30 Usaha Ternak yang Menjanjikan di Masa Depan Modal Kecil

Banyaknya usaha ternak yang menjanjikan di masa depan yang tentunya dapat kamu lakukan dengan modal kecil. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh penghasilan yang cukup besar atau menjanjikan sebagai bekal untuk kehidupan masa depan maupun mengembangkan lagi usaha ternak tersebut.
Seperti pada kesempatan kali ini, saya akan coba membahas beberapa jenis usaha atau bisnis ternak hewan yang bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang cukup menjanjikan. Agar lebih jelasnya, kamu dapat membaca artikel ini sebagai referensi usaha jika kamu ingin mendirikan bisnis ternak hewan.
Yuuk langsung saja ke pembahasannya, mari perhatikan penjelesan pada uraian dibawah berikut ini.
Usaha Ternak yang Menjanjikan di Masa Depan

Usaha ternak dengan hasil yang menjanjikan tidak melulu harus mengeluarkan modal yang ekstra besar. Menghitung seluruh rincian modal awal dengan detail dan memanfaatkan beberapa kebutuhan usaha. Itu dapat meminimalisir pengeluaran modal yang besar pada saat awal mendirikan usaha ternak tersebut.
Namun wajib diingat juga, bahwa pada dasarnya bisnis pada bidang atau sektor peternakan ini harus dibekali pengetahuan yang kuat untuk jenis hewan yang akan diternakan. Dengan begitu, saya memiliki beberapa referensi ternak hewan yang dapat kamu lakukan. Mari simak poin-poin di bawah ini:
1. Ternak Ikan Lele
Yang pertama adalah ternak ikan lele atau budidaya ikan lele. Ternak ikan air tawar ini selalu saja ada pelaku bisnisnya. Karena usaha ternak ikan lele ini terbilang murah dan mudah untuk dijalani. Dengan begitu, kamu cukup menyediakan kolam dengan kain plastik terpal serta pakan berupa pelet dari dedak.
2. Ternak Ikan Nila
Kemudian ada ternak ikan nila, ternak ikan ini banyak dilakukan karena banyak permintaan pasokan ikan nila untuk menu di berbagai rumah makan ataupun restoran. Dengan modal, di bawah 400ribu kamu sudah bisa mulai menjalani usaha budidaya ikan nila. Cukup membeli bibit nila yang berumur 2 minggu.
3. Budidaya Ikan Mujair
Selanjutnya ternak ikan mujair pun bisa kamu lakukan looh. Terlebih jika kamu memiliki halaman belakang rumah yang cukup luas bisa dijadikan penempatan kolam budidaya. Kamu cukup membeli bibit jenis ikan tawar mujair ini yang berumur 1 minggu agar mudah untuk diberi pakan pelet yang berukuran kecil.
4. Ternak Belut
Ada juga belut yang sering ditemui disawah, jenis ikan air tawar atau payau ini sangatlah potensial untuk dibudidaya serta dijual. Karena belut mengandung vitamin A yang tinggi dan juga protein. Untuk ternak belut, kamu membutuhkan kolam permanen dengan banyak lumpur seperti pada habitat aslinya disawah.
5. Budidaya Ikan Mas
Masih dengan spesies ikan air tawar, selanjutnya adalah ikan mas. Ikan mas juga banyak dibutuhkan oleh beberapa rumah makan serta restoran yang memiliki menu ikan mas. Untuk membudidayakan ikan mas, kamu cukup menyediakan kolam plastik terpal, pompa udara, serta pakan berupa pelet berukuran kecil.
6. Ternak Ikan Hias Cupang
Untuk membudidayakan ikan hias jenis cupang ini cukup mudah. Karena pada dasarnya ikan hias cupang tidaklah rumit dalam mengurusnya. Kamu hanya butuh aquarium atau wadah kecil sebagai tempatnya dan juga pakannya berupa cacing sutra, jentik, kutu air. Kamu harus memperdalam teknik pemijahannya.
7. Budidaya Ikan Hias Channa
Selanjutnya adalah membudidayakan ikan hias jenis Channa murah. Sama halnya dengan ikan hias diatas tadi, jika ikan hias Channa kamu cukup menyediakan beberapa aquarium berukuran sedang. Sedangkan untuk pakannya berupa cacing tanah, cacing sutra, jangkrik, kutu air, hingga ikan ukuran kecil.
