kelemahan, analisis ini menghasilkan kelemahan dari usaha yang akan kamu dirikan.
Dengan begitu, kamu sebagai calon pebisnis harus selalu berinovasi. Agar usaha tersebut bisa tetap bertahan pada masa yang akan datang.
3. Opportunity (Kesempatan)
Berikutnya adalah Opportunity atau kesempatan, analisis dari bagian ketiga ini akan menghasilkan seberapa besar kesempatan yang bisa didapatkan dalam penjualannya.
Yang biasanya, kesempatan ini akan muncul dari bagian eksternal. Seperti datangnya kesempatan dari pasar, kebutuhan masyarakat serta kelengahan kompetitor.
4. Threats (Ancaman)
Bagian terakhir ini merupakan analisa dari ancaman yang biasanya dikarenakan faktor eksternal. Analisa ini akan menghasilkan hal-hal yang berpotensi sebagai ancaman.
Ancaman ini berupa ancaman yang dapat menghambat berjalannya bisnis. Bahkan ancaman yang bisa membuat gagal. Maka dari itu, sangat diperlukan analisis SWOT ini.
Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan
Dengan 4 bagian SWOT diatas tadi, maka banyak sekali berbagai faktor yang mempengaruhi jalannya bisnis atau usaha. Terlebih pada usaha atau bisnis di bidang kuliner.
Pada era moderen ini, sebenarnya sangat banyak cara serta strategi yang dapat kamu coba. Tentunya untuk dapat meningkatkan konsistensi jalannya usaha tersebut.
Seperti contohnya kesempatan fasilitas Internet, untuk mencari tahu teknik-teknik atau berbagai tips agar usaha yang kamu dirikan bisa meningkat penjualannya.
Dengan banyaknya bahan baku yang dapat kamu temukan. Seperti pisang, ubi, dan lainnya tentu dapat kamu jadikan bahan baku pembeda
Makanan ringan sangat banyak jenisnya, maka dari itu kamu bisa menyediakan beberapa jenis makanan ringan untuk meningkatkan penjualan
Kamu bisa menjual dengan harga yang terbilang murah agar konsumen tertarik. Dengan harga murah, karena bahan baku yang murah dan mudah didapat
Weakness (Kelemahan)
Membutuhkan tenaga kerja yang banyak apabila produksi dalam jumlah yang banyak
Membutuhkan tempat produksi serta peralatan yang cukup banyak apabila produksi untuk partai besar
Beberapa jenis makanan tertentu yang kamu sediakan tidak dapat bertahan lama
Opportunity (Kesempatan)
Banyaknya program dukung UMKM dari pemerintah bisa di jadikan kesempatan untuk memasarkan produk lebih luas
Banyaknya peminat makanan ringan, menjadikan target pasar yang cukup luas
Threats (Ancaman)
Makanan ringan terbilang sangat banyak pelaku usahanya atau kompetitor
Beberapa penjualan hanya bersifat sementara atau hanya ketika ada pesanan saja
2. Contoh Analisis SWOT Usaha Bakso
Strength (Kekuatan)
Masyarakat banyak yang menyukai makanan berkuah
Memasang harga yang murah atau terjangkau, karena bahan baku bakso pun mudah didapat dan murah
Tempat yang dikonsep menarik sedemikian rupa agar konsumen betah makan ditempat
Weakness (Kelemahan)
Tidak dapat bertahan lama tanpa frezzer
Kemampuan dalam membuat bakso yang enak dan disukai banyak orang memang sulit
Opportunity (Kesempatan)
Dengan memiliki cita rasa yang enak ataupun baik. Maka kamu mempunyai kesempatan untuk menguasai pasar
Jarangnya tempat berjualan yang menyediakan Wifi. Menjadi salah satu kesempatan juga.