8. Ternak Lebah Trigona
Sama halnya dengan lebah madu, namun untuk lebah jenis Trigona ini masih sulit didapatkan. Karena koloni lebah ini sulit ditemukan dan masih jarang petani lebah Trigona. Yang menjadi kelebihannya adalah khasiat dari hasil madunya yang dipercaya lebih tinggi dan lebih mahal dari madu lebah biasa.
9. Budidaya Kroto
Jenis budidaya kroto saat ini banyak dilakukan, karena banyaknya perburuan sarang semut rangrang dialam liar tidak terkontrol. Maka dari itu budidaya kroto menjadi jalan keluar, agar kroto yang bisa dihasilkan banyak dan berkelanjutan. Karena kroto merupakan pakan untuk ikan, burung atau unggas.
10. Ternak Ulat Sutra
Kemudian ternak ulat sutra yang kamu dapat dilakukan dengan cukup mudah. Namun biasanya untuk budidaya ulat sutra ini lebih baik pada kawasan daerah dengan suhu udara yang dingin. Dengan modal yang cukup kecil namun proses budidaya yang baik. Maka akan menghasilkan prospek bisnis yang bagus.
11. Ternak Jangkrik
Nahh selanjutnya adalah jangkrik, karena jangkrik ini bisa kamu budidayakan untuk kemudian dipasarkan ke toko pakan burung. Dengan memiliki kotak kayu dan didalamnya terdapat kardus telur sebagai tempat budidayanya. Serta pakannya berupa daun-daunan (kangkung, bayam, dll).
12. Ternak Lebah Madu
Untuk perlengkapan ternak lebah madu diperlukan kotak atau papan sebagai tempat lebah menyimpan madunya. Namun kamu harus menyimpan kotak tersebut jauh dari akses masuk rumah seperti di rooftop. Pastikan disekitaran kotak lebah, tersedia jenis tanaman yang mengandung nektar.
13. Ternak Jentik Nyamuk
Memang terdengar sedikit aneh, namun jangan salah tanggap dulu. Karena tujuan dari ternak jentik nyamuk ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam pakan nyamuk. Seperti yang kamu tahu, jika jentik nyamuk adalah salah satu pakan terbaik untuk pakan ikan hias cupang dan ikan hias kecil lainnya.
14. Budidaya Cacing Tanah
Tujuan dari jenis budidaya cacing tanah ini bertujuan sebagai olahan obat-obatan ataupun sebagai pakan burung maupun ikan. Media budidayanya pun cukup mudah, seperti kotak sterofoam ataupun kotak kayu berisikan tanah humus serta jerami lembab. Cacing tanah dapat kamu jual dengan harga 90ribu per Kg.
15. Budidaya Ulat Hongkong
Usaha ternak yang menjanjikan di masa depan selanjutnya adalah budidaya ulat hongkong. Ulat hongkong biasanya digunakan sebagai pakan ikan hias Arwana, Louhan, Channa Barca, dan jenis ikan hias lainnya. Untuk budidayanya pun cukup mudah dengan wadah plastik dan pakan berupa buah atau sayur.
16. Ternak Ulat Jerman
Hampir sama seperti halnya ulat hongkong, namun ulat jerman ini memiliki ukuran yang lebih besar daripada ulat hongkong sebelumnya. Untuk kebutuhan ternaknya pun tidak jauh berbeda dengan ulat honkong diatas tadi ya. Cukup mudah bukan? Karena ulat ini banyak dicari untuk kebutuhan pakan.
17. Budidaya Love Bird
Kemudian ada budidaya love bird atau jenis burung parkit. Kamu bisa mendapatkan 1 pasang jodoh love bird seharga 150ribu saja serta pakan yang cukup murah berupa biji-bijian, buah serta sayuran. Teknik pemijahan love bird harus kamu dalami agar berhasil membudidayakannya.
18. Ternak Kelinci
Ada juga ternak kelinci looh, kamu pasti jarang mendengarnya. sebenarnya ternak kelinci ini bertujuan untuk menyuplai kebutuhan daging kelinci guna kebutuhan menu restoran. Ataupun dapat kamu jual sebagai hewan peliharaan biasa. Mengurus mudah serta pakan yang murah seperti jenis-jenis sayuran.
19. Ternak Ayam Kampung
Dalam melakukan ternak ayam kampung sebenarnya sangat mudah. Kamu cukup menyiapkan kandang serta pakan dari dedak dan campuran nasi bekas sudah cukup. Ayam kampung juga biasanya didistribusikan pada rumah makan atau resto Sunda yang menyajikan menu ayam kampung ini.
20. Ternak Ayam Broiler
Sedangkan ternak ayam broiler ini siklus hidupnya terbilang cepat, karena memang tujuannya untuk dijual sebagai kebutuhan daging ayam siap olah. Seperti didistribusikan pada penjual ayam potong ataupun ke setiap rumah makan dan lainnya.
10 Usaha Ternak 1 Bulan Panen
Bagi kamu yang ingin memulai usaha ternak dengan hasil cepat, usaha ternak yang bisa dipanen dalam waktu 1 bulan adalah pilihan menarik.
Jenis usaha ini cocok untuk pemula karena modal relatif kecil, masa panen singkat, dan potensi untung yang menjanjikan.
Berikut adalah 10 contoh usaha ternak yang bisa dipanen dalam 30 hari atau kurang.
1. Ternak Jangkrik
Jangkrik banyak dibutuhkan untuk pakan burung dan umpan mancing. Permintaannya stabil dan ternak ini tidak butuh tempat luas.
- Modal Usaha: Rp300.000 – Rp1.000.000
- Masa Panen: 25-30 hari
- Kelebihan Usaha: Mudah dipelihara, permintaan tinggi dari penghobi burung dan pemancing
- Risiko: Harus jaga suhu dan kelembaban agar jangkrik tidak mati massal
- Harga Jual: Rp25.000 – Rp50.000 per kg
2. Ternak Kroto (Telur Semut Rangrang)
Kroto adalah pakan favorit burung kicau. Produksi bisa cepat jika koloni semut sudah mapan.
- Modal Usaha: Rp500.000 – Rp1.500.000
- Masa Panen: Mulai panen 25-30 hari setelah koloni stabil
- Kelebihan Usaha: Bisa dilakukan di rumah, hemat tempat
- Risiko: Butuh ketelatenan dalam menjaga koloni
- Harga Jual: Rp80.000 – Rp120.000 per kg
3. Ternak Maggot
Maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) sangat laris untuk pakan ternak dan pupuk organik.
- Modal Usaha: Rp500.000 – Rp1.000.000
- Masa Panen: 15-20 hari
- Kelebihan Usaha: Bisa dari limbah organik, sangat cepat panen
- Risiko: Harus jaga kebersihan agar tidak menimbulkan bau
- Harga Jual: Rp5.000 – Rp15.000 per kg
4. Ternak Lele Sistem Bioflok
Lele tumbuh cepat dengan sistem bioflok dan dapat dipanen sebagian dalam waktu sebulan.
- Modal Usaha: Rp1.000.000 – Rp3.000.000 (skala kecil)
- Masa Panen: Panen awal 30 hari (ukuran konsumsi mini)
- Kelebihan Usaha: Bisa panen bertahap, efisien pakan
- Risiko: Perlu kontrol air dan oksigen ketat
- Harga Jual: Rp18.000 – Rp25.000 per kg
5. Ternak Cacing Tanah
Cacing tanah dibutuhkan untuk pakan ternak, ikan, dan bahan kosmetik.
- Modal Usaha: Rp300.000 – Rp800.000
- Masa Panen: 25-30 hari
- Kelebihan Usaha: Bisa dilakukan di lahan sempit, minim perawatan
- Risiko: Butuh kelembapan yang konsisten
- Harga Jual: Rp40.000 – Rp80.000 per kg
6. Ternak Burung Puyuh Petelur
Puyuh mulai bertelur pada usia 35 hari, tapi bisa dimulai panen telur sebagian di akhir bulan pertama.
- Modal Usaha: Rp2.000.000 – Rp5.000.000 (100 ekor)
- Masa Panen: 30-35 hari mulai produksi telur
- Kelebihan Usaha: Produksi harian dan terus menerus
- Risiko: Harus menjaga sanitasi dan pencahayaan
- Harga Jual Telur: Rp300 – Rp500 per butir
7. Ternak Ayam Kampung Super (Joper)
Ayam jenis ini bisa dipanen sebagai ayam muda umur 28-35 hari.
- Modal Usaha: Rp2.000.000 – Rp4.000.000 (100 ekor DOC)
- Masa Panen: 30 hari (berat sekitar 0.6 – 0.8 kg)
- Kelebihan Usaha: Cepat panen dan rasanya disukai pasar
- Risiko: Harus jaga vaksinasi dan suhu kandang
- Harga Jual: Rp30.000 – Rp50.000 per ekor
8. Ternak Bebek Pedaging Unggul (Peking)
Bebek jenis Peking bisa mencapai berat jual dalam waktu satu bulan.
- Modal Usaha: Rp3.000.000 – Rp6.000.000 (100 ekor)
- Masa Panen: 30-35 hari
- Kelebihan Usaha: Harga jual tinggi, daging tebal
- Risiko: Butuh pakan intensif
- Harga Jual: Rp40.000 – Rp65.000 per ekor
9. Budidaya Ikan Nila Sistem Padat Tebar
Ikan nila bisa mulai dipanen dalam waktu 30 hari dengan teknik padat tebar dan pakan berkualitas.
- Modal Usaha: Rp2.000.000 – Rp5.000.000
- Masa Panen: 30 hari (ukuran konsumsi mini)
- Kelebihan Usaha: Pertumbuhan cepat, peminat banyak
- Risiko: Butuh kontrol kualitas air dan pakan optimal
- Harga Jual: Rp20.000 – Rp30.000 per kg
10. Ternak Serangga Ulat Hongkong
Ulat Hongkong banyak dicari untuk pakan reptil, burung dan ikan hias.
- Modal Usaha: Rp500.000 – Rp1.000.000
- Masa Panen: 25-30 hari
- Kelebihan Usaha: Bisa dalam rak bertingkat, hemat tempat
- Risiko: Suhu dan kelembaban harus dijaga
- Harga Jual: Rp50.000 – Rp80.000 per kg
Usaha ternak dengan masa panen singkat sangat cocok untuk kamu yang ingin perputaran modal cepat. Dengan pemilihan jenis ternak yang tepat dan perawatan yang optimal, kamu bisa mendapatkan penghasilan rutin setiap bulan. Pilihlah jenis usaha yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi lingkungan sekitarmu.
Tips Usaha Ternak Supaya Tidak Rugi dan Sukses
Sukses di usaha ternak ini memang tidak mudah. Terlebih untuk kamu yang minim pengalaman dan pengetahuan. Tapi, kamu bisa coba beberapa tips berikut supaya usaha ternak yang kamu jalankan tidak merugi atau bahkan bisa sukses:
1. Pilih Jenis Ternak yang Sesuai dengan Lingkungan dan Modal
Langkah pertama yang sangat penting adalah memilih jenis ternak yang sesuai dengan kondisi lingkungan tempat tinggal dan jumlah modal yang dimiliki. Misalnya, jika kamu tinggal di daerah dingin, lebih cocok memilih ternak seperti kelinci atau kambing etawa yang tahan cuaca sejuk. Jangan memaksakan beternak hewan besar seperti sapi jika modalmu terbatas. Mulailah dari skala kecil, sebagai uji coba dan pembelajaran sebelum memperluas usaha.
2. Pelajari Ilmu Ternak Secara Mendalam
Jangan terburu-buru memulai usaha ternak tanpa pengetahuan yang cukup. Pelajari dulu cara pemeliharaan ternak, kebutuhan pakan, jenis penyakit, cara penanganannya, serta siklus pertumbuhan atau masa panen. Kamu bisa belajar dari buku, video edukasi di internet, mengikuti pelatihan, atau langsung berguru ke peternak berpengalaman. Dengan ilmu yang cukup, kamu bisa mengurangi risiko gagal panen.