Threats (Ancaman)
Berjualan bakso sangat banyak kompetitornya
Jika memasang WiFi akan sering terjadi gangguan sinyal dari provider WiFinya
Prasangka konsumen terhadap bakso yang menggunakan pengawet. Contoh analisis swot usaha makanan selanjutnya yaitu
3. Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan Seblak
Strength (Kekuatan)
Seblak menjadi makanan primadona masyarakat Jawa Barat dan menyebar ke seluruh Provinsi
Bahan dasar serta bumbu-bumbu yang mudah didapatkan
Memasang harga yang terjangkau agar menarik minat konsumen
Weakness (Kelemahan)
Seblak tidak dapat bertahan dengan waktu yang lama
Rata-rata seblak disediakan dengan rasa sensasi yang begitu pedas
Tidak semua seblak dengan bumbu tertentu bercita rasa enak
Opportunity (Kesempatan)
Modal awal yang diperlukan tidak begitu besar
Peluang menguasai pasar jika cita rasa seblak kamu bercita rasa enak
Threats (Ancaman)
Banyaknya pelaku usaha atau kompetitor kuliner seblak yang sudah memilki nilai cita rasa dikonsumen
Bahan baku yang mudah habis dipasar karena banyaknya pelaku usaha atau bisnis kuliner seblak
4. Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan Nugget
Strength (Kekuatan)
Hampir seluruh golongan masyarakat sangat menyukai nugget
Kebersihan produk selalu terjamin
Bertahan lama, terlebih jika disimpan pada freezer
Weakness (Kelemahan)
Banyak nugget tersedia ditoko swakalan besar
Banyak yang meniru namun dengan kualitas yang buruk
Opportunity (Kesempatan)
Masyarakat sering mengkonsumsi nugget
Inovasi dengan berbagai bahan baku
Inovasi dengan berbagai bentuk
Threats (Ancaman)
Kalah saing dengan produk nugget ternama
Anggapan masyarakat dengan penggunaan bahan pengawet
5. Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan Ayam Geprek
Strength (Kekuatan)
Tempat dipinggir jalan sangat mudah diakses konsumen
Banyak masyarakat yang suka akan makanan ayam geprek
Bahan baku dan bumbu yang baik akan menghasilkan cita rasa yang baik
Weakness (Kelemahan)
Pelaku bisnisnya sangat banyak, atau kompetitor ayam geprek banyak saat ini
Dengan bahan baku yang baik maka harga pun jauh lebih mahal
Opportunity (Kesempatan)
Jikalau kompetitor kamu memiliki sambel yang cita rasanya kurang. Maka ini kesempatan bagi kamu dengan menyediakan sambel yang pedas dan enak
Berani memasang harga murah terjangkau untuk mendapatkan konsumen langganan
Threats (Ancaman)
Banyaknya kompetitor yang berani memasang harga promo atau paket diskon
Harga cabai yang naik, menjadikan harga ayam gerpek menjadi mahal dan jarang pembeli
6. Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan Keripik Tempe
Strength (Kekuatan)
Produk dapat bertahan lama
Harga bahan baku yang terjangkau
Produk dapat dibeli oleh berbagai kalangan
Weakness (Kelemahan)
Harga tempe sebagai bahan baku sering naik
Sulitnya pengolahan karena belum memiliki mesin potong
Membutuhkan tempat yang luas untuk tenaga kerja apabila produksi secara besar
Opportunity (Kesempatan)
Menambah produksi karena penjualan meningkat
Menjadi produk terbaik didaerah lokal
Mampu masuk ke toko swalayan atau supermarket
Threats (Ancaman)
Produk yang sejenis dengan harga yang lebih murah
Banyak kompetitor
Penggunaan mesin potong otomatis
7. Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan Basreng
Strength (Kekuatan)
Bahan baku yang mudah ditemukan dan murah
Bahan baku bisa tahan lama jika disimpan di frezzer
Banyak peminat
Weakness (Kelemahan)
Proses pembuatan atau pengolahan lama
Banyak konsumen yang takut akan penggunaan pengawet
Opportunity (Kesempatan)
Belum terlalu banyak usaha basreng ditoko
Belum banyak juga inovasi dalam basreng ini
Threats (Ancaman)
Kompetitor basreng cukup banyak
Minyak kelapa yang sering naik harganya
8. Analisis SWOT Usaha Sate
Berikut saya sajikan analisis SWOT untuk usaha sate :
Strengths (Kekuatan)
Popularitas Kuliner: Sate merupakan makanan tradisional yang sangat populer dan digemari di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.
Fleksibilitas Bahan Baku: Dapat dibuat dari berbagai jenis daging (ayam, kambing, sapi) yang memungkinkan penyesuaian dengan preferensi konsumen dan ketersediaan pasar.
Proses Produksi Sederhana: Teknik memasak yang relatif sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang sangat canggih atau mahal.
Margin Keuntungan Baik: Biaya produksi yang dapat dikendalikan dengan margin keuntungan yang cukup menjanjikan.
Daya Tahan Produk: Sate yang sudah matang dapat bertahan cukup lama (beberapa jam) dalam kondisi hangat tanpa mengurangi kualitas rasa secara signifikan.
Aroma Khas: Proses pembakaran menghasilkan aroma yang khas dan mengundang selera, menjadi daya tarik tersendiri.
Weaknesses (Kelemahan)
Persaingan Tinggi: Banyaknya pelaku usaha sate membuat tingkat persaingan sangat tinggi di pasar.
Ketergantungan pada Kualitas Bahan Baku: Rasa dan kualitas sate sangat bergantung pada kualitas daging yang digunakan.