3. Jaga Kebersihan dan Kesehatan Kandang
Kandang yang bersih dan sehat sangat memengaruhi pertumbuhan hewan ternak. Kandang harus dibersihkan secara rutin untuk mencegah munculnya penyakit dan menjaga kenyamanan hewan. Sirkulasi udara dan pencahayaan juga harus cukup. Jika ada ternak yang sakit, segera pisahkan dari yang sehat agar tidak menular. Kebersihan yang baik akan meningkatkan produktivitas dan hasil panen.
4. Gunakan Pakan Berkualitas
Pakan menjadi faktor utama yang memengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kualitas ternak. Pilih pakan yang bernutrisi dan sesuai dengan jenis ternak yang kamu pelihara. Jika memungkinkan, kombinasikan antara pakan buatan dan pakan alami untuk menekan biaya tanpa mengurangi kualitas. Hindari memberi pakan yang sudah berjamur atau kadaluarsa karena bisa menyebabkan penyakit.
5. Kelola Keuangan Secara Rinci
Manajemen keuangan adalah hal yang sering diabaikan peternak pemula. Padahal mencatat semua pengeluaran dan pemasukan sangat penting agar kamu tahu seberapa besar keuntungan atau kerugian yang dialami. Catat biaya modal awal, pakan, obat, perawatan kandang, hingga hasil penjualan. Dengan begitu, kamu bisa menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) dan menetapkan harga jual yang masuk akal dan tetap untung.
6. Pasarkan Hasil Ternak Sebelum Panen
Jangan menunggu sampai masa panen untuk mulai mencari pembeli. Sebaiknya, kamu sudah mulai memasarkan hasil ternak sejak awal proses. Kenalkan produkmu ke tetangga, komunitas, atau media sosial. Kamu juga bisa menawarkan langsung ke warung, restoran, atau toko hewan. Dengan strategi pemasaran yang dimulai sejak dini, hasil panen tidak akan menumpuk atau tidak terjual.
7. Hindari Sistem Titip Jual yang Tidak Jelas
Sistem titip jual memang bisa membantu memasarkan produk, tetapi pastikan kamu bekerja sama dengan pihak yang terpercaya. Hindari sistem titip jual tanpa perjanjian tertulis atau kesepakatan yang jelas karena bisa merugikan. Pastikan tenggat pembayaran dan pembagian hasil sudah dibicarakan di awal agar tidak terjadi konflik di kemudian hari.
8. Pantau Harga Pasar Secara Berkala
Harga jual ternak bisa berubah-ubah tergantung musim, permintaan pasar, dan kondisi ekonomi. Kamu perlu rutin memantau harga pasar agar bisa menentukan waktu terbaik untuk menjual hasil panen. Jika memungkinkan, simpan hasil panen sementara waktu saat harga sedang rendah, dan jual saat harga mulai naik. Bergabunglah dalam komunitas peternak agar bisa saling bertukar informasi soal harga dan tren pasar.
9. Siapkan Strategi Cadangan (Plan B)
Dalam usaha ternak, risiko selalu ada. Oleh karena itu, penting memiliki rencana cadangan jika usaha utama mengalami kendala. Misalnya, jika salah satu jenis ternak gagal panen, kamu bisa mengandalkan jenis lain atau punya usaha sampingan seperti menjual pakan, pupuk organik, atau membuka jasa penyedia bibit. Kamu juga bisa mengasuransikan ternak jika ada program dari pemerintah atau koperasi.
10. Konsisten dan Sabar
Usaha ternak bukanlah usaha yang bisa langsung sukses dalam semalam. Dibutuhkan konsistensi, kesabaran, dan kemauan untuk terus belajar. Jangan menyerah jika panen pertama belum sesuai harapan. Evaluasi kesalahan dan jadikan pengalaman sebagai modal untuk periode berikutnya. Banyak peternak sukses yang dulunya pernah gagal, tapi mereka tetap bertahan dan belajar dari kegagalan tersebut.
Akhir Kata
Demikian pembahasan beberapa referensi dari usaha ternak yang menjanjikan di masa depan yang dapat kamu coba. Namun kamu juga harus menyesuaikan dengan keahlian serta modal untuk memulai bisnis atau usaha tersebut dengan penuh perhitungan. Mohon maaf apabila ada salah tulis. Terimakasih.
Butuh penulis artikel SEO profesional? Ini rekomendasi kami.
Konsultasi