Fluktuasi Harga Bahan Baku: Harga daging yang sering berfluktuasi dapat mempengaruhi konsistensi harga jual dan margin keuntungan.
Masalah Kesehatan: Proses pembakaran yang menghasilkan asap dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi pekerja dan lingkungan sekitar.
Keterbatasan Jam Operasional: Usaha sate umumnya hanya ramai pada jam-jam tertentu (sore hingga malam), sehingga pendapatan terbatas pada waktu tertentu.
Tantangan Standardisasi: Sulit menjaga konsistensi rasa dan kualitas jika produksi meningkat secara signifikan.
Opportunities (Peluang)
Ekspansi Pasar: Potensi ekspansi ke pasar baru seperti pusat perbelanjaan, kawasan perkantoran, atau area wisata.
Diversifikasi Produk: Pengembangan varian sate baru, seperti sate vegetarian, sate ikan, atau sate dengan saus/bumbu inovatif.
Platform Digital: Pemanfaatan platform pesan-antar makanan online yang semakin populer untuk memperluas jangkauan pasar.
Paket Katering: Pengembangan layanan katering untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, rapat, atau perayaan.
Pembukaan Franchise: Pengembangan sistem franchise untuk memperluas jangkauan usaha dengan investasi yang lebih rendah.
Sertifikasi Halal dan Keamanan Pangan: Mendapatkan sertifikasi resmi untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Wisata Kuliner: Bekerja sama dengan pelaku wisata untuk menjadikan usaha sebagai bagian dari destinasi wisata kuliner.
Threats (Ancaman)
Perubahan Pola Konsumsi: Tren gaya hidup sehat dan vegetarian yang dapat mengurangi konsumsi daging.
Regulasi Kesehatan dan Lingkungan: Pengetatan regulasi terkait pengolahan makanan dan dampak lingkungan dari proses pembakaran.
Wabah Penyakit Hewan: Kemungkinan wabah penyakit pada hewan ternak yang dapat mempengaruhi ketersediaan dan harga bahan baku.
Isu Kebersihan dan Keamanan Pangan: Meningkatnya kesadaran konsumen terhadap kebersihan dan keamanan pangan yang menuntut standar lebih tinggi.
Munculnya Alternatif Makanan Cepat Saji: Semakin banyaknya pilihan makanan cepat saji dengan harga kompetitif dan pemasaran agresif.
Inflasi dan Ketidakstabilan Ekonomi: Kenaikan harga bahan baku dan penurunan daya beli masyarakat pada masa ekonomi tidak stabil.
Perubahan Kebijakan Impor Daging: Kebijakan pemerintah terkait impor daging yang dapat mempengaruhi ketersediaan dan harga bahan baku.
Strategi Pengembangan Usaha Berdasarkan Analisis SWOT
Setelah dilakukan analisa, kita bisa melangkah lebih jauh dengan melakukan pengembangan usaha. Nah proses pengembanggan usaha ini harus didasarkan pada hasil analisa SWOT tadi.
Seperti pada contoh di atas, kita akan kembankan usaha sate berdasarkan hasil analisa SWOT Nya. Berikut strategi yang bisa kita gunakan:
Strategi S-O (Strength-Opportunity)
Mengembangkan varian sate premium dengan bumbu khas untuk segmen pasar menengah ke atas
Membuka cabang di lokasi-lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan dengan desain outlet yang menarik
Mengembangkan paket katering sate untuk acara khusus dengan menonjolkan keunikan dan kualitas produk
Strategi W-O (Weakness-Opportunity)
Bermitra dengan pemasok daging berkualitas untuk menjamin pasokan dan stabilitas harga
Mengembangkan sistem pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar di luar jam operasional normal
Menciptakan standardisasi proses produksi untuk menjaga konsistensi kualitas
Strategi S-T (Strength-Threat)
Mengembangkan varian sate sehat dengan mengurangi lemak dan menggunakan bumbu organik
Berinvestasi pada peralatan pembakaran ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif
Menekankan aspek tradisional dan autentik sebagai keunggulan dibanding makanan cepat saji
Strategi W-T (Weakness-Threat)
Diversifikasi usaha dengan menambahkan produk non-daging seperti sate jamur atau tempe
Mengembangkan sistem penjaminan kualitas dan kebersihan yang terstandarisasi
Menciptakan program loyalitas pelanggan untuk mempertahankan basis konsumen tetap
Analisis SWOT ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan strategi bisnis yang komprehensif bagi usaha sate, membantu pemilik usaha untuk memaksimalkan potensi dan meminimalkan risiko dalam menjalankan bisnisnya.
Akhir kata
Demikian pemaparan saya kali ini tentang contoh analisis swot usaha makanan. Dengan uraian diatas tadi, tentu dapat kamu jadikan referensi. Selamat mencoba yaa